Ini Dia Keunggulan Mi Dibuat Cara Goreng dan Oven

Mi sudah menjadi salah satu makanan favorit masyarakat dunia. Bahkan menurut data dari World Instant Noodles Association, saat ini Indonesia telah menduduki peringkat kedua sebagai negara dengan konsumsi mi instan terbanyak setelah Tiongkok.

Selain mudah ditemukan di pasaran, mi instan juga memiliki daya tarik tersendiri karena bisa diolah dalam waktu singkat. Belum lagi, pilihan jenis dan rasa yang tersedia sangatlah beragam.

Mi instan yang biasa Sahabat Sehat konsumsi umumnya dibuat dengan cara digoreng atau dioven. Tapi, sudahkah kamu tahu perbedaan dari keduanya? Simak info berikut ini, yuk!

mie instan goreng dan oven
Foto: Unsplash.com

Cara Pengolahan

Dalam pembuatan mi instan, penggorengan maupun pengovenan utamanya memiliki fungsi untuk menurunkan kadar air, sehingga mi menjadi lebih awet dan bisa disimpan dalam waktu yang lama. Proses ini berlangsung setelah bahan baku, yang umumnya berupa tepung terigu, diolah menjadi adonan dan dibentuk.

Apabila dibuat dengan cara digoreng, adonan yang telah dibentuk akan dipanaskan dalam minyak bersuhu 120°C sampai 140°C selama kurang lebih 1 menit. Bila dibuat dengan pengovenan, maka adonan tersebut akan dipanaskan dalam oven dengan suhu sekitar 200°C selama 20 hingga 30 menit.

Cara penggorengan juga membuat mie terasa lebih enak. Ini karena adanya penambahan minyak saat menggoreng yang juga turut memberikan rasa dan aroma, sehingga biasanya lebih banyak disukai.

Kandungan Air dan Lemak

Secara umum, mi yang dibuat dengan digoreng maupun dioven mengandung karbohidrat, lemak dan protein yang berasal dari bahan baku. Namun, mi yang digoreng akan memiliki kandungan lemak lebih tinggi karena adanya penambahan minyak saat penggorengan.

Selain itu, cara pengolahan ternyata akan berpengaruh terhadap kandungan gizi dalam mi instan loh, Sahabat Sehat. Mi yang dibuat dengan oven umumnya akan memiliki kadar air yang lebih tinggi yaitu dibawah 14%, sedangkan penggorengan mampu menurunkan kadar air lebih rendah dari 10%. Dengan kadar air yang lebih rendah, mi yang dibuat melalui proses penggorengan akan memiliki jumlah padatan zat gizi yang lebih banyak.

keunggulan mi instan goreng dan oven
Foto: Unsplash.com

Risiko Kehilangan Zat Gizi

Selain mengandung karbohidrat, lemak dan protein, seluruh produk mi instan yang beredar di pasaran wajib untuk diperkaya dengan vitamin B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B9 (asam folat), zat besi dan zink. Ini dilakukan sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perdagangan sebagai salah satu langkah dalam mengatasi masalah kekurangan zat gizi mikro.

Sayangnya, vitamin yang ditambahkan tersebut sangat sensitif terhadap panas, sehingga bisa rusak atau hilang bila dihadapkan dengan panas tinggi. Meskipun pengolahan goreng maupun oven sama-sama berisiko membuat kandungan vitamin berkurang, pembuatan mie dengan cara dioven lebih berisiko mengalami kehilangan kandungan vitamin yang lebih besar. Ini karena pengolahan mi dengan oven membutuhkan suhu dan waktu penamasan yang lebih tinggi dibandingan dengan cara digoreng.

Indeks Glikemik

Salah satu penelitian yang dimuat dalam Frontiers in Nutrition, menunjukkan bahwa mi instan yang dibuat dengan cara digoreng punya indeks glikemik lebih rendah dari mie yang dibuat dengan cara di oven.

Kalau kamu ingin kadar gula darah ngga cepat naik setelah mengonsumsi mi, kamu bisa memilih mi yang dibuat dengan cara digoreng. Sebaliknya, kalau kamu ingin segera meningkatkan kadar gula darah setelah mengonsumsi mi, maka kamu bisa memilih mi yang dibuat dengan oven, namun perlu waspada bagi yang punya gula darah tinggi.

Mi Sehat?

Sesungguhnya, tidak ada istilah jenis pangan tunggal yang disebut pangan sehat atau mi sehat, pangan lebih sehat atau mi lebih sehat. Hanya air susu ibu (ASI) bagi bayi sebelum usia enam bulan yang dapat dianggap sehat, karena mampu memenuhi semua kebutuhan gizi harian bayi.

Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga menyampaikan bahwa suatu jenis produk pangan tunggal ngga bisa dinyatakan sehat atau lebih sehat. Jadi supaya bisa dikatakan sehat, kamu perlu mengonsumsi pangan secara beragam sesuai pedoman gizi seimbang yang disarankan oleh Kementrian Kesehatan.

Sahabat Sehat, itulah sedikit perbandingan antara mi instan yang dibuat dengan cara digoreng dan dioven. Lebih lengkapnya, yuk tonton video Linipodcast bawah ini!

Referensi

Linipodcast. 2022. PLUS MINUS MI INSTAN CARA GORENG DAN CARA OVEN https://www.youtube.com/watch?v=PVeFtJrsFXQ

World Instant Noodles Association. 2021. Demand Rankings. https://instantnoodles.org/en/noodles/demand/table/

Ullah, Asad & Khair-un-nisa, & Tarar, Omer & Ali, Syed & Jamil, Khalid & Begum, Askari. 2010. Study to evaluate the impact of heat treatment on water soluble vitamins in milk. JPMA. The Journal of the Pakistan Medical Association. 60. 909-12.

Wang, J., Li, A., Hu, J., Zhang, B., Liu, J., Zhang, Y., & Wang, S. 2022. Effect of Frying Process on Nutritional Property, Physicochemical Quality, and in vitro Digestibility of Commercial Instant Noodles. Frontiers in Nutrition, 9, 823432. https://doi.org/10.3389/fnut.2022.823432

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.