Forest Healing: Pulihkan Kesehatan di Alam Terbuka

Hai Sahabat Sehat! Ngga terasa ya, akhir tahun sebentar lagi tiba. Kamu sudah membuat rencana apa untuk mengisi liburanmu kali ini? Terbesitkah untuk jalan-jalan di alam terbuka, menghirup udara segar, santai dari hiruk piruk kesibukan kamu? Nah, kamu perlu tahu nih, ada forest healing sebagai alternatif intervensi kesehatan fisik dan mental kamu. Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang forest healing. Check it out!

Konsep Forest Healing

Apa sih forest healing itu? Forest healing sering diartikan sebagai pemanfaatan sumber daya hutan untuk kesehatan dan peningkatan nilai ekosistem hutan. Berdasarkan Journal of People, Plants, and Environment, peneliti dari Chungbuk National University, Korea melakukan program forest healing dibawah pengawasan forest therapist. Program forest healing ini dilakukan di hutan Gangwon-do selama 3 hari dengan partisipan 20 orang berusia 20-50 tahun dari 3 negara berbeda. Aktivitas yang dilakukan sangat menarik, menyenangkan, dan menenangkan.

forest healing di alam terbuka
Foto: Pixabay.com

Di hari pertama, peserta mengisi pre-test untuk mengukur tingkat stresnya, lalu menikmati teh, berjalan santai sambil mengobrol, dan meditasi sebelum tidur. Hari kedua, masih ada agenda berjalan santai sambil mengobrol. Namun di waktu malam, terdapat sesi melihat bintang di langit, kemudian para peserta diminta mengungkapkan apa yang dirasakan. Di hari terakhir, peserta diminta mengisi post-test. Gimana nih, bisa jadi referensi kegiatan kamu buat liburan akhir tahun, ngga?

Apa efeknya?

Diketahui bahwa program forest healing dibawah pengawasan forest therapist signifikan menurunkan beberapa stres. Hasil tingkat stres peserta sebelum dan sesudah mengikuti program ini berbeda signifikan. Berdasarkan publikasi dari Scientific Report, meluangkan waktu minimal 120 menit per minggu di alam berhubungan dengan good health dan well-being. So, kegiatan forest healing bisa menjadi salah satu cara efektif buat meditasi dari tekanan sehari-hari.

Baiknya, yang Seperti Apa?

Ada beberapa syarat supaya sebuah ekosistem bisa menjadi sarana penyembuhan. Supaya kamu nyaman dan rileks, suara disekitar baiknya ngga lebih dari 40 desibel. Pandangan sekitar ngga tertutup, jadi bisa terlihat dengan jelas keindahan hutan yang menyejukkan mata. Udara yang ngga terlalu panas dan kering, juga ngga ada bau menyengat. Kemiringan tanahnya juga perlu diperhatikan ya, pilih tempat dengan kelerengan datar sampai landai, biar makin nyaman buat jalan santai. Ketika di alam bebas, jangan lupa selalu utamakan keselamatan.

forest healing
Foto: Pixabay.com

Jaga kesehatan hutan juga!

Kerusakan pohon bisa terjadi akibat gangguan dari manusia (biotik) dan alam (abiotik). Reaksi negatif yang timbul antara tanaman dengan lingkungan yang ada di sekitarnya menjadi penyebab kerusakan. Kerusakan pohon yang terjadi bisa berakibat buruk juga untuk kondisi lingkungan kota. Pasti, kamu juga sudah tahu peran pohon pada lingkungan perkotaan penting banget, kan? Iya, menyerap polutan dari kendaraan yang melintasi jalan raya, dan menyediakan oksigen untuk para makhluk hidup. So, jangan suka merusak tanaman ya, guys!

Demi masa depan, jangan lupa selalu menjaga kelestarian hutan dan lingkungan ya, Sahabat Sehat! Tegakkan pohon, ekosistem hutan, dan alam terbuka untuk kesehatan fisik dan mental. Yuk, senantiasa jaga hutan, menanam pohon untuk sehatkan diri dan hutan. Selamat Hari Menanam Pohon Nasional!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Healing Forest. https://healingforest.org. Diakses pada 15 November 2021

Kim HW, Shin WS, Jang CS. 2019. Effects of forest healing program on cultural adaptation stress and psychological wellbeing of foreign workers. J. People, Plants, Environ. 22(5): 505-513. https://www.researchgate.net/publication/336980587_Effects_of_Forest_Healing_Program_on_Cultural_Adaptation_Stress_and_Psychological_Wellbeing_of_Foreign_Workers

White MP, Alcock I, Grellier J, Wheeler BW, Hartig T, Warber SL, Bone A, Depledge MH, Fleminf LE. 2019. Spending at least 120 minutes a week in nature is associated with good health and wellbeing. Scientific Reports. 9(7730): 1-11. https://www.nature.com/articles/s41598-019-44097-3

http://Abimanyu B, Safe’I R, Hidayat W. 2019. Aplikasi metode forest health monitoring dalam penilaian kerusakan pohon di hutan kota metro. Jurnal Sylva Lestari. 7(3):289-298. https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JHT/article/view/3092/2520

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.