Hai Sahabat Sehat! Seiring bertambahnya usia, semakin rumit juga permasalahan yang dihadapi. Saat masih anak-anak, mungkin masalah ini belum muncul. Ketika beranjak remaja dan dewasa, kamu akan mulai sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Terkadang pikiran yang membandingkan dengan orang lain ini datang begitu saja. Pemicunya banyak hal, salah satu yang paling sering yaitu pengaruh penggunaan sosial media. Coba perhatikan berapa banyak waktu yang dihabiskan dengan melihat sosial media untuk melihat postingan teman-teman. Hal ini kerap kali membuat kamu overthinking, membandingkan diri dengan orang lain yang ketika sosial media lebih dominan membagikan momen bahagia.
Dalam artikel ini akan diulas, alasan mengapa kamu harus stop membandingkan diri kamu untuk menjaga kesehatan mental. Simak penjelasannya di bawah ini, ya!
Kenapa Dorongan itu Muncul?
Dalam dunia psikologi, hal ini disebut sebagai social comparison. Membandingkan diri dengan orang yang status sosialnya ada di atas, setara dan di bawah diri kamu sendiri. Pada perbandingan dengan orang yang lebih dari kamu, perasaan ini muncul karena adanya keinginan menjadi pribadi yang lebih baik. Pada perbandingan yang setara biasanya, adanya rasa ingin memvalidasi bahwa kondisi saat ini merupakan kondisi yang masih terbilang aman.
Sedangakan perbandingan dengan seseorang yang memiliki status sosial di bawah kamu, biasanya terjadi karena adanya dorongan untuk mneyakinkan diri sendiri bahwa kondisi saat ini terbilang masih cukup baik. Terkadang hal ini juga menjadi jembatan dalam menciptakan rasa syukur.
Sebenarnya hal ini sedikit keliru, karena bersyukur tidak melulu harus membandingkan dengan orang lain. Berikut ini tiga pengaruh negatif sering membandingkan diri dengan orang lain.
Memandang Sebelah Mata Diri Sendiri
Membandingkan diri sendiri dengan seseorang yang status sosialnya lebih baik, bisa membuat kamu memandang sebelah mata kondisimu saat ini. Memandang diri sebagai pribadi yang gagal, selalu kurang dalam banyak hal, merasa tidak berharga. Padahal selama ini kamu sudah mencoba menjadi versi terbaikmu, tapi upaya itu akan tertutup kalau Sahabat Sehat terlalu sibuk membandingkan diri dengan orang lain.
Mengganggu Kesehatan Mental
Social comparison secara keseringan dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan bahkan depresi. Menjaga kesehatan mental memerlukan penerimaan diri dan kebebasan dari tekanan untuk selalu bersaing dengan orang lain. Oleh karena itu, penting untuk membiasakan diri untuk menerima kondisi diri sendiri.
Menghambat Kepuasan Diri
Bayangkan kalau kamu menjadi pribadi yang selalu merasa kurang, pasti perasaan akan terbebani akan selalu menghantui. Kamu menjadi merasa tidak puas dengan kondisi kamu saat ini dan menjadi susah buat bahagia jika kamu menaruh standar bahagia dengan cerminan pencapaian orang lain.
Sahabat Sehat ketahuilah bahwa dirimu sangat berharga. Kamu memiliki keunikan versimu sendiri. Dengan berhenti membandingkan diri, kamu akan merasa lebih bahagia, lebih puas, dan lebih tenang secara mental. Jadi, mari belajar untuk menerima diri apa adanya dan menghargai setiap momen dalam hidup.