ASI adalah asupan terbaik untuk bayi karena zat gizinya paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Di dalamnya terkandung karbohidrat, protein, lemak, dan mineral yang sangat dibutuhkan bayi dalam porsi seimbang. Oleh karena dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan dan dilanjutkan sampai 2 tahun dengan pemberian makanan tambahan yaitu MPASI (Makanan Pendamping ASI).
Cara pemberian ASI ada dua, yaitu secara langsung atau direct breastfeeding (DBF) dan non-direct yaitu diberikan lewat botol yang berisi ASI hasil pumping. Ternyata, DBF punya kelebihan tersendiri bagi ibu dan bayi.

Komponen Unik ASI Bekerja Lebih Optimal
Dr. Meghan Azad, peneliti dari Children’s Hospital Research Institute of Manitoba, mengungkapkan bahwa ASI mempunyai semua jenis komponen, seperti enzim dan hormon pertumbuhan, antibodi, sel punca, dan bakteri hidup. Jika ASI dipompa dan disimpan dalam botol, mungkin dibekukan dan diinginkan supaya awet, maka beberapa komponen bisa tidak aktif lagi.
Dengan demikian, ASI yang diberikan dari payudara akan memiliki manfaat yang lebih optimal. Suplai ASI juga sesuai kebutuhan karena air liur bayi dan payudara ibu yang bersentuhan akan mengirimkan pesan pada otak ibu mengenai apa yang dibutuhkan bayi, termasuk antibodi untuk mencegah bayi mengalami infeksi.
Mencegah Risiko Bayi Meninggal Mendadak
Menyusui bayi secara langsung juga membantu mencegah sindrom kematian bayi mendadak atau SIDS (Sudden Infant Death Syndrome). Dilansir dari laman The Asian Parent, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mengonsumsi ASI secara langsung mempunyai risiko SIDS lebih rendah dibandingkan yang mengonsumsi ASI lewat botol.
Mengenalkan Rasa
Kali pertama bayi belajar mengecap rasa adalah melalui ASI. Ada fakta menarik bahwa si kecil bisa merasakan beragam rasa dari ASI yang diberikan langsung oleh ibunya. Hal ini efektif untuk mempersiapkan si kecil ketika akan mulai berpindah ke MPASI saat sudah tiba waktunya.

Menguatkan Ikatan Ibu dan Bayi
Ikatan ibu dan bayi bisa lebih kuat melalui interaksi skin to skin, termasuk direct breastfeeding. Saat menyusui secara langsung, ibu menghabiskan banyak waktu untuk mendekap, menggendong, dan berbicara dengan si kecil, sehingga menimbulkan kuatnya kedekatan emosional.
Bonding juga menjadi sarana mempelajari isyarat dan kepribadian satu sama lain, sekaligus meningkatkan relaksasi. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa skin to skin pada ibu dan bayi bisa mengurangi stres dan hipotermia, serta membuat bayi lebih nyaman saat tidur. Selain memberi kenyamanan, menyusui secara langsung juga bisa memberi sinyal aman saat bayi sedang cemas, rewel, dan ketakutan.
Mengurangi Risiko Kesehatan pada Ibu
Kegiatan menyusui bayi secara langsung bisa mengurangi risiko kesehatan pada ibu. Beberapa risiko terjadinya kondisi seperti alergi, asma, dan hipertensi bisa di minimalisir.
Selain itu direct breastfeeding juga membakar energi, sehingga ibu lebih cepat mengembalikan berat badan menjadi normal seperti sebelumnya. Cara alami ini sangat memudahkan ibu supaya lebih sehat dan leluasa beraktivitas setelah melahirkan.
Bukan hanya sekadar membuat bayi kenyang, melakukan direct breastfeeding ternyata sangat bermanfaat untuk kesehatan ibu dan bayi kan Sahabat Sehat? Kegiatan ini juga bisa dilakukan untuk membangun kedekatan emosional antara ibu dan bayi.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP