Sahabat Sehat pernah ngga kepikiran ingin makan banyak ketika lagi ada banyak makanan? Sifat aji mumpung seperti ingin makan sepuas-puasnya tanpa peduli dampaknya kelak seringkali muncul ketika momen tertentu. Contohnya setelah momen perayaan Idul Adha saat stock daging banyak tersedia, atau ketika sedang berada di acara yang menyediakan berbagai jenis menu.

Biasanya, di saat-saat seperti itu ada salah satu menu yang porsinya tidak terlihat besar sehingga bikin ketagihan. Yup, menu tersebut adalah sate. Artikel ini akan mengulas apa saja dampak yang mungkin terjadi kalau kamu makan daging sate berlebihan. Simak penjelasannya di bawah ini ya.
Pembentukan Senyawa Penyebab Kanker
Proses pembakaran daging pada suhu tinggi dapat menghasilkan senyawa karsinogenik, seperti hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) dan amina heterosiklik (HCA). Kedua senyawa ini berpotensi meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang lama.
Jadi, buat Sahabat Sehat, kalau memasak sate sebaiknya hindari membakar sampai daging menjadi kehitaman atau gosong, ya. Jika menemukan potongan sate yang gosong, sebaiknya bagian tersebut tidak dikonsumsi. Sayang makanan penting, tapi sayang kesehatan jauh lebih penting.
Risiko Hipertensi dan Penyakit Jantung
Daging merah seperti daging sapi dan kambing dapat meningkatkan tekanan darah. Namun, tidak akan secara tiba-tiba mengalami hipertensi hanya karena mengonsumsi beberapa tusuk sate kambing.

Studi yang ada pada Journal of Hypertension menunjukkan bahwa konsumsi daging merah yang berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi, apalagi jika Sahabat Sehat memilih potongan daging yang tinggi lemak. Lemak jenuh dalam sate juga bisa berkontribusi terhadap hipertensi dan penyakit jantung. Mengonsumsi sate dalam jumlah banyak, ditambah lagi bila ngga diimbangi dengan asupan makanan sehat lainnya dapat berpotensi meningkatkan risiko ini.
Asupan Kalori yang Tinggi
Olahan bakar-bakaran sering kali dikonsumsi dalam jumlah besar. Jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik, dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas. Obesitas sendiri merupakan faktor risiko dari berbagai masalah kesehatan, termasuk hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes. Oleh karena itu, meskipun menikmati sate sesekali tidak akan langsung menyebabkan masalah kesehatan serius, penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar.
Sahabat Sehat itulah tadi beberapa dampak yang mungkin terjadi apabila kamu mengonsumsi daging yang dibakar seperti pada sate misalnya. Perlu mengambil sikap bijak dalam mengonsumsi makanan, apapun itu, sebagai bentuk investasi jangka panjang terhadap kesehatan.
Lestari, Diah Ayu. 2024. Apakah Makan Sate Baik bagi Kesehatan Tubuh? https://hellosehat.com/nutrisi/tips-makan-sehat/makan-sate/. Diakses pada 1 Juli 2024.
Zaqi, Achmad A. 2021. Bahaya Makan Sate Setiap Hari! https://osc.medcom.id/community/bahaya-makan-sate-setiap-hari-3082. Diakses pada 1 Juli 2024.
Zhang, Y., & Zhang, D. (2018). Red meat, poultry, and egg consumption with the risk of hypertension: a meta-analysis of prospective cohort studies. Journal Of Human Hypertension, 32(7), 507-517. https://www.nature.com/articles/s41371-018-0068-8. Diakses pada 1 Juli 2024.