Istilah doping bukan lagi sesuatu yang jarang didengar, terutama bagi kamu pecinta olahraga. Namun, mungkin saja tidak semua memahami makna dari istilah ini, atau mungkin keliru dalam memahaminya. Dalam suatu penelitian, istilah doping pertama kali digunakan pada tahun 1869 dalam balapan kuda di Inggris, yang mana kuda didoping agar juara dalam perlombaan.
Lalu, doping itu sebenarnya apa, sih? Apakah boleh digunakan oleh atlet? Akankah memiliki manfaat bagi tubuh atau malah menimbulkan dampak negatif bagi yang menggunakannya? Cari tau informasinya dengan baca artikel ini sampai akhir, yuk!

Apa itu Doping?
Istilah doping ini memang lebih popular digunakan dalam bidang olahraga dan kesehatan, sehingga ngga bisa dipungkiri masih banyak masyarakat awam yang belum mengenal istilah ini.
Secara umum, doping didefinisikan sebagai zat yang berfungsi untuk meningkatkan stamina. Tapi, jika ditelusuri lebih dalam, doping memiliki makna yang negatif, yakni upaya peningkatan stamina tersebut dilakukan dengan pemakaian atau pemasukan zat tertentu dalam jumlah yang banyak, bahkan dengan cara yang tidak wajar. Bisa dikatakan doping merupakan salah satu bentuk kecurangan yang dilakukan dalam bidang olahraga.
Penggunaannya
Dalam ajang keolahragaan, ngga mudah bagi seorang atlet memenangkan setiap pertandingan. Para atlet olahraga pretasi memiliki berbagai tantangan yang perlu dihadapi, terutama khawatir atau ragu akan kemampuan dan potensi diri, hingga desakan untuk menang dari pelatih, sponsor, dan koleganya.
Ngga jarang, hal ini menimbulkan keinginan atlet untuk mengatasinya dengan cara instan, salah satunya dengan doping. Penggunaan doping bisa memanipulasi atau peningkatan kekuatan tubuh atlet sehingga memperbesar kemungkinan untuk memenangkan pertandingan.

Larangan dan Pencegahan Penggunaan Doping
Penggunaan doping dilarang karena lebih banyak menimbulkan dampak negatif dari pada manfaat positif bagi atlet. Penggunaannya dalam jangka panjang akan menyebabkan ketergantungan. Bahkan berisiko merusak organ tubuh, sehingga tubuh lebih mudah terserang penyakit. Dengan begitu, dalam jangka panjang kemungkinan akan membuat atlet memiliki karir yang lebih singkat dalam dunia olahraga.
Oleh karena itu, perlu diupayakn untuk menghindari penggunaan doping dalam bidang olahraga. Langkah utama dalam upaya pencegahan penggunaan doping yaitu, kesadaran atlet bahwa dalam berkompetisi atlet harus sportif. Kemudian juga perlu didukung dengan pemenuhan gizi atlet, tanpa menggunakan dukungan dari luar yang melanggar kode etik keolahragaan.
Namun, perlu diingat ya, Sahabat Sehat! Kesadaran ini bukan hanya perlu dimiliki oleh para atlet, tapi juga oleh pelatih, pemerintah, hingga masyarakat.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP