Bolehkah Buka Puasa dengan Makanan Pedas?

Teman Sehat, buka puasa merupakan waktu yang ditunggu setiap orang setelah seharian menahan lapar dan dahaga. Namun, banyak orang Indonesia yang langsung berbuka dengan makanan pedas. Kira-kira apakah kebiasaan tersebut dibolehkan? Yuk, simak penjelasannya di sini!

Konsumsi makanan pedas selama Ramadhan

Kamu harus tahu, menurut penelitian yang dilakukan tahun 2015, disebutkan bahwa ada hubungan antara konsumsi makan pedas dengan hidup manusia yang panjang. Faktanya, seseorang yang mengonsumsi makanan pedas memiliki risiko 14% lebih rendah mengalami kematian prematur dibandingkan mereka yang mengonsumsi makanan pedas seminggu sekali.

Cabai, Lada, Panas, Pedas, Merah, Keranjang, Sayur
sumber: pixabay.com

Namun ada kalanya konsumsi makanan pedas, tepatnya saat buka puasa. Hal ini mengakibatkan perut menjadi mulas dan berisiko mengganggu pencernaan. Sebuah penelitian oleh ahli nutrisi di Dubai Health Authority menyebutkan bahwa konsumsi makanan pedas saat berbuka sangat ngga dianjurkan karena mengakibatkan saluran pencernaan menjadi sangat sensitif dan terganggu.

Meskipun konsumsi makanan pedas dibatasi saat berbuka puasa atau sahur, namun bukan berarti ngga dibolehkan sama sekali loh. Cabai juga mengandung serat, antioksidan, mineral, serta vitamin khususnya vitamin C dan vitamin A. Saat puasa, seringkali timbul masalah sembelit karena kebutuhan serat ngga tercukupi.

Selain itu, cabai mengandung capsaicin yang berfungsi meningkatkan nafsu makan, merangsang buang air besar, serta bersifat analgetik karena membantu meningkatkan metabolisme tubuh.

Oleh karena itu, buka puasa atau sahur dengan makanan pedas boleh-boleh aja dilakukan, namun jangan berlebihan terutama kalau kamu ada masalah pencernaan, ya Teman Sehat.

Manfaat konsumsi makanan pedas 

Berikut ini berbagai manfaat mengonsumsi makanan pedas bagi kesehatan:

Cabe, Gigitan, Panas, Bibir, Mulut, Makan, Pedas, Segar
sumber: pixabay.com
  1. Menyehatkan jantung

Faktanya, penurunan LDL (lemak yang berbahaya bagi tubuh) terjadi pada mereka yang mengonsumsi makanan pedas. Konsumsi makanan pedas dengan kandungan seperti lada bisa menurunkan 13% kematian akibat stroke dan penyakit jantung. Fakta ini tentunya diiringi dengan kebiasaan pola hidup sehat lainnya.

  1. Menurunkan berat badan

Kandungan capsaicin di dalam cabai membantu meningkatkan metabolisme sehingga dapat membantu memperbaiki proses pembakaran kalori. Hal ini berkontribusi dalam penurunan berat badan seseorang.

  1. Menenangkan dan menyehatkan usus 

Capsaicin juga mampu menenangkan saluran pencernaan sehingga membantu menurunkan risiko tumor usus.

Nah Teman Sehat, mengonsumsi makanan pedas untuk kamu yang ngga memiliki gangguan pencernaan seperti diare, ulser, atau yang lainnya masih dibolehkan dengan syarat tetap dalam jumlah aman. Stay healthy! Jangan lupa bagikan artikel ini ke orang-orang sekitar kamu, ya!

Editor & Proofreader: Mega Kurniawati, SGz

Referensi

Does Eating Spicy Foods Have Health Benefits? https://www.hsph.harvard.edu/news/hsph-in-the-news/does-eating-spicy-foods-have-health-benefits/ Diakses pada 6 Mei 2021

Spice Up Your Life: The Health Benefits of Spicy Foods https://www.pennmedicine.org/updates/blogs/health-and-wellness/2019/april/spicy-foods#:~:text=Spicy%20foods%20may%20keep%20your%20heart%20healthy.&text=Recent%20research%20found%20that%20consuming,which%20capsaicin%20may%20help%20combat Diakses pada 6 Mei 2021

Is Spicy Food Bad For Your Digestion? We Asked Nutritionists https://www.byrdie.com/is-spicy-food-bad-for-you-4843736#myth-busting-you-wont-get-an-ulcer-from-eating-spicy-food  Diakses pada 6 Mei 2021

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.