Lakukan 3 Pemeriksaan Dini Status Gizi Ini Sebelum Menikah

Status Gizi merupakan salah satu indikator penting kesehatan seseorang. Dalam penilaiannya, status gizi dapat dinilai dengan berbagai macam metode dengan tingkat akurasi yang beragam pula.

Bagi pasangan yang ingin menikah, sangat dianjurkan untuk memperbaiki status gizi agar risiko negatif kesehatan terminimalisasi. Meskipun baiknya status gizi bukan hanya ditentukan oleh satu jenis pengukuran. Setidaknya, tiga pengukuran status gizi ini dapat membantu mendeteksi dini kondisi kamu dengan sederhana, lalu kamu dapat memperbaikinya jauh hari sebelum terlambat.

cek gizi pranikah
Foto: Freepik

Mengapa Status Gizi Pranikah Penting?

Status gizi prahamil sangat penting bagi perempuan. Sebab tiga sampai enam bulan sebelum masa kehamilan turut menentukan kondisi bayi yang akan dilahirkan. Perempuan yang memiliki status gizi pra-hamil normal, umumnya akan melahirkan bayi yang lebih sehat dan minim risiko dibanding perempuan yang memiliki status gizi pra-hamil yang kurus atau gemuk.

Indeks Massa Tubuh

Status gizi paling sederhana pertama yang harus diperbaiki adalah indeks massa tubuh, yakni perbandingan berat badan dengan tinggi badan. Indeks massa tubuh prahamil atau IMT prahamil berpengaruh terhadap rekomendasi pertambahan berat badan selama kehamilan.

Perempuan dengan status gizi gemuk atau obesitas cenderung mengalami kenaikan berat badan di atas rekomendasi. Begitu pun dengan perempuan yang kurus, cenderung mendapatkan kenaikan berat badan selama kehamilan di bawah anjuran. Tidak terpenuhinya rekomendasi kenaikan berat badan selama kehamilan akan berdampak pada outcome kesehatan bayi.

pemeriksaan status gizi
Foto: Pexels

Lingkar Lengan Atas

Status gizi kedua yang harus diperbaiki sebelum menikah adalah lingkar lengan atas (LiLA). Ukuran LiLA di bawah cut-off merupakan indikator seseorang berisiko kekurangan energi dan protein atau biasa disebut dengan KEK (Kekurangan Energi Kronis). Penderita KEK akan mudah lelah yang membuat produktifitas menurun, dan pada perempuan maka risiko kesehatan anak, seperti berat badan lahir rendah (BBLR) dan stunting akan meningkat. Maka dari itu, segera perbaiki asupan protein kamu ya.

Kadar Hemoglobin

Kadar hemoglobin yang rendah atau anemia rentan terjadi pada perempuan usia subur, meskipun banyak juga ditemukan pada laki-laki. Pemeriksaan ini sangat penting, sebab anemia pada ibu hamil dapat berdampak serius pada kesehatan ibu dan janin. Perempuan yang anemia akan mudah lelah, letih, lesu. Apabila hamil, anemia ini akan menurunkan kualitas kehamilan.

Kedua pemeriksaan sebelumnya merupakan penilaian antropometri yang dapat kamu lakukan sendiri di rumah. Adapun pemeriksaan hemoglobin ini merupakan pemeriksaan laboratorium, banyak pelayanan kesehatan yang menyediakan pemeriksaan ini dengan harga yang sangat murah, sehingga sebelum menikah atau yang sudah menikah dan memutuskan punya anak, usahakan kamu dan pasanganmu memperbaiki status gizi terlebih dulu.

Meskipun cenderung ditekankan pada perempuan, laki-laki juga harus memperbaiki status gizinya karena akan berdampak pada produktifitas, kualitas hidup, dan juga kualitas gen-nya. Oleh karena itu, kedua belah pihak harus sama-sama berjuang untuk hidup sehat.

Semoga bermanfaat

Referensi

Ariyani, Diny Eva, Diny Eva, Ariyani Endang, and L Achadi Anies. 2012. “Validitas Lingkar Lengan Atas Mendeteksi Risiko Kekurangan Energi Kronis Pada Wanita Indonesia Kekurangan Energi Kronis Pada Wanita Indonesia.” Kesmas 7(2): 83–90.

Liu, Jinli et al. 2021. “Marriage Contributes to Higher Obesity Risk in China : Findings from the China Health and Nutrition Survey.” Annals of Translational Medicine 9(7).

Septyaningrum, Nenni, Santi Martini, and Jawa Timur. 2014. “LINGKAR PERUT MEMPUNYAI HUBUNGAN PALING KUAT DENGAN KADAR GULA DARAH.” Jurnal Berkala Epidemiologi 2(1): 48–58.

Yong, Heng Yaw et al. 2019. “Pre-Pregnancy BMI Influences the Association of Dietary Quality and Gestational Weight Gain : The SECOST Study.” International Journal of Environmental Research and Public Health 16(3735): 1–12.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.