Akhir-akhir ini, gluten-free mulai menjadi trend di kalangan masyarakat. Karena pengaruh media sosial dan juga intuisi, masyarakat menganggap gluten-free ini adalah sebuah ide bagus untuk diterapkan. Misal, produk gluten-free seperti tepung bebas gluten yang banyak dijual di pasaran dianggap lebih sehat oleh sebagian orang.
Nah, sebelum itu, apakah sahabat sehat tahu gluten yang dimaksud itu apa sih. Lalu apakah dengan memilih produk gluten-free adalah pilihan yang sesuai dengan kebutuhan sahabat sehat? Simak penjelasan di bawah ini, yuk.

Mengenal Gluten
Gluten merupakan salah satu jenis protein yang secara alami ditemukan di beberapa biji-bijian seperti gandum, barley, dan rye. Pada makanan berbahan tepung, gluten merupakan zat yang mengikat adonan sehingga adonan dapat dibentuk dan tidak mudah sobek.
Ketika kamu mengkonsumsi makanan dari gandum utuh, tentunya kamu bukan hanya mendapatkan zat gizi berupa gluten saja, melainkan karbohidrat kompleks termasuk serat, vitamin, mineral, dan antioksidan. Oleh karena itu, banyak pula penelitian yang menyatakan manfaat mengkonsumsi biji-bijian utuh seperti gandum terhadap penurunan risiko penyakit seperti penyakit jantung dan stroke yang lebih rendah.
Alasan Gluten Berbahaya
Mengingat biji-bijian utuh seperti oat atau gandum memiliki banyak sekali khasiat, maka sampai saat ini penelitian belum banyak menyimpulkan bahwa gluten-free benar-benar diperlukan untuk orang normal. Namun, banyak penelitian yang menganjurkan untuk menghindari gluten bagi seseorang yang terdiagnosa memiliki penyakit yang berhubungan dengan pencernaan seperti sensitivitas, autoimun, dan celiac. Hal ini karena protein gluten sangat resisten terhadap enzim protease yang memecah protein di dalam perut.
Pencernaan protein yang tidak sempurna ini dapat memicu respons imun yang terealisasikan dengan gejala penyakit-penyakit di atas. Namun, secara global hanya sedikit pasien yang terdeteksi memiliki gangguan terhadap gluten.

Apakah Produk Gluten-Free adalah solusi?
Produk gluten-free saat ini sudah banyak sekali variasinya. Mulai dari tepung, cookies, cake, dan lainnya. Sayangnya, produk olahan tetaplah produk olahan. Banyak masyarakat berpikir bahwa produk tersebut lebih kaya zat gizi, nyatanya kebanyakan justru sebaliknya. Produk olahan tersebut justru cenderung tinggi lemak, tinggi gula, dan rendah serat, vitamin, serat mineral.
Ada banyak makanan alami yang gluten-free seperti nasi, buah-buahan, daging ayam, daging merah, ikan dan makanan laut, susu, kacang-kacangan, polong-polongan, dan masih banyak produk gluten-free alami lainnya, loh Sahabat Sehat. Jadi, daripada kamu pusing memilih produk olahan gluten-free di marketplace atau swalayan, kamu bisa memilih makanan gluten-free alami yang terjangkau dengan kantong kamu. Tentunya kamu juga akan lebih bijak dengan menerapkan diet gluten-free diiringi penerapan prinsip gizi seimbang.
Sahabat Sehat, bijaklah menjadi konsumen. Jika kamu memiliki keluhan kesehatan yang diduga berhubungan dengan gluten, baiknya segera konsultasikan ke ahlinya, ya. Semoga bermanfaat!
Mengapa produk olahan gluten free bisa dicap “Produk olahan tersebut justru cenderung tinggi lemak, tinggi gula, dan rendah serat, vitamin, serat mineral”. Terutama poin tinggi lemak dan tinggi gula. Untuk serat dan vitamin mungkin benar karena tepung gluten bukan dari biji2an yang banyak mengandung serat dan mineral. tapi persepsi tinggi lemak dan gula kenapa ya? apakah brownies/cookies gluten free dengan brownies/cookies tepung biasa, gula dan lemaknya lebih tinggi pada brownies gluten free meskipun dibuat dengan resep yang sama?
Terima kasih atas pertanyaannya, ka.
Oke, yg dibahas pada tulisan di atas adalah produk olahan yg umumnya dari industri ya, kak. Permasalahan utamanya adalah pada komposisi produk olahan tsb. Jika antar produk GF dan GC dibuat dengan resep yg sama, terlebih lemak yang ditambahkan adalah lemak baik, seperti lemak tak jenuh, tentunya baik, bahkan bisa meningkatkan nilai gizi olahan GF. Akan tetapi, umumnya dari hasil penelitian, industri menambahkan lemak jenuh dan gula yang lebih banyak daripada produk GC. Bisa jadi untuk menyaingi dari segi rasa atau tekstur. Nah, dari sini juga mungkin industri meningkatkan harga produknya (karna biaya tambahan lemak dan gula). Intinya, betul, yg membedakan adalah resepnya.
Silahkan mengkreasikan produk GF tanpa lemak jenuh dan gula yang berlebih,
Lebih lengkapnya, silahkan dibaca di jurnal ini ya ka.. https://drive.google.com/file/d/1RM_hSNyYC3sJz7AAWA7brb501ZOQ44Pr/view?usp=sharing
Semoga menjawab.
*GF = Gluten Free
*GC = Gluten Containing