Zero to three atau tiga tahun pertama kehidupan merupakan periode kritis pertumbuhan dan perkembangan anak. Periode ini sangat berpengaruh pada periode tumbuh kembang berikutnya karena terjadi pertumbuhan sel otak yang singkat, serta peka pada rangsangan dan pengalaman.
Pijat bayi adalah rangsangan atau stimulasi taktil kinestetik yang disertai dengan stimulasi komunikasi verbal dan perwujudan cinta kasih orang tua kepada anak. Sahabat Sehat, itulah mengapa pijat bayi sangat disarankan dan perlu dilakukan dengan cara yang benar.

Manfaat Pijat Bayi
Peran pijat bayi telah dikembangkan sebagai kombinasi stimulasi raba (taktil) dan gerak (kinestetik) oleh Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (TKPS IDAI). Pijat bayi merupakan cara komunikasi antara orang tua dan si kecil. Dari segi kesehatan, berikut beragam manfaat pijat bayi.
Membuat bayi lebih nyaman dan tenang
Pijatan pada bayi merangsang sistem saraf pusat. Sentuhan fisik akan mengirim sinyal ke otak untuk memproduksi lebih banyak endorfin dan serotonin, hormon yang membuat perasaan lebih bahagia dan nyaman.
Melancarkan sistem pencernaan
Sistem pencernaan bayi bisa lebih nyaman dan lancar jika rutin dilakukan pijat bayi. Saat bayi rewel karena gangguan pencernaan, seperti perut kembung, kolik, atau sembelit, ia merasa lebih nyaman usai mendapat pijatan.
Memengaruhi perkembangan sel otak
Pijat bayi bisa memengaruhi perubahan sel otak yaitu mengoptimalkan perkembangan sel otak karena stimulasi taktik kinestetik. Hal ini menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan optimal sesuai dengan usianya.
Membuat tidur lebih nyenyak
Pijat bayi bisa membuat bayi rileks, sehingga lebih mudah tidur nyenyak. Pada akhirnya, ia lebih aktif di siang hari karena siklus tidurnya teratur dan mempunyai waktu yang cukup.
Mengurangi kadar bilirubin
Bayi bisa menjadi kuning pada beberapa hari setelah lahir. Perubahan warna kulit ini bisa disebabkan meningkatnya kadar bilirubin. Setelah mendapat pijatan 15-20 menit dan fototerapi, warna kulit bayi menjadi normal.
Memperkuat bonding orang tua dan anak
Menghabiskan waktu bersama si kecil dengan memijatnya mampu meningkatkan hubungan emosional antara orang tua dan bayi. Dilansir dari laman Alodokter, pijat bayi bisa mengurangi gejala depresi pascamelahirkan serta meningkatkan kepekaan orang tua pada kebutuhan bayinya.

Cara Stimulasi Pijat pada Bayi
Sebelum memijat pastikan ruangan cukup hangat dan tenang, karena pijat yang baik itu dilakukan dalam kondisi bayi tanpa pakaian. Pastikan si kecil berada pada keadaan terjaga, ngga mengantuk, dan kenyang. Jika bayi baru saja disusui atau diberi makan, tunggu selama 45 menit sebelum memijatnya supaya ngga muntah.
Cara memijatnya adalah baringkan si kecil di atas handuk atau selimut, kemudian letakkan bantal di bawah kepalanya. Gunakan minyak bayi atau krim bayi dan gosokkan di telapak tangan Anda sampai hangat, kemudian diusapkan perlahan ke telapak tangan dan kaki bayi menggunakan ibu jari dari telapak ke arah jari-jarinya. Usap tungkai dan betis bayi dari arah pangkal paha dengan gerakan melingkar.
NAh, untuk bagian perut, kamu bisa silangkan tangan di atas perut dan dada bayi, lalu pijatlah dengan gerakan menyilang. Letakkan ibu jari di perut bayi, kemudian usap searah jarum jam. Pijat kepala dan wajah si kecil searah jarum jam. Terakhir, tengkurapkan si kecil dan usap dengan pijatan lembut dari leher sampai pantatnya.
Itulah cara pijat bayi yang aman dan nyaman, sehingga tersalurkan manfaatnya secara optimal. Selama sesi pijat, Sahabat Sehat bisa sambil bersenandung, membaca cerita, atau mengajak si kecil mengobrol. Tetap berikan sentuhan lembut, hindari gerakan menekan atau menggelitik. Jika si kecil menggoyang-goyangkan lengan dan terlihat senang, maka dia menikmati pijatan yang diberikan.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP