Sahabat Sehat, dekorasi merah terlihat di berbagai sudut dalam perayaan Imlek. Selain dekorasi, kuliner pelengkap seperti kue keranjang ikut menghiasi etalase toko. Kabar bahagia bagi penderita celiac disease, kue keranjang bebas gluten loh.

Arti Kue Keranjang
Kue keranjang (niangao, 年糕) terdiri dari karakter 年 berarti ‘tahun’, dan 糕 berarti ‘kue’, homofon dengan 高 (gao) berarti ‘tinggi’. Pelafalan niangao terdengar seperti ‘tahun tinggi’ (年高) melambangkan pendapatan dan posisi lebih tinggi, pertumbuhan anak dan janji akan tahun yang lebih baik. Jadi, memakan kue keranjang selama periode Imlek dipercaya akan membawa lebih banyak keberuntungan.
Legenda terkait Kue Keranjang
Secara historis, terciptanya kue keranjang memiliki banyak versi. Kue keranjang dipercaya mengusir monster, dan diciptakan sebagai suap untuk dewa-dewa dapur kuno; kue lengket akan menutup bibir mereka begitu erat sehingga tidak bisa membocorkan rahasia ibu rumah tangga kepada tetangga yang usil.
Versi lain adalah kue keranjang dibuat untuk mengenang Wu Zixu yang menghindarkan banyak rakyat dari kelaparan akibat peperangan. Wu Zixu pernah berpesan sebelum meninggal, ”Jika negara dalam kesulitan dan orang-orang membutuhkan makanan, pergi dan gali tiga kaki di bawah tembok kota dan dapatkan makanan.”
Para prajurit melakukan apa yang diperintahkan Wu Zixu dan menemukan bahwa fondasi tembok itu dibangun dengan batu bata khusus yang terbuat dari tepung beras ketan. Makanan ini menyelamatkan banyak orang dari kelaparan.

Variasi Kue Keranjang
Meskipun banyak varian, kue keranjang dibuat dari beras ketan yang ditumbuk menjadi pasta. Variannya seperti jenis Kanton, Fujian, Shanghai, dan Tiongkok Utara. Varian Guangdong cenderung manis karena gula merah dan memiliki warna kuning gelap.
Adonan pasta dituangkan ke dalam loyang kue dan dikukus sekali lagi untuk mengendapkan adonan. Adonan dikukus hingga mengeras dan disajikan dalam bentuk irisan tebal. Bisa juga disajikan sebagai puding yang dibumbui dengan air mawar atau pasta kacang merah.
Kandungan Gizi
Dalam 100 g kue keranjang terkandung 478 kalori karbohidrat 107,68 g, lemak 2,18 g, dan protein 6,55 g. Kadar sodium 45,65 mg dan kolesterol 22,83 mg. Karbohidrat mendominasi kandungan gizi hingga 90%. Nilai 478 kal setara dengan olahraga 1,2 jam bersepeda dan 48 menit lari.
Membuat Homemade Kue Keranjang
Bagi kamu yang tertarik membuat kue keranjang sendiri selama liburan, yuk coba resep mudah ini. Pertama, panaskan oven pada suhu 180oC. Ambil cetakan aluminium dekoratif atau cetakan muffin dan lumuri dengan mentega. Kedua, dalam mangkuk sedang, campurkan 1 cangkir gula merah dan 1 cangkir santan, aduk hingga gula larut. Dalam mangkuk terpisah, tuangkan 2 cangkir tepung beras ketan dan 1 butir telur, kocok perlahan. Kemudian, masukkan campuran gula-santan dalam adonan. Aduk hingga tercampur dan tambahkan ¼ cangkir minyak sayur atau minyak kelapa. Bila ingin variasi rasa, campurkan kacang merah. Aduk terus hingga adonan konsisten.
Masukkan adonan ke dalam cetakan dan panggang sekitar 40 menit, keluarkan dari oven. Biarkan kue dingin sebelum dikeluarkan dari cetakan. Simpan dalam wadah kedap udara, kue bisa bertahan 2-3 hari.
Sahabat Sehat, meski bahan dasar tepung beras cocok bagi yang menjalani diet bebas gluten. Tetapi ingat konsumsinya dalam jumlah moderate ya.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP