Halo, Teman Sehat! Asupan zat gizi sangat mempengaruhi kesehatan. Faktanya, zat gizi dibedakan menjadi dua bagian, yaitu makronutrien dan mikronutrien. Kira-kira apa ya perbedaan antara kedua zat gizi tersebut? Let’s check it out!
Pengertian zat gizi
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, zat gizi merupakan komponen dalam makanan yang memiliki fungsi dasar antara lain menghasilkan energi, pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan, serta mengatur proses metabolisme dalam tubuh.
Kekurangan zat gizi mengakibatkan gangguan pada kinerja tubuh. Dilihat dari penyebabnya, gangguan gizi bisa diakibatkan oleh gangguan primer dan sekunder. Gangguan primer terjadi akibat zat gizi yang dikonsumsi ngga sesuai, baik dari segi jumlah maupun kualitas. Keterbatasan tersedianya bahan pangan juga dapat menjadi sumber gangguan primer.
Sementara gangguan sekunder terjadi karena adanya kelainan pada kesehatan seperti gangguan pencernaan, penyerapan (absorbsi), metabolisme, hingga sistem ekskresi.
Zat gizi makro
Seperti namanya, zat gizi makro merupakan zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah yang besar (makro) oleh tubuh. Alasannya karena, sumber zat gizi ini berperan dalam menghasilkan energi secara langsung untuk digunakan oleh tubuh dalam aktivitas sehari-hari. Berikut ini jenis-jenis zat gizi makronutrien:
- Karbohidrat: komponen yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar karena akan diurai menjadi glukosa sebagai sumber energi. Sumber karbohidrat yang biasa dikonsumsi antara lain nasi, roti, gandum, sereal, hingga oatmeal
- Protein: komponen yang penting dalam fungsi sel. Protein juga mampu terlibat dalam sistem imun sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, komponen penyimpanan, dan transportasi unsur hara. Sumber protein antara lain daging, telur, dan ikan.
- Lemak: komponen hidrofobik yang ngga larut air. Lemak pada makanan berfungsi memberikan aroma dan rasa yang khas. Sumber lemak yang bisa kamu dapatkan antara lain susu, keju, dan margarin.
Zat gizi mikro
Zat gizi mikro merupakan zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit. Contohnya adalah vitamin dan mineral yang umumnya ditemukan pada buah dan sayur. Berikut ini jenis-jenis zat gizi mikro:
- Vitamin: berfungsi meningkatkan daya tahan dan antioksidan pada beberapa jenis produk. Contoh vitamin antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B kompleks.
- Mineral: komponen anorganik yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pemeliharaan fungsi tubuh pada tingkat sel, jaringan, hingga organ. Adapun contoh dari mineral antara lain kalsium, fosfor, dan zat besi.
Nah Teman Sehat, apakah sekarang kamu sudah mengetahui perbedaan antara zat gizi makro dan mikro? Jangan lupa untuk selalu memperhatikan asupan zat gizi harian kamu, ya! Yuk, sebarkan informasi ini!
Editor & Proofreader: Mega Kurniawati, S. Gz