Survei Kesehatan Indonesia 2023 mencatat 1 dari 5 atau sebayak 21,5% balita di Indonesia mengalami stunting. Permasalahan stunting tidak hanya disebabkan oleh kurangnya asupan gizi tetapi dipengaruhi juga oleh beberapa faktor lain, salah satunya masalah kebersihan. Lalu bagaimana keterkaitan cuci tangan dengan stunting?
Cuci Tangan Sebagai Higiene Dasar
Mencuci tangan telah disepakati sebagai salah satu bentuk higiene dasar untuk meningkatkan kesehatan secara global demi mencapai tujuan prioritas pembangunan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Namun menurut survei kesehatan indonesia 2023 praktik perilaku cuci tangan dengan benar pada penduduk di Indonesia hanya mencapai angka 51,1%. Selain itu, sebanyak 14,7% rumah tangga di Indonesia masih belum memiliki fasilitas cuci tangan.
Cuci Tangan Sebagai Upaya Pencegahan Stunting
Kurangnya praktik kesadaran masyarakat untuk mencuci tangan dengan tepat akan berpengaruh pada kesehatan ibu dan anak. Kebersihan yang tidak terjaga membuat anak lebih rentan terhadap infeksi dan serangan penyakit. Infeksi dan penyakit yang muncul pada balita umumnya berupa diare. Diare yang berulang dapat mengganggu pola makan dan penyerapan gizi yang penting bagi pertumbuhan. Kondisi inilah yang berkontribusi terhadap kejadian stunting.
Kapan Perlu Mencuci Tangan?
Cuci tangan yang tepat dilakuakan menggunakan sabun dengan air mengalir. Sahabat Sehat juga dapat menggunakan hand sanitizer pada kondisi tertentu. Cuci tangan perlu dilakukan ketika tangan terasa kotor, atau setelah buang air besar, menceboki bayi/anak, menggunakan pestisida/insektisida, memegang uang, binatang dan berkebun. Juga, sebelum menyusui bayi, menyiapkan makanan, dan sebelum makan.
Mencuci tangan menjadi perilaku kesehatan yang sederhana namun memiliki dampak besar untuk mencegah penyakit. Yuk, biasakan kembali cuci tangan pakai sabun!