Bayi ASI Bisa Jadi Gemuk. Kok bisa, ya?

Pernahkah Teman Sehat mendapatkan pertanyaan mengenai berat badan si kecil yang lebih besar dari usianya? Yap, kebanyakan orang mengira bayi yang diberi susu formula cenderung lebih gemuk atau pendapat mengenai bayi yang diberi ASI lebih cepat besar. Lalu, benarkah kedua pendapat ini? Yuk, simak penjelasannya di sini!

ASI vs susu formula

Bayi biasanya hanya diberikan makanan berupa ASI atau susu formula. WHO bahkan sangat menganjurkan bayi hingga usia 6 bulan hanya diberikan ASI saja. Bagi ibu yang kesulitan memberikan air susunya, bisa memberikan susu formula atau makanan lainnya.

Penelitian yang dilakukan oleh EM van der Willik menyatakan bahwa bayi yang gemuk ngga dipengaruhi oleh pemberian ASI ataupun susu formula. Yap, biasanya bayi yang diberikan susu formula dan makanan lain selain air susu ibu, mengalami kegemukan karena kandungan kalori yang tinggi.

Tapi, bayi yang diberikan air susu ibu juga memiliki risiko kegemukan. Penyebabnya ada beberapa faktor, seperti kondisi gizi ibu, cara pemberiannya, dan genetik,

Ibu dengan obesitas

Ibu yang mengalami obesitas, cenderung memiliki bayi yang gemuk. Nah, kemungkinan besar bayi tetap gemuk hingga usia anak-anak. Hal ini disebabkan, kandungan ASI pada ibu mengandung lebih banyak protein adenin yang berpengaruh pada penambahan berat badan si kecil. Oleh sebab itu, bayi yang diberi air susu ibu terlihat lebih cepat besar.

Menyusui lewat botol

Ada ibu yang menyusui anaknya secara langsung dan menggunakan botol. Pemberian air susu ibu secara langsung lebih dianjurkan karena akan menambah kedekatan ibu dan anak, lebih higiene, dan mengurangi risiko rusaknya zat gizi dalam ASI.

Bayi yang menyusui lewat botol, cenderung lebih cepat gemuk. Saat menyusu dengan botol, si kecil ngga bisa mangontrol porsi makannya sendiri dan cenderung mengonsumsi melebihi kebutuhannya. Hal inilah yang menjadi alasan pentingnya menyusui langsung, karena si kecil akan menentukan porsinya.

Kurangnya aktivitas fisik si kecil

Bayi yang kurang aktif, akan berisiko memiliki berat badan berlebih. Banyaknya aktivitas fisik, akan membakar kalori dari makanan yang dikonsumsi. Usahakan selalu mengajak bayi aktif bergerak, seperti merangkak, berjalan, dan berlari.

Waktu makan yang terlalu lama

Pasti kamu akan senang jika si kecil lahap saat makan. Ingat, berlebihan dalam mengonsumsi makan, juga ngga baik, loh! Hentikan proses mengonsumsi makan jika si kecil memberikan isyarat sudah kenyang, seperti menangis atau mendorong makanannya. Jangan sampai waktu makannya lebih dari 45 menit, ya.

Teman Sehat, memang benar anak yang diberikan ASI bisa saja mengalami kegemukan. Tapi, ASI tetaplah makanan terbaik untuk si kecil. Kegemukan harus dicegah sedini mungkin dengan memberikan asupan gizi yang cukup, aktivitas fisik yang menyenangkan, dan penuhnya kasih sayang. So, jangan lupa bagikan artikel ini ke orang terdekatmu, ya!

Editor & Proofreader: Firda Shabrina, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.