The Power Of “Sego Jagung”

Hai, Teman Sehat, nasi jagung atau yang biasa disebut “sego jagung” dalam bahasa Jawa sudah menjadi salah satu alternatif makanan pokok di berbagai wilayah Indonesia. Makanan turun temurun ini, selain memiliki rasa khas yang unik ternyata juga memiliki  manfaat yang baik baik untuk kesehatan. Benarkah seperti itu? Check it out!

Kandungan gizi nasi jagung

Foto: http://www.linnamia.com/

Nasi jagung bisa digunakan sebagai alternatif sumber karbohidrat pengganti nasi putih, karena memiliki kandungan karbohidrat 73-75% yang hampir setara dengan karbohidrat pada beras putih (76,2%). Kandungan protein jagung lebih tinggi yaitu sekitar 10% sedangkan beras hanya 7,5%.

Selain itu, kandungan lemak (5%) dan serat (2%) pada jagung juga sangat baik untuk kesehatan saluran cerna. Nasi yang terbuat dari jagung juga kaya akan vitamin B1 yang bermanfaat untuk penyerapan karbohidrat, B5 yang membantu fungsi fisiologis tubuh dan vitamin C yang membantu meningkatkan imun tubuh.

Pengaruh lama perendaman pada kualitas nasi jagung

Foto: Unsplash.com

Mayarakat yang terbiasa mengonsumsi nasi beras putih mungkin akan merasa kurang suka dengan rasa manis dan tekstur nasi jagung. Tapi, hal tersebut bisa diatasi merendam jagung yang akan diolah menjadi nasi.

Suatu penelitian telah membuktikan waktu perendaman bisa mempengaruhi rasa dan tekstur nasi jagung. Dalam penelitian tersebut, nasi jangung yang paling disukai dibuat dari jagung yang telah direndam selama 2 hari dengan 4 kali penggantian air. Perendaman ini juga berpengaruh terhadap kandungan amilosa dan karoten nasi jagung.

Ramah untuk penyandang diabetes

Produk ini juga memiliki potensi yang baik untuk mengendalikan kadar gula darah. Nasi jagung mengandung 6,2 g/100g serat larut air (soluble fiber) berupa pektin dan gum yang bisa menunda waktu transit makanan dalam usus sehingga menimbulkan rasa kenyang lebih lama. Selain itu, serat larut air akan menyerap cairan dan membentuk gel yang memperlambat penyerapan glukosa darah. Dengan begitu kadar glukosa darah akan lebih terkontrol.

Foto: Unsplash.com

Kandungan sukrosa lebih rendah

Sukrosa termasuk dalam golongan karbohidrat sederhana yang biasanya dijumpai dalam bentuk gula pasir, gula merah dan lainnya. Konsumsi sukrosa secara berlebihan tentu ngga baik terutama bagi penyandang diabetes, karena bisa membuat kadar gula darah meningkat dengan cepat. Selain itu sukrosa bisa menyebabkan kegemukan, loh! Nah, kandungan sukrosa pada nasi jagung ternyata lebih rendah dari nasi putih yaitu hanya sekitar 6,55% sedangkan nasi putih 8,53%. Tentunya hal tersebut menjadi salah satu kelebihan nasi dari jagung jika dibendingkan dengan nasi beras putih.

Nasi yang terbuat dari jagung memiliki potensi yang baik untuk menjaga kesehatan, ngga ada salahnya jika kamu mulai mengkonsumsinya sebagai sumber karbohidrat sehari-hari. Selain itu kandungan serat yang tinggi juga bisa sangat menguntungkan bagi kamu yang ingin menurunkan berat badan. Semoga sehat selalu, Teman Sehat!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti STP

Referensi

Novianti, M., Tiwow, V., & Mustapa, K. (2017). Analisis Kadar Glukosa pada Nasi Putih dan Nasi Jagung dengan Menggunakan Metode Spektronik 20. Jurnal Akademika Kimia, 6(2), 107-112.
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JAK/article/view/9241

Siti, Meilani Wulandari. (2016). Kualitas Nasi Jagung Kuning Dengan Perbedaan Lama Perendaman Dan Frekuensi Pergantian Air. Bachelor (S1) thesis, Universitas Widya Dharma.
http://repository.unwidha.ac.id/id/eprint/706

Novianingtyas, Umi & Maryanto, Sugeng & Mulyasari, Indri. (2020). Profil Glukosa Darah pada Wanita Usia 31 – 45 Tahun dan Kebiasaan Konsumsi Nasi Jagung di Dusun Dawung Desa Candirejo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. JURNAL GIZI DAN KESEHATAN. 12. 26-35. 10.35473/jgk.v12i1.77.
https://www.researchgate.net/profile/Sugeng_Maryanto/publication/343314590_Profil_Glukosa_Darah_pada_Wanita_Usia_31_-_45_Tahun_dan_Kebiasaan_Konsumsi_Nasi_Jagung_di_Dusun_Dawung_Desa_Candirejo_Kecamatan_Pringapus_Kabupaten_Semarang/links/5f28eb6b458515b72900764b/Profil-Glukosa-Darah-pada-Wanita-Usia-31-45-Tahun-dan-Kebiasaan-Konsumsi-Nasi-Jagung-di-Dusun-Dawung-Desa-Candirejo-Kecamatan-Pringapus-Kabupaten-Semarang.pdf

Anik Novitasari. (2014). Perbedaan Kadar Sukrosa Pada Nasi Beras Putih, Nasi Beras Merah Dan Nasi Jagung Dengan Metode Luff Schoorl. Jurnal Sains. Vol 4, No 7.
http://journal.aakdelimahusadagresik.ac.id/index.php/Sains/article/view/560

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.