Apakah Kadmium pada Rumput Laut Berbahaya?

Teman Sehat, rumput laut merupakan salah satu bahan pangan yang banyak digunakan sebagai masakan khas beberapa negara di Asia Timur. Rendah kalori, kaya mineral, protein, dan senyawa bioaktif lainnya membuat rumput laut digemari oleh masyarakat. Terlebih lagi, rasa umami nya membuat makanan ini cukup populer di semua usia.

Salad, Chuka Wakame, Sumpit, Chuka Wakame Salad, Sushi

Namun, belakangan ini French Agency for Food, Environmental and Occupational Health & Safety (ANSES) menyatakan bahwa konsumen harus lebih berhati-hati dengan kandungan kadmium dalam rumput laut olahan. Faktanya, sebagian besar produk yang beredar, khususnya di wilayah Eropa, memiliki kandungan kadmium melebihi ambang batas yang ditentukan. Sebenarnya apa bahaya kadmium? Yuk simak fakta-fakta berikut ini!

Cemaran logam kadmium

Kadmium merupkan salah satu cemaran logam yang banyak ditemukan di lingkungan. Selain dari rokok, cemaran kadmium juga bisa ditemukan pada buah, sayur, serealia, kacang-kacangan, daging, serta rumput laut.

Bubuk Rumput Laut, Rumput Laut, Laver, Kota Di Belakang

Tahukah kamu, sebagian besar tanaman laut, memiliki kemampuan menyerap logam berat di dalam air. Dengan begitu, tingkat cemaran pada tanaman laut menjadi lebih tinggi dibandingakan lingkungan sekitarnya. Bukan hanya kadmium, rumput laut juga bisa mengandung senyawa timbal dan arsen anorganik yang berbahaya bagi tubuh.

Apa bahayanya?

Kadmium akan sangat berbahaya jika terkonsumsi melebihi jumlah batasan yang ditentukan. Badan Standarisasi Nasional sendiri telah menetapkannya dalam SNI, bahwa ambang batas kandungan kadmium dalam rumput laut adalah 0,2 mg/kg. Kalau terakumulasi dalam tubuh, kadmium bisa bersifat toksik dan karsinogenik (memicu tumbuhnya sel kanker).

Beberapa studi membuktikan bahwa kadmium dapat mengganggu kerja hati, ginjal, paru-paru. Penelitian tersebut juga menjelaskan efek buruk dari cemaran kadmium terhadap sistem reproduksi dan sistem imun pada hewan percobaan.

brown rock formation on white background

Menurut data yang diperoleh oleh ANSES pada tahun 2013, 2014 dan 2015 konsentrasi kadmium dalam olahan rumput laut banyak yang melebihi standar. Pada tahun 2015, 4 dari 6 sampel yang beredar memiliki kandungan kadmium diatas 1 mg/kg. Jenis makroalgae merah dan coklat telah terbukti memiliki kandungan kadmium paling tinggi. Padahal keduanya merupakan jenis yang paling banyak dikonsumsi untuk pembuatan makanan terutama di wilayah Asia.

Jadi mulai sekarang kamu harus lebih berhati-hati ketika mengonsumsi rumput laut. Tingkat pencemarannya mungkin akan berbeda di setiap wilayah, semakin tinggi cemaran limbah di laut, maka semakin besar pula kemungkinan meningkatnya cemaran kadmium dan logam berat lainnya. Dalam mengonsumsi rumput laut, jangan sampai berlebihan ya! Juga jangan lupa bagikan informasi menarik ini ke orang-orang sekitar kamu!

Editor & Proofreader: Mega Kurniawati, SGz

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.