Avoidant Personality Disorder, Menghindari Interaksi Sosial

Sahabat Sehat, avoidant personality disorder (AVPD) merupakan salah satu gangguan kepribadian yang berkaitan dengan pola perilaku menghindari interaksi soasial. Di Amerika Serikat AVPD ini dialami oleh sekitar 2,4% dari populasi, baik oleh perempuan maupun laki-laki dengan perbandingan yang sama. 

Gangguan ini sering dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental lainnya seperti kecemasan, khusunya gangguan kecemasan sosial. Kondisi avoidant personality bisorder menyebabkan terjadinya hambatan sosial, karena sangat peka terhadap penolakan atau kritik dan memiliki perasaan tidak mampu. Bukan hanya sekadar canggung atau malu, kondisi ini juga melibatkan perasan ketakutan dalam pergaulan.

avoidant personality disorder
Foto: Freepik.com

Gejala Avoidant Personality Disorder

Gejala umum dari kondisi ini adalah menghindari aktivitas sosial, sekolah maupun kerja karena takut dikritik atau ditolak. Pengidap juga biasanya memiliki kesadaran diri yang ekstrim, mengisolasi diri sendiri, merasa rendah diri, kurang senang untuk melakukan aktivitas (anhedonia), hipersensitivitas terhadap evaluasi negatif, menghindari konflik.

Mereka akan merasa tidak menarik bagi orang lain, rendah diri atau tidak kompeten secara sosial. Juga, merasa takut untuk mengambil risiko atau mencoba hal baru karena mungkin akan memalukan. Salah menafsirkan situasi netral sebagai sesuatu yang negatif dan tidak memiliki teman dekat atau kurang memiliki jaringan sosial juga bisa menjadi gejalanya.

gajala avoidant personality disorder
Foto: Freepik.com

Penyebab Avoidant Personality Disorder

Penyebab dari kondisi ini ada beberapa hal yaitu adanya faktor genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan meliputi mendapatkan penolakan dari orang sekitar, ini dapat berkemungkinan adanya perkembangan mengalami kondisi ini. Menghindar karena rasa malu dan sudah dimulai sejak usia dini, penghindaran terhadap tempat baru atau orang asing. Anak yang pemalu biasanya akan dapat cepat beradaptasi atau dapat mengatasi rasa malu tersebut, namun jika seseorang yang mengalami gangguan ini akan terus-menerus menjadi orang yang pemalu ketika memasuki usia remaja maupun dewasa.

Selain itu, seseorang yang menerima pelecehan secara emosional, menerima ejekan, dan kritik. Kurangnya pengasuhan atau kasih sayang dari orang tua sejak kanak-kanak. Kondisi ini cenderung lebih tinggi terjadi pada anak yang memiliki hambatan perilaku.

Itulah, tentang satu jenis gangguan kesehatan mental, lebih tepatnya avoidant personality disorder yang kemungkinan sudah terpupuk dari kecil. Bila kamu sendiri atau orang terdekatmu yang mengalami gejala di atas, segera periksakan ke tenaga ahli seperti psikolog dan tidak disarankan untuk self-diagnose.

Referensi

Cuncic, A. 2023. Avoidant Personality Disorder: Symptoms and Treatment. https://www.verywellmind.com/avoidant-personality-disorder-4172959. Diakses 12 Januari 2024.

Psychology Today. 2021. Avoidant Personality Disorder. https://www.google.com/amp/s/www.psychologytoday.com/us/conditions/avoidant-personality-disorder%3famp. Diakses 11 Januari 2024.

Quilty, S. 2023. Avoidant Personality Disorder. https://www.webmd.com/mental-health/avoidant-personality-disorders. Diakses 12 Januari 2024.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.