Halo Sahabat Sehat! Siapa di sini yang pernah makan brem? Atau ada yang belum mengenal sama sekali apa itu brem? Brem sendiri adalah kue kering khas Madiun yang terbuat dari sari beras ketan dari proses fermentasi. Tteksturnya padat dan kering, tapi mudah hancur di dalam mulut. Selain itu, rasanya juga unik, perpaduan manis dan sedikit asam.
Dalam setiap 100 gram brem, terkandung energi 249 kilokalori (kkal); protein 3,4 gram; karbohidrat 58 gram; lemak 0,4 gram; kalsium 196 miligram; fosfor 86 miligram; dan zat besi 2 miligram. Di samping itu, brem juga mengandung vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C.
Sejarah Brem
Asal usul nama brem memiliki banyak versi, salah satunya berhubungan dengan proses pembuatannya yang melewati pengeraman yang dilakukan selama berhari-hari. Brem diyakini berasal dari dua desa yang ada di Madiun, yakni di Desa Bancong Kecamatan Wonoasri dan Desa Kaliabu di Kecamatan Mejayan.
Brem sudah ada sejak masa penjajahan Belanda dan dianggap sebagai makanan desa yang cukup mewah. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat masyarakat di desa lebih memilih untuk makan nasi atau makanan berkarbohidrat lainnya daripada brem. Makanya, saat itu makanan ini biasanya hanya ada di rumah masyarakat tertentu dengan kondisi ekonomi yang berkecukupan.
Manfaat Brem
Konsumsi brem bermanfaat dalam mengurangi kadar kolesterol dalam darah dan memperlancar aliran darah sehingga secara ngga langsung brem dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung, diabetes atau kencing manis, dan stroke. Brem juga bermanfaat dalam meningkatkan kinerja enzim dan produksi hormon, sehingga metabolisme tubuh Sahabat Sehat menjadi lebih baik.
Selain itu, konsumsi brem juga bisa membantu proses regenerasi sel kulit mati menjadi lebih cepat sehingga pembentukan sel baru akan mudah terbentuk. Tapi, perlu diingat bahwa untuk mendapatkan manfaat tersebut, konsumsilah brem dalam jumlah yang wajar.
Cara Membuat Brem
Sebelum membuat brem, Sahabat Sehat perlu menyiapkan beberapa bahan, yakni beras ketan secukupnya, ragi dan soda kue secukupnya. Kemudian, cucilah beras ketan sampai bersih dan rendam sebentar. Setelah itu, angkat lalu kukus kurang lebih 1 jam. Selanjutnya, lakukan fermentasi dengan menambahkan ragi dan diamkan selama 7 hari.
Sesudah itu, lakukan proses pengepresan terhadap beras ketan yang sudah difermentasi untuk mendapatkan sari yang dihasilkan beras ketan tersebut. Sari ketan yang sudah didapatkan kemudian direbus dan diaduk sampai mengental. Adonan dari sari ketan yang sudah mengental dimasukkan ke dalam mesin pengaduk dan tambahkan soda kue secukupnya.
Lalu, masukkan adonan tersebut ke dalam cetakan dan diamkan selama semalaman. Apabila brem sudah memadat, keluarkan brem dari cetakan dan brem siap untuk dinikmati.
Nah, Sahabat Sehat itulah seputar informasi mengenai brem, salah satu makanan tradisional Indonesia yang dapat Sahabat Sehat jadikan pilihan camilan saat bersantai di rumah bersama keluarga.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP