Sahabat Sehat, tentunya kamu sudah cukup familiar dengan penggunaan bahasa isyarat saat menonton acara berita di tv. Dalam penyiaran adanya bahasa isyarat menjadi hal yang sangat direkomendasikan oleh Kementerian Informasi dan Komunikasi. Hal ini untuk memfasilitasi sahabat tunawicara dan tunarungu.
Definisi Bahasa Isyarat
Berdasarkan penelitian Gallaudet University pada tahun 2005, ditemukan bahwa 2 dari 4 orang pada 1000 populasi di AS menderita tuli fungsional. Bagi teman tunarungu dan yang mengalami gangguan pendengaran, bahasa isyarat digunakan untuk komunikasi ketika bahasa lisan ngga memungkinkan.
Bahasa isyarat adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi menggunakan gerak bibir dan tubuh, termasuk ekspresi wajah, pandangan mata, dan gerak tubuh. Selain itu, bahasa isyarat adalah gerakan yang sudah disepakati maknanya dan digunakan untuk bertukar informasi. Hampir setiap negara memiliki bentuk bahasa isyarat masing-masing, sama halnya bahasa lisan di dunia, ngga ada bahasa isyarat universal. Di Indonesia sendiri dikenal dua jenis bahasa isyarat, yakni BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia) dan SIBI (Sistem Bahasa Isyarat Indonesia).
Manfaat Bahasa Isyarat
Teman tunarungu bisa menyimpulkan bahwa bahasa isyarat digunakan untuk komunikasi. Namun, penelitian menunjukkan bahasa isyarat ngga hanya bermanfaat bagi teman tunarungu, tetapi bisa bermanfaat luas. Manfaat itu diantaranya :
Membangun keterampilan komunikasi
Bagi teman tunarungu, penggunaan isyarat menjadi cara komunikasi yang efektif dan cepat. Menariknya, penelitian menunjukkan seseorang yang bisa menggunakan bahasa isyarat memiliki kemampuan lebih baik dalam membaca gestur, emosi dan aspek komunikasi lain. Di negara maju seperti Amerika Serikat, bahasa isyarat American Sign Language (ASL) menjadi satu pembelajaran khusus yang diberikan di banyak kampus.
Membangun Karakter
Mempelajari bahasa isyarat menjadikan individu lebih memahami keterbatasan dan kebutuhan teman tunarungu serta meningkatkan rasa kepedulian. Bagi anak normal belajar bahasa isyarat menjadi cara untuk menjembatani komunikasi dan menunjukkan rasa peduli dengan teman tunarungu
Meningkatkan kemampuan pelafalan
Studi menunjukkan bahwa anak yang belajar kemampuan dasar ASL seperti menghafalkan alphabet meningkatkan kemampuan pelafalan huruf. Hal ini dikarenakan selain pengucapan, dengan isyarat tangan, mereka memiliki alat lain untuk mengingat huruf.
Mengajarkan perilaku
Guru yang ngga hanya menggunakan lisan, tetapi isyarat di kelas mendapatkan manfaat dalam manajemen kelas. Isyarat seperti izin ke toilet, bertanya atau isyarat umum lainnya mengurangi interupsi dan menjaga kelas tetap tenang.
Meningkatkan kemampuan motorik
Bahasa isyarat membantu pengembangan keterampilan motorik dikarenakan diperlukan ketangkasan dan kecepatan untuk berkomunikasi dengan gerakan tangan. Bahasa isyarat bisa digunakan sebagai alternatif latihan untuk meningkatkan kekuatan otot kecil dan membangun koordinasi.
Membantu penguasaan kosakata
Bahasa isyarat memberikan penekanan pada makna dan maksud. Kamu tentunya pernah mengendikkan bahu, menunjuk atau mengeryit guna menunjukkan emosi dan maksud. Otak akan lebih mudah untuk menyimpan memori ketika kata lisan dan gerakan dikombinasikan.
Sahabat Sehat, melihat banyaknya manfaat bahasa isyarat, ngga ada salahnya kalau kamu juga ingin memperlajarinya. Kebutuhan penerjemah bahasa isyarat juga terus meningkat, kemampuan ini bisa kamu jadikan sebagai skill khusus.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP