Cek Manfaat Terasi, Bumbu Khas Kuliner Nusantara

Sahabat sehat pernah makan terasi? Bumbu hasil fermentasi ini banyak digunakan dalam masakan nusantara, yang populer adalah sambal terasi sehingga rasanya semakin nikmat. Makanan fermentasi terkenal dengan manfaatnya, lalu bagaimana dengan terasi? 

terasi udang
Foto; Flickr/fotoosvanrobin

Fermentasi Tingkatkan Cita Rasa Terasi

Terasi merupakan hasil fermentasi dari udang asli Indonesia, warnanya cokelat kemerahan atau hitam. Pembuatannya menggunakan udang rebon, dilakukan penggaraman dan fermentasi, kemudian dilakukan penggilingan, setelah itu terasi dibentuk, kemudian dibiarkan mengering dan terjadi proses fermentasi lanjutan. 

Di Indonesia ada beberapa daerah yang memproduksi terasi, seperti Cirebon, Tuban, Puger Kulon, Lombok, Toboali, dan Belitung. Kurang lebih langkah pembuatannya serupa, tapi ada perbedaan dari masing-masing daerah tersebut. Misal dari lama fermentasi, lama pembuatan atau fermentasi, warna yang dihasilkan, dan jenis udang yang digunakan. Ada pula yang menambahkan ikan, seperti terasi Lombok. 

Fermentasi Juga Tingkatkan Nilai Gizi Terasi

Dalam 100 gram terasi mengandung energi 174 kkal, lemak 3,5 g, protein 30 g (50%), karbohidrat 5,6 g, serat 2,20 g. Selain itu, terdapat gizi mikro, seperti kalium 6,44%, besi 14%, fosfor 21,2%, dan kalsium 9%. Persentase tersebut berdasarkan kebutuhan rata-rata orang dewasa, yaitu 2150 kkal. 

Selain itu, dalam Jurnal Microbiological Research, menunjukkan persentase kandungan protein dari fermentasi udang dalam pembuatan terasi, yaitu 62,9% hingga 64,8%. Selain itu, terasi juga mengandung asam amino, seperti asam glutamat, asam aspartat, leusin dan arginin. Kandungan asam glutamat yang terbentuk selama proses fermentasi penting untuk meningkatkan cita rasa khas terasi.

Penelitian lain dari Indonesian Journal of Aquatic Product Technology, memaparkan adanya peningkatan kandungan asam amino, yaitu leusin, lisin, glutamin, dan sitrulin dari awalnya 3,6% menjadi 8,2%. 

terasi
Foto: Pixabay.com

Manfaat Terasi Terhadap Kesehatan

Manfaat terasi udang untuk kesehatan berkaitan dengan bioaktivitas dan kandungan gizinya, konsumsi terasi turut membantu memenuhi kebutuhan protein dan asam amino tinggi. Keduanya baik untuk jaga fungsi otot. 

Dalam Journal of Ethnic Food, dijelaskan bahwa terasi memiliki aktivitas antioksidan yang berarti untuk melawan radikal bebas, antikoagulan, dan antibakteri. Selain itu, juga penghambat angiotensin-converting enzyme (ACE) yang diduga bisa jadi pendekatan pengobatan hipertensi. 

Namun, hal tersebut kontra dengan kandungan natriumnya yang tinggi. Terasi mengndung sekitar 7850 mg per 100 gram, atau sekitar 392 mg per 5 gramnya. Hal ini dikarenakan adanya penambahan garam selama proses pembuatannya. 

Jadi, meskipun ada manfaat terasi terkait penghambat ACE, sebaiknya penderita hipertensi membatasi penggunaan terasi dalam pembuatan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Selain itu, belum diketahui jumlahnya, tapi ada kemungkinan toksisitas amina biogenik jika dikonsumsi dalam jumlah tertentu. 

Referensi

Herlina, V. T., & Setiarto, R. H. B. (2024). Terasi, exploring the Indonesian ethnic fermented shrimp paste. Journal of Ethnic Foods, 11(1), 7. https://link.springer.com/article/10.1186/s42779-024-00222-w. Diakses 4 Juli 2024.

NilaigiziID. 2018. Terasi Merah. https://nilaigizi.com/gizi/detailproduk/1145/terasi-merah. Diakses 4 Juli 2024. 

Prihanto, A. A., & Muyasyaroh, H. (2021). The Indonesian fermented food product terasi: history and potential bioactivities. Systematic Reviews in Pharmacy, 12(2), 378-384.. https://www.researchgate.net/profile/Asep-Prihanto/publication/348295006_The_Indonesian_Fermented_Food_Product_Terasi_History_and_Potential_Bioactivities/links/5ffbc6c192851c13fe02f434/The-Indonesian-Fermented-Food-Product-Terasi-History-and-Potential-Bioactivities.pdf. Diakses 4 Juli 2024. 

Prihanto, A. A., Nurdiani, R., Jatmiko, Y. D., Firdaus, M., & Kusuma, T. S. (2021). Physicochemical and sensory properties of terasi (an Indonesian fermented shrimp paste) produced using Lactobacillus plantarum and Bacillus amyloliquefaciens. Microbiological Research, 242, 126619. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0944501320304870. Diakses 4 Juli 2024

Romadhon, R., Rianingsih, L., & Anggo, A. D. (2018). Aktivitas antibakteri dari beberapa tingkatan mutu terasi udang rebon. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 21(1), 68-77. https://journal.ipb.ac.id/index.php/jphpi/article/view/21263. Diakses 4 Juli 2024.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.