Makan karena Kebutuhan Fisik atau Emosi?

Teman Sehat, seberapa seringkah kamu mengonsumsi makanan berat maupun cemilan? Apakah kamu mengonsumsi makanan lebih dari yang dibutuhkan? Jika iya,  kira-kira penyebabnya apa, ya? Kebutuhan fisik karena energi atau emosi sesaat yang hanya ingin dilampiaskan? Yuk, simak penjelasannya di sini!

Kebutuhan fisik

Makan merupakan kebutuhan dasar yang dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Tanpa makan, kamu ngga bisa memenuhi kebutuhan zat gizi. Nah, pola konsumsi yang disebabkan oleh kebutuhan tubuh akan gizi disebut sebagai physical eating.

Pada kondisi ini, rasa lapar yang muncul meningkat secara perlahan dan tidak tergesa-gesa. Setelah itu, rasa lapar bisa berhenti saat kebutuhan zat gizi sudah terpenuhi dengan baik.

Kebutuhan emosi

Sebaliknya, terdapat pola konsumsi yang disebabkan oleh respon tubuh terhadap lingkungan sekitar. Nah, istilah ini dikenal dengan emotional eating. Pola konsumsi ini disebabkan oleh respon tubuh terhadap tekanan yang ada pada lingkungan sekitar.

Hal ini bisa menyebabkan peningkatan asupan makanan (overeating) atau penurunan asupan makan (undereating). Nah, emotional eating ternyata juga merupakan mekanisme dalam menangani stres (coping stress). Seseorang dengan pola konsumsi ini, cenderung makan berlebih dengan alasan memperbaiki mood dan menangani ketidaknyamanan akibat stres.

Dampak pola konsumsi karena emosi

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh University of Assiutemotional eating akibat stres menunjukkan pola konsumsi yang ngga sehat. Kondisi ini, akan menyebabkan kamu makan terlalu sedikit, berlebih, atau bahkan meningkatkan asupan makanan berlemak dan gula yang berlebih.

Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan rendahnya konsumsi sayur dan buah, sehingga berpengaruh terhadap berat badan kamu. Sedangkan pada kondisi penurunan asupan makan (undereating), kamu bisa kehilangan berat badan karena penurunan nafsu makan.

Bagaimana cara mencegahnya?

1. Kenali ciri makan karena emosi

Mengenali cirinya, bisa membantu kamu menjaga pola konsumsi yang baik, seperti:

  • Datang secara tiba-tiba.
  • Terdapat keinginan untuk memenuhi rasa lapar secara instan/cepat.
  • Tidak mudah merasa puas, walaupun udah kenyang.
  • Ingin mengonsumsi jenis makanan secara spesifik.

2. Kenali diri sendiri

Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi makanan tertentu, ada baiknya kamu menerapkan beberapa pertanyaan untuk diri sendiri, seperti:

  • Apakah kamu lapar?
  • Apakah kamu perlu mengonsumsi lebih banyak makanan?
  • Jika kamu ngga lapar, hal apa yang memicu kamu untuk mengonsumsi makanan?
  • Bagaimana perasaan kamu?

Saat menjawab pertanyaan di atas, kamu bisa lebih memahami apa yang dibutuhkan. Jadi, pola konsumsi berlebihan bisa dihindari, deh!

3. Mencari alternatifnya

Mengingat kondisi ini bisa terjadi karena stres, kamu bisa mengisi waktu dengan aktivitas lainnya, seperti melakukan hobi. Hal ini akan membantu kamu untuk mengalihkan rasa ingin makan secara berlebih. Selain itu, kamu juga bisa menerapkan pola hidup sehat untuk menurunkan stres. Jadi, pola konsumsi ini bisa dihindari.

Nah, Teman Sehat saatnya bertanya pada dirimu sendiri. Apakah pola makan yang selama ini kamu lakukan memenuhi kebutuhan fisik atau emosi? Yuk, sadari sedari kini pola makanmu, agar manfaatnya bisa digunakan oleh tubuh secara maksimal! Jangan lupa share dan komen ya, jika artikel ini bermanfaat!

Editor & Proofreader: Firda Shabrina, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.