Serba Serbi Pil KB dalam Dunia Kesehatan  

Halo Sahabat Sehat! Pil KB adalah kelompok obat yang sudah sangat familiar di bidang kesehatan, terutama penggunannya sebagai alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Nah, ternyata pil KB juga memiliki manfaat lain, yaitu mengatasi gangguan hormon. Simak penjelasan lengkapnya, yuk!

Apa itu pil KB?

Pil KB adalah kontrasepsi hormonal dalam bentuk pil yang diminum secara per oral, mengandung hormon estrogen dan progestin sintetis dalam jumlah yang kecil. Cara kerjanya beragam, ada yang bekerja melalui pencegahan ovulasi, dengan mengentalkan lendir bagian serviks sehingga sperma sulit untuk mencapai sel telur, menebalkan dinding rahim, dan melepaskan hormon yang membuat ovarium.

penggunaan pil kb
Foto: Freepik.com

Pil KB memiliki dua jenis, yakni kombinasi hormon estrogen dan progesteron ; serta mini pil KB yang hanya mengandung hormon progesteron saja. Bentuknya tablet yang praktis membuat pil KB lebih menguntungkan daripada jenis alat kontrasepsi lainnya. Yap, pil KB ngga perlu disuntikkan atau dimasukkan ke dalam rahim.

Ngga ada patokan usia dalam mengonsumsi pil KB, namun sebaiknya diminum oleh perempuan yang termasuk dalam usia reproduksi. Jadwal minum obat diperlukan kedisiplinan yang tinggi, karena harus dikonsumsi pada jam yang sama setiap harinya guna mempertahankan efektivitasnya.

Manfaat pil KB lainnya

Selain mencegah kehamilan, pil KB juga bisa digunakan pada kondisi. Misalnya, untuk membantu mengatasi jerawat yang diakibatkan ketidakseimbangan hormonal. Hormon androgen yang lebih tinggi dari nilai normal yang memicu jerawat dan timbulnya pertumbuhan rambut secara berlebihan. Pil KB bisa membantu menurunkan hormon ini pada perempuan.

Mengonsumsi pil KB biasanya juga dilakukan untuk memudahkan siklus haid menjadi teratur dan lebih mudah diprediksi. Faktor penyebabnya bermacam-macam, yaitu obesitas, kekurangan berat badan, stress, hingga konsumsi obat-obatan tertentu. 

manfaat penggunaan pil kb
Foto: Freepik.com

Selain itu, juga membantu menangani kondisi migrain saat menstruasi, akibat penurunan hormon estrogen yang memang terjadi saat haid. Pil KB bisa membantu menyeimbangkan perubahan jumlah hormon dan menurunkan risiko terjadinya migrain ketika haid.

Pil KB juga umum digunakan untuk mengatasi endometriosis dan polycystic ovarian syndrome (PCOS). Hambatan pertumbuhan jaringan endometrium dan mengurangi frekuensi haid pada kasus endometriosis. Menurunkan kadar androgen dan membuat haid lebih teratur pada perempuan dengan PCOS. 

Bukan hanya itu, mengonsumsi pil KB jangka panjang mampu mengurangi risiko terjangkit berbagai penyakit, seperti kanker ovarium, kanker endometrium, kanker usus besar, miom, dan kista ovarium. 

Namun, penggunaannya juga berpotensi menyebabkan munculnya efek samping ringan hingga berat, seperti mual, flek, volume darah haid lebih sedikit dari biasanya, libido menurun, suasana hati yang berubah, sakit kepala ringan, dan bengkak pada payudara atau sakit saat disentuh. Nah, yang ngga kalah penting, konsumsi pil KB sebaiknya di bawah pengawasan dokter ya, Sahabat Sehat.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.