Kondisi Asmat Pasca KLB Campak dan Gizi Buruk 2018

Sahabat Sehat, Kejadian Luar Biasa atau KLB campak dan gizi buruk pernah terjadi di Kabupaten Asmat, Papua Selatan. Anak-anak menjadi korban dan meninggal dunia akibat kasus tersebut. Berbagai upaya pun dilakukan pemerintah hingga statusnya dinyatakan berakhir di awal tahun 2018. Lantas bagaimana keadaan Asmat sekarang?

Menilik kejadian campak dan gizi buruk 2018

Kementerian Kesehatan RI menyatakan KLB campak dan gizi buruk Kabupaten Asmat di akhir tahun 2017 dan berakhir Februari 2018. Dari kejadian tersebut sebanyak 72 anak dinyatakan meninggal dunia, di antaranya 66 anak meninggal karena campak dan 6 orang karena gizi buruk. Setelah ditelusuri di kampung-kampung, ditemukan penyintas campak dan gizi buruk dalam jumlah tinggi. Sebanyak 651 anak menderita campak, 233 anak gizi buruk, serta komplikasi keduanya 11 anak.

Sumber: Kompas.com

Berbagai intervensi dilakukan pemerintah, seperti imunisasi lengkap anak-anak usia 0-15 tahun, pendampingan dan pelayanan kesehatan pasca KLB, rencana aksi ketahanan pangan, serta edukasi sosial budaya terkait kesehatan masyarakat.

Kondisi gizi anak-anak sekarang

Pada tahun 2022 Kabupaten Asmat terbukti masih memiliki angka balita stunting tertinggi di Provinsi Papua sebesar 54,5% yang mana lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Ironisnya, hal ini menunjukkan bahwa setengah dari balita di sana mengalami stunting. Angka ini masih jauh dari target prevalensi stunting nasional, yaitu 14% dan target World Health Organization 20%. Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 3 provinsi teratas dengan angka stunting tinggi, yaitu Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, dan Papua.

Free Child Face photo and picture
Sumber: Pixabay.com

Kabupaten Asmat juga menjadi kabupaten dengan angka underweight atau gizi kurang tertinggi di Provinsi Papua yaitu sebesar 36,3%. Sementara gizi buruk di urutan ke tujuh setelah kabupaten lain. Kondisi ini membuktikan bahwa intervensi pasca KLB 2018 belum sepenuhnya membuahkan hasil yang baik.

Pada tahun 2022 terdapat hasil penelitian yang dimuat dalam International Journal of Nutrition, Pharmacology, Neurological Disease terhadap asupan gizi anak-anak di Kecamatan Asgats, salah satu lokasi di Kabupaten Asmat. Hasilnya, sebanyak lebih dari 50% kebutuhan gizi anak-anak masih di bawah Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang mencakup kebutuhan energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, zat besi, asam folat, dan seng. Jika kondisi ini tidak segera diselesaikan maka anak-anak berisiko tinggi mengalami gizi buruk dan stunting seperti kejadian tahun 2018 silam.

Kondisi lingkungan sekarang

Macam-macam faktor penyebab KLB campak dan gizi buruk Asmat yaitu lingkungan (40%), sosial budaya (30%), pelayanan kesehatan (20%), dan genetika (10%). Pasalnya, mayoritas daerah Asmat merupakan rawa-rawa, masyarakat tidak mengolah air minum dengan baik bahkan ada yang langsung mengonsumsinya tanpa dimasak. Sementara, lokasi masyarakat melakukan aktivitas BAB tidak jauh dari rumah.

Sumber: indonesiakaya.com

Akses kesehatan pun tidak mudah, setidaknya masyarakat harus mengeluarkan biaya Rp500.000 untuk sewa perahu motor menuju puskesmas terdekat. Harga yang tinggi bagi keluarga kelas ekonomi bawah. Faktanya, hanya perahu motor satu satunya fasilitas yang tersedia. Di sisi lain, petugas kesehatan juga masih jarang tersedia, kebanyakan enggan ditugaskan di pedalaman Asmat sebab keterjangkauannya yang sangat sulit.

Sahabat Sehat, pembangunan kesehatan masih sangat timpang di Indonesia. Pasca KLB campak dan gizi buruk Asmat, kondisi anak-anak masih jauh dari kata sehat terbukti dengan tingginya angka stunting dan gizi kurang di sana. Jangan lupa bagikan informasi ini ke orang-orang sekitar kamu ya!

Referensi

Kementerian Kesehatan RI. 2022. Buku Saku Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022.  kemkes.go.id. Diakses 9 Oktober 2024.

BBC News Indonesia. 2024. Papua: Mengapa Gizi Buruk Masih Menghantui Asmat? Cerita dari kampung terpencil di pedalaman Papua Selatan bbc.com. Diakses 9 Oktober 2024.

Internasional Journal of Nutrition, Pharmacology, Neurological Disease. 2022. Food Consumption among Under-five Children in Agats, Asmat District, Papua Province. lww.com. Diakses 9 Oktober 2024.

Kementerian Kesehatan RI. 2022. Penderita Menurun, Status KLB Campak Asmat Dicabut. kemkes.go.id. Diakses 9 Oktober 2024.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.