Sahabat Sehat, siapa yang tidak kenal dengan tempe? Makanan khas Indonesia yang terkenal dengan rasa lezat dan manfaat kesehatannya. Biasanya, tempe terbuat dari kedelai, tetapi tahukah kamu kalau tempe juga bisa dibuat dari jagung? Nah, itulah yang disebut dengan tempe homini! Penasaran? Yuk, kenalan lebih dekat dengan inovasi tempe ini!

Mengenal Tempe Homini dan Proses Nikstamlisasi
Tempe homini adalah tempe berbahan dasar homini yang difermentasi menggunakan jamur Rhizopus oligosporus. Homini sendiri adalah biji jagung yang telah melalui proses nikstamalisasi. Proses ini bertujuan untuk meningkatkan kecernaan dan kandungan gizi jagung, terutama dalam meningkatkan protein dan mengurangi senyawa antigizi, seperti asam fitat pada jagung.
Nikstamalisasi dilakukan dengan merebus jagung dalam larutan kapur selama beberapa waktu untuk memecah senyawa yang menghambat penyerapan zat gizi, sehingga jagung menjadi lebih bergizi dan mudah dicerna. Tempe homini memiliki rasa yang mirip dengan tempe jagung, namun dengan aroma khas jagung nikstamal (aroma tortilla) yang lebih kuat. Proses fermentasi ini tidak hanya memberikan rasa yang unik tetapi juga meningkatkan kualitas gizi jagung yang lebih berguna bagi tubuh.
Kandungan Gizi Tempe Homini
Tempe homini kaya akan protein, yang penting untuk pembentukan otot dan jaringan tubuh. Berdasarkan analisis, tempe homini mengandung komponen kimiawi sebagai berikut: karbohidrat (34,25%), protein (5,35%), air (59,67%), lemak (0,02%), dan abu (0,07%).

Selain itu, tempe homini juga kaya akan serat yang baik untuk kesehatan pencernaan dan membantu menjaga kesehatan jantung. Tempe homini juga mengandung vitamin B (terutama B2, B3, dan B6), yang bermanfaat untuk metabolisme energi dan kesehatan sistem saraf, serta kalsium dan fosfor yang penting untuk kesehatan tulang. Selain itu, tempe homini mengandung antioksidan yang membantu tubuh melawan radikal bebas dan mengurangi peradangan.
Produksi Tempe Homini
Proses pembuatan tempe homini dimulai dengan nikstamalisasi jagung. Proses ini dilakukan dengan merebus jagung dalam larutan kapur (CaCO₃ 1%) pada suhu 90–100°C selama 10–15 menit, kemudian direndam dalam larutan kapur yang sama selama 24 jam. Setelah proses ini, jagung menjadi lebih lembut dan disebut homini. Langkah berikutnya adalah mengukus homini selama 30 menit dan membiarkannya dingin. Setelah dingin, homini dicampur dengan laru tempe (kultur jamur Rhizopus oligosporus) sebanyak 1-2%, kemudian dikemas dan difermentasi pada suhu kamar selama 48 jam.
Tempe Homini sebagai Inovasi Olahan Jagung
Tempe homini tidak hanya menjadi alternatif tempe berbahan kedelai, tetapi juga bisa menjadi alternatif bergizi untuk konsumsi jagung. Dengan proses fermentasi, tempe homini tidak hanya menyediakan karbohidrat, tetapi juga menjadi sumber protein nabati yang baik untuk tubuh. Proses nikstamalisasi meningkatkan kualitas jagung, menjadikannya lebih mudah dicerna dan lebih bergizi dibandingkan jagung utuh. Selain itu, vitamin B3 (niacin) dalam tempe homini, yang lebih mudah diserap tubuh berkat proses nikstamalisasi, membuka peluang untuk mengembangkan tempe homini menjadi produk makanan siap saji, seperti sup instan tempe homini dan nugget tempe homini.
Bagi para Sahabat Sehat yang mencari alternatif tempe sebagai lauk ataupun sekedar penasaran, bisa coba tempe homini. Siapa tahu kamu jadi suka !.