Pemberian ASI eksklusif yang tepat memiliki manfaat untuk meningkatkan kualitas hidup bayi. Sayangnya, cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih tergolong rendah, Ngga sedikit ibu pekerja yang lebih memilih susu formula, karena belum mengetahui bahwa ASI bisa diperah dan disimpan dalam kulkas.
Tapi, apakah ASI perah yang disimpan dalam kulkas masih memiliki kualitas gizi yang baik? Langsung saja, simak informasi berikut ini Sahabat Sehat!
ASI eklusif dan ASI perah
Air susu ibu atau dikenal ASI merupakan makanan utama dan terbaik bagi bayi, sudah banyak penelitian yang menunjukkan ASI berperan dalam meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan, dan tentunya meningkatkan kualitas hidup bayi. Manfaatnya yang luar biasa membuat program ASI eksklusif terus digalakkan oleh pemerintah. Ibu disarankan hanya memberikan ASI pada bayinya sejak melahirkan hingga usia 6 bulan dan dilanjutkan sampai 2 tahun dengan dilengkapi pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI).
Meskipun sibuk bekerja, ibu juga bisa melaksanakan program ini karena ASI dapat diperah dan disimpan. Dengan begitu, ASI yang sudah disimpan bisa diberikan kapan saja tanpa perlu mengganggu waktu bagi ibu yang sibuk bekerja.
Pengaruh penyimpanan pada ASI
Penyimapanan pada lemari pendingin ditujukan untuk mempertahankan kualitas gizi ASI, terutama kandungan protein dan lemak yang sangat rentan mengalami kerusakan akibat suhu. Selain itu, proses pencairan ASI beku juga sangat penting untuk diperhatikan.
Penelitian yang telah dilakukan menujukkan bahwa penyimpanan ASI selama 14 hari dalam freezer (-15˚C) dan 28 hari dalam freezer (-18˚C) yang dicairkan dengan cara merendam botol pada air hangat (37˚C) atau membiarkannya dalam refrigerator (4˚C) semalaman ngga memberikan perubahan yang signifikan pada kandungan protein dan lemak pada ASI. Namun, penyimpanan lebih dari 5 hari pada refrigerator (4˚C) dapat menyebabkan terjadinya denaturasi dan penurunan kadar protein sampai 0,5 g/dL.
Cara penyimpanan ASI perah yang baik
Proses penyimpanan dan pemerahan ASI merupakan penentu untuk mempertahankan kualitas ASI yang akan diberikan pada bayi. Langkah yang tepat, yaitu pastikan untuk mensterilkan botol atau tempat yang digunakan untuk menampung ASI. Jika berupa botol maka bisa direbus dalam air mendidih selama 5-10 menit dan pastikan botol tersubut tahan panas.
Cucilah tangan sebelum memerah ASI untuk mencegah adanya kontaminasi mikroba. Berikan label pada kemasan ASI berupa tanggal kapan diperah untuk memastikan ASI ngga disimpan terlalu lama. Terapkan sistem FIFO (First In First Out), yakni berikan ASI yang sudah lebih dulu disimpan sebelum menggunakan yang baru masuk.
Sejatinya mendapatkan ASI secara eksklusif merupakan hak bagi setiap anak. dan memberikan ASI adalah tugas istimewa bagi seorang ibu. Yuk, berikan ASI secara eksklusif, karena ASI perah yang disimpan juga memiliki manfaat yang sama dengan yang langsung diminum. Semoga sehat selalu, Sahabat Sehat!
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP