Si Cantik Kaya Manfaat, Edible Flower

Halo, Teman Sehat! Sudah tahu, kan kalau ada beberapa jenis bunga yang bisa dikonsumsi? Yap, bunga ini dikenal dengan istilah edible flower. Tradisi konsumsinya sudah dimulai sejak ratusan tahun lalu. Bunga jenis ini, sering digunakan sebagai garnish untuk mempercantik tampilan makanan. Nah, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, beberapa peneliti menemukan bahwa bunga ini bermanfaat bagi tubuh, loh! Yuk, simak penjelasannya di sini!

Chamomile (Chamaemelum nobile)

Chamomile biasanya dikonsumsi dalam bentuk seduhan. Bunga ini mengandung tinggi senyawa fenolik seperti flavonoid dan terpenoid yang memiliki sifat anti inflamasi, anti bakteri, dan antioksidan. Bunga ini juga terkenal dengan manfaatnya dalam meredakan gangguan pencernaan seperti kembung, mual, muntah, dan mabuk perjalanan.

Seduhan bunga ini, juga diketahui bisa memberikan efek menenangkan dan mengatasi masalah sulit tidur karena mengandung senyawa flavonoid apigenin di dalamnya. Bagi kamu yang memiliki riwayat alergi ragweed (sejenis tanaman rumput-rumputan) atau bunga krisan, perlu hati-hati saat mengonsumsinya, karena bisa menimbulkan efek alergi yang serupa.

Bunga matahari (Helianthus annuus)

Bunga matahari terdiri dari dua jenis bunga, yaitu bunga tepi yang berwarna kuning cerah (ray florets) dan bunga tabung yang berada di tengah dan berwarna kecoklatan (disc florets). Bunga ini termasuk jenis edible flower, karena mengandung zat besi dalam jumlah tinggi (13-34,8 mg/100 gr berat kering) dan mengandung berbagai mineral lainnya seperti kalium, kalsium, dan fosfor.

Bagian disc florets dari bunga matahari mengandung tinggi protein (10 gr/100 gr berat kering) dimana kadar tersebut lebih tinggi dibandingkan kadar yang ada di sayur maupun buah lain seperti pisang, brokoli, dan bunga kol. Tak hanya tinggi protein, disc florets bunga matahari juga mengandung tinggi serat, loh. Kandungan serat pada bagian tersebut yaitu sebesar 59% dari berat kering, lebih tinggi dibandingkan kandungan serat yang ada dalam kacang kedelai (18% berat kering).

Marigold (Calendula officinalis)

Marigold memiliki rasa yang agak pahit dan biasanya ditambahkan pada salad dan sup untuk menambahkan variasi warna pada makanan agar terlihat lebih menarik. Seperti jenis bunga lainnya, bunga ini mengandung berbagai senyawa bioaktif seperti flavonoid, triterpenes, quinone, coumarine, dan karotenoid.

Senyawa ini berperan sebagai antioksidan, anti inflamasi, antispasmodik, dan hepatoprotektif. Bunga ini juga dikenal sebagai salah satu bahan makanan sumber asam lemak tidak jenuh karena kandungannya yang tinggi, yaitu sekitar 59,3% dari berat kering.

Hal yang perlu kamu perhatikan

  • Pastikan bunga yang ingin kamu konsumsi benar-benar aman dikonsumsi dan ngga beracun. Kamu bisa cek jenis bunga yang aman dikonsumsi di sini.
  • Sebaiknya pilih bunga yang ngga disemprot pestisida untuk dikonsumsi
  • Ngga semua bagian bunga bisa dimakan. Ada beberapa bunga yang ngga dikonsumsi secara utuh karena beberapa bagian (batang, sepal, putik, dan benang sari) bisa menimbulkan rasa pahit jika ikut diolah. Serbuk sari bunga juga sebaiknya dibersihkan lebih dulu karena bisa memicu alergi
  • Konsumsi dalam porsi kecil lebih dulu untuk melihat apakah ada reaksi alergi yang muncul
  • Masa simpan bunga cukup singkat, yaitu sekitar 2-5 hari setelah dipetik. Jadi, lebih baik segera diolah setelah dipetik, ya
  • Belum banyak penelitian terkait batas aman konsumsi edible flower, tapi sejauh ini diketahui penggunaannya sebagai garnish pada makanan ngga memberikan efek berbahaya bagi tubuh

Ternyata bunga ngga hanya cantik, ya tapi juga bermanfaat bagi tubuh, kalau kamu mengolahnya dengan baik dan benar. Gimana, Teman Sehat tertarik untuk mencobanya? Jangan lupa pastikan dulu bunga nya memang bisa dimakan, ya!

Editor & Proofreader: Firda Shabrina, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.