Hari Air, Yuk Jaga Ketersediaan Air bersih!

Setiap mendekati penghujung bulan Maret, tepatnya tanggal 22, WHO mengajak seluruh masyarakat dunia untuk turut serta dalam mengingat pentingnnya keberadaan air yang aman dan bersih. Seperti yang sudah Sahabat Sehat ketahui, air merupakan bagian penting dalam kehidupan. Bukan hanya untuk diminum tapi juga untuk berbagai kegiatan lainnya, seperti mandi, mecuci, memasak, bahkan sebagai sarana transportasi dan rekreasi.

Sayangnya, saat ini pencemaran air masih menjadi isu yang belum terselesaikan. Hal ini bisa menyebabkan semakin berkurangnya pasokan air bersih yang aman dikonsumsi dan digunakan sehari-hari. Lantas, usaha apa saja sih yang bisa dilakukan untuk mengurangi pencemaran air dan menjaga ketersediaan air bersih?

tips mencegah polusi air

Hindari buang sampah sembarangan

Sahabat Sehat, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya pencemaran air. Mulai dari akibat cemaran sampah organik, sampah anorganik, limbah cair, hingga air lindi yang merupakan genangan air hujan yang bercampur sampah. Kementerian Lingkungan Hidup mencatat, di Indonesia sekitar 64 ribu ton sampah di hasilkan setiap harinya pada tahun 2020.

Bayangkan jika sampah tersebut dibuang ke sungai, danau, atau sumber air lainnya. Bukan hanya menurunkan kualitas air, tapi juga akan mengganggu ekosistem yang ada. Belum lagi, efek jangka panjang yang mungkin terjadi, seperti menurunnya kesehatan masyarakat akibat mengonsumsi dan menggunakan air kotor. Pasti kamu ngga mau kan hal itu terjadi. Oleh karena itu, yuk lebih tertib dalam membuang sampah.

Kurangi dan kelola sampah

Nah, kalau sebelumnya kamu sudah tertib membuang sampah pada temapatnya. Sekarang, kamu bisa mulai meminimalisir jumlah sampah yang dihasilkan. Tahukah kamu, kalau 41,26% sampah yang dihasilkan setiap harinya berasal dari penggunaan rumah tangga?

Oleh karena itu, kamu bisa menggurangi jumlah sampah dengan beralih ke produk eco-friendly. Misalnya, mengganti kantong plastik dengan eco-bag yang terbut dari bahan yang mudah teruruai oleh lingkungan dan bisa digunakan berulang kali. Atau, beralih ke produk rumah tangga seperti sabun dan detergen yang ramah lingkungan.

menjaga ketersediaan air bersih
Foto: Pexels.com

Selain itu, mengelola sampah dan limbah sebelum dilimpahkan ke lingkungan juga bisa memberi pengaruh yang besar. Cobalah untuk memisahkan sampah plastik, kardus, kaleng, dan sisa makanan atau food waste. Kamu bisa memanfaatkan kembali barang yang masih layak digunakan, atau mengolahnya untuk dialihfungsikan. Saat ini, juga sudah banyak lembaga dan organisasi yang bisa membantu kamu mengelola sampah, loh!

Gunakan air secukupnya

Meningkatnya laju pertumbuhan penduduk membuat kebutuhan air bersih semakin bertambah. Padahal disisi lain, semakin banyak juga sumber air yang tercemar. Alhasil, krisis air bersih ngga bisa dihindari.

Pada tahun 2018, tercatat 42 dari total 44 kecamatan di DKI Jakarta memiliki kondisi air tanah yang tercemar. Padahal, setiap harinya banyak sekali kegiatan yang membutuhkan air bersih. Jadi, mau ngga mau warga harus bergantung pada sumber air di luar wilayah tersebut, khususnya buat air yang akan dikonsumsi.

Nah, jika kondisinya seperti ini, yang bisa kamu lakukan adalah membatasi penggunaan air sesuai kebutuhan. Dengan menghemat penggunaan air, kamu bisa mengurangi terbuangnya air bersih, supaya ketersediaannya ngga semakin menipis.

Itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi pencemaran air dan menjaga ketersediaan air bersih. Sahabat Sehat, tindakan sekecil apapun bisa membawa perubahan yang besar. Jadi, yuk selamatkan keberadaan air bersih mulai dari diri kamu sendiri.

Referensi

Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional: SIPSN. 2020. Timbulan Sampah. Kementerian Lingkungan Hidup.https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/public/data/timbulan

Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional: SIPSN. 2020. Sumber Sampah. Kementerian Lingkungan Hidup. https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/public/data/sumber

Portal Statistik Sektoral Provinsi DKI Jakarta. 2019. Kualitas Air Tanah di DKI Jakarta Tahun 2018. https://statistik.jakarta.go.id/kualitas-air-tanah-di-dki-jakarta-tahun-2018/

Liputat6. 2021. PAM Jaya: Jakarta Sangat Tergantung dengan Sumber Air dari Daerah Lain. https://www.liputan6.com/news/read/4647045/pam-jaya-jakarta-sangat-tergantung-dengan-sumber-air-dari-daerah-lain#:~:text=%22DKI%20Jakarta%20itu%20secara%20sumber,dan%20108%20embung%20hingga%20waduk.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.