Sahabat Sehat, bermain video game dapat memiliki efek negatif pada afeksi dan perilaku, tetapi hubungannya dengan efek kognisi masih belum jelas. Berbagai penelitian menunjukkan efek positif dan negatif dari permainan video game pada perhatian, memori, dan kemampuan kognitif. Menariknya, penelitian baru-baru ini menunjukkan adanya efek positif video game terhadap fungsi eksekutif.
Apa itu Fungsi Eksekutif?
Fungsi eksekutif mengacu pada kemampuan kognitif tingkat tinggi yang terkait dengan lobus frontal otak, mencakup kemampuan seperti perencanaan, pengorganisasian, pengaturan pergeseran, pemecahan masalah, memori kerja, dan pengambilan keputusan. Fungsi eksekutif bertanggung jawab untuk mengendalikan pikiran, perilaku, dan emosi. Keterampilan fungsi eksekutif membantu seseorang merencanakan dan mengatur waktu, serta mengatur emosi dan tindakan.
Ada tiga bidang utama fungsi eksekutif, yakni memori kerja, fleksibilitas kognitif (juga disebut berpikir fleksibel), dan kontrol penghambatan, termasuk kontrol diri. Keterampilan ini diperlukan untuk memprioritaskan tugas, mengingat detail, fokus, dan self-censoring.
Video Game Dulu dan Sekarang
Video game semakin populer sejak tahun 1980-an, ketika konsol game dijual secara luas di pasaran. Game saat ini sangat populer dan menjadi hobi bagi banyak remaja. Sekolah menengah dan perguruan tinggi juga mendorong muridnya berpartisipasi dalam e-sports sebagai bagian dari rangkaian ekstrakurikuler.
Terdapat data yang menunjukkan bahwa jenis permainan dan teknologi tertentu dapat menjadi alat penting untuk meningkatkan fungsi eksekutif. Namun, juga terbukti adanya dampak teknologi dalam jangka panjang dan program pelatihan otak terkait video game pada fungsi eksekutif terbatas.
Video Game dan Fungsi Eksekutif
Hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa bermain video game terlalu sering meningkatkan masalah perhatian pada anak. Ada kemungkinan remaja dan orang dewasa bermain games dengan intensitas sering dapat menurunkan fokus dan berdampak negatif pada fungsi eksekutif.
Namun, penelitian lain menunjukkan sebaliknya. Video game bermanfaat positif pada peningkatan perhatian dan fungsi eksekutif. Salah satu studi neuroimaging sebelum dan setelah 2 dan 4 bulan bermain video game pada “non-gamer” menunjukkan peningkatan gray matter atau bagian otak yang tersusun atas badan sel saraf di bagain otak depan (lobus frontal). Peningkatan ini terlokalisasi pada korteks prefrontal dorsolateral (DLPFC), area yang terkait dengan penalaran abstrak dan pemecahan masalah.
Para peneliti di University of L’Aquila berusaha memperluas hal positif dari bermain video game. Penelitian ini menilai kinerja perhatian dan pengambilan keputusan tanpa mengontrol genrenya dengan melibatkan 38 mahasiswa yang rerata berusia 23 tahun. Studi ini mengungkapkan bahwa gamer berpengalaman, terlepas dari genre video game yang dimainkan, lebih waspada, akurat, dan lebih cepat dalam menyelesaikan tugas yang membutuhkan perhatian. Mereka juga jauh lebih baik dalam pengambilan keputusan.
Pemaksimalan Fungsi Video Games
Supaya fungsi eksekutif yang dihasilkan makasimal, kamu perlu memfokuskan pada peningkatan keterampilan dalam bermain video game. Misalnya dengan mengasah keterampilan “apa yang harus dilakukan”, seperti memulai tugas, memperhatikan, tekun, dan mengingat. Ataupun melalui keterampilan “bagaimana melakukan”, seperti merencanakan, mengatur, mengubah strategi, dan mengatur waktu. Keterampilan ini membantu orang mengelola persepsi, pikiran, tindakan, dan interaksi sosial.
Meskipun begitu, bukan berarti Sahabat Sehat bisa bermain video game tanpa mengenal waktu, ya! Semoga informasi ini bermanfaat!
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
