Yuk Mengenal Apa Itu Fried Rice Syndrome!

Halo Teman Sehat! Apakah kalian pernah mendengar istilah fried rice syndrome? Apakah benar sindrom ini ada kaitannya dengan nasi goreng sesuai dengan namanya? Cari tahu yuk lewat artikel ini!

Sumber: pixabay.com

Apa itu Fried Rice Syndrome?

Fried rice syndrome adalah kondisi di mana seseorang mengalami keracunan yang disebabkan kontaminasi bakteri Bacillus cereus pada makanan yang dikonsumsi. Bakteri ini umumnya ditemukan pada makanan yang dibiarkan terlalu lama pada suhu ruang. Dinamakan fried rice syndrome karena bakteri penyebab sindrom ini sering ditemukan salah satunya pada nasi goreng.

Dalam pembuatan nasi goreng, biasanya nasi didiamkan terlebih dahulu selama beberapa jam pada suhu ruang. Tujuannya agar ketika dimasak, nasi goreng yang dihasilkan tidak lembek dan menggumpal. Menurut Philip Tierno, seorang ahli mikrobiologis, mendiamkan nasi terlalu lama pada suhu ruang berpotensi menyebabkan nasi terkontaminasi Bacillus cereus. Proses pemanasan ketika membuat nasi goreng pun tetap ngga bisa menghilangkan racun yang sudah dihasilkan oleh bakteri tersebut. Oleh karena itu memang sangat disarankan agar bahan makanan yang digunakan tidak terkontaminasi bakteri ini.

Selain pada nasi goreng, sebenarnya Bacillus cereus juga dapat berkembang biak pada bahan-bahan yang mengandung pati, seperti mie, spagheti, dan roti. Selain itu, makanan sisa serta makanan siap saji yang disimpan terlalu lama pada suhu kamar merupakan tempat yang baik untuk bakteri ini tumbuh.

Gejala yang muncul

Sumber: freepik.com

Menurut Food and Drug Administration (FDA), Bacillus cereus dapat melepaskan dua jenis racun yang bisa menyebabkan penyakit yang berbeda. Racun pertama menyebabkan diare, kram, hingga kadang-kadang mual meskipun ngga sampai muntah. Gejala ini mulai terasa 6-15 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Kemudian mulai mereda setelah sekitar satu hari. Jenis racun yang pertama ini dilepaskan di usus kecil setelah bakteri ikut tertelan.

Untuk jenis racun yang kedua dilepaskan oleh bakteri di dalam makanan sebelum dikonsumsi.  Racun ini  menyebabkan muntah dan mual dalam waktu 1-6 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dan mulai mereda setelah sekitar 24 jam.

Cara mengatasinya

Dr Sam Crowe, seorang ahli epidemiologi di CDC, menyarankan untuk beristirahat yang cukup dan menjaga kondisi tubuh agar ngga kekurangan cairan. Hal ini biasanya cukup untuk membantu tubuh kita melawan infeksi bakteri ini dengan sendirinya. Biasanya dibutuhkan waktu sekitar sehari untuk pulih. Tapi, jika setelah 24 jam kondisi tetap ngga membaik, disarankan untuk menemui penyedia layanan kesehatan.

Tips mencegah

Menurut U.S. Department of Health and Human Services, menjaga makanan panas tetap panas (>60 C) dan makanan dingin tetap dingin (< 4 C) sangat penting untuk mengurangi risiko tertular bakteri B. cereus. Disarankan juga untuk tidak meninggalkan makanan terlalu lama pada suhu ruang. Selain itu, jika ingin mendinginkan nasi sebelum akan dibuat nasi goreng, gunakan wadah kecil agar nasi bisa mendingin lebih cepat.

Bagaimana Teman Sehat, sekarang sudah tahu kan apa itu fried rice syndrome?  Kalau kalian merasa artikel ini bermanfaat, yuk bagikan ke orang terdekat!

Editor & Proofreader: Fhadilla Amelia, SGz

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.