Masuk Toxic Parenting, Kenali Bahaya Membentak Anak

Hubungan orang tua dan anak ditentukan oleh pola pengasuhan. Dalam penerapannya, ngga jarang ada pola pengasuhan kurang baik. Salah satunya adalah membentak anak yang termasuk toxic parenting. Hal spontan ini lebih sulit dihindari karena banyak faktor penyebabnya dan merupakan reaksi emosional orang tua.

Sahabat Sehat, tahukah kamu bahwa gelombang emosi dari bentakan akan menghasilkan gelombang efek negatif? Lebih lengkapnya, simak informasi berikut ini!

cara menasihati anak tanpa membentak
Foto: Pexels.com

Anak Jadi Pemarah dan Egois

Salah satu dampak membentak anak adalah membuatnya menjadi pemarah dan egois. Ia yang terbiasa mendengar bentakan dan merasakan emosi orang tuanya bisa mengikuti kondisi emosional tersebut. Akibatnya, anak menjadi lebih emosional dan punya sifat pemarah. Berdasarkan studi di Child Development, anak yang sering dibentak orang tua menjadi agresif secara fisik dan verbal.

Anak yang sering dibentak juga menilai bahwa kondisinya sedang ngga baik, sehingga ia menjadi fokus pada dirinya dan tidak punya energi untuk peduli dengan orang lain. Kepekaan rasa peduli ngga berkembang dengan baik.

Keras Kepala dan Tertutup

Bentakan merupakan tindakan yang keras dan ngga baik diterapkan secara terus menerus. Anak yang sering dibentak menjadi lebih susah menuruti nasihat atau keras kepala. Saat membentak anak, orang tua sebenarnya mengaktifkan bagian otak anak yang berfungsi dalam pertahanan dan perlawanan. Ia akan ketakutan, melawan orang tua, atau bahkan kabur.

Dilansir dari Parenting Science, anak yang sering dibentak menjadi lebih antisosial. Hubungan yang ngga baik dengan orang tua membuatnya berhati keras dan kurang peduli pada orang lain. Tidak ada pembiasaan merasakan kasih sayang dan toleransi, sehingga kepribadiannya pun tertutup.

Membentuk Keraguan pada Diri Anak

Intervensi berlebihan pada anak hingga memberikan kekerasan verbal melalui bentakan bisa menimbulkan keraguan pada anak. Ia terbiasa merasakan ketakutan dan kecemasan karena dibentak saat melakukan kesalahan. Pada akhirnya, anak cenderung sebisa mungkin menghindari sesuatu yang baru atau berisiko. Ini menjadikan anak sulit berkembang dan mengeksplorasi kemampuannya.

Kekerasan verbal tersebut juga dapat menyebabkan masalah psikologis lebih dalam yang bisa terbawa sampai dewasa. Kekerasan emosional bisa menimbulkan gejala gangguan mental, sehingga mengubah perilaku anak menjadi lebih buruk yang membahayakan dirinya sendiri.

Mengubah Perkembangan Otak

Bentakan bisa mengubah perkembangan otak karena manusia dipercaya lebih cepat memproses informasi negatif dibandingkan informasi positif. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, terdapat perbedaan mencolok pada hasil pemindaian MRI pada kepala partisipan yang pernah mendapatkan kekerasan verbal dari orang tua dan yang tidak menerimanya. Perbedaan tersebut terletak pada bagian otak yang fungsinya memproses suara dan bahasa. Akibatnya, anak cenderung merekam kebiasaan negatif dan ikut bersuara keras.

efek buruk membentak anak
Foto: Pexels.com

Cara Cerdas Beri Konsekuensi Tanpa Membentak

Dibandingkan membentak dan menimbulkan berbagai persoalan pada tumbuh kembang anak, alangkah baiknya berdiskusi dengannya saat ia melakukan kesalahan. Orang tua bisa melihat hasil yang berbeda pada anak setelah tidak sering dibentak. Perubahan positif tersebut mendukung perilaku positif anak dan menekan sisi emosional yang berlebihan.

Jika sempat berbicara dengan nada tinggi, berusahalah untuk segera tenang dan minta maaf pada si kecil. Setelah itu, mulailah pembicaraan dengan santai dan interaktif. Dengan demikian, orang tua bisa memberikan pengertian mengenai kesalahan anak dan konsekuensi yang diperolehnya. Selanjutnya, anak akan paham bagaimana cara ia memperbaiki kesalahannya.

Menjaga hubungan orang tua dan anak perlu dimulai sejak dini. Oleh karena itu, Sahabat Sehat bisa menerapkan gaya komunikasi positif yang penuh kasih sayang dan pengertian satu sama lain.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Adzani, Fadli. 12 Dampak Buruk Suka Membentak Anak yang Perlu Diwaspadai Orang Tua. https://www.sehatq.com/artikel/dampak-buruk-sering-membentak-anak-yang-patut-diwaspadai-orangtua. Diakses pada 3 Oktober 2022.

Arjanto, Liza P. Hindari Perilaku Membentak Anak, Ini Cara yang Bisa Dilakukan. https://id.theasianparent.com/membentak-anak-yuk-hindari. Diakses pada 3 Oktober 2022.

Guesehat.com. 2020. Sering Membentak, Merusak Kepribadian Anak! https://www.guesehat.com/sering-membentak-merusak-kepribadian-anak. Diakses pada 3 Oktober 2022.

Yani, Indah Fitrah. 2021. Bahaya Membentak Anak dan Cara Mencegahnya. https://hellosehat.com/parenting/anak-6-sampai-9-tahun/perkembangan-anak/bahaya-membentak-anak/. Diakses pada 3 Oktober 2022.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.