Halo Sahabat Sehat! Baru-baru ini Presiden Republik Indonesia telah meresmikan perusahan pembuat minyak sawit merah atau minyak makan merah di Deli Serdang, Sumatera Utara yang nantinya akan didistribusikan. Apa sih yang membedakan minyak sawit merah ini dengan minyak sawit biasanya? Lebih jelasnya, yuk simak artikel berikut!

Mengenal minyak sawit merah
Minyak ini merupakan minyak nabati yang terbuat dari buah sawit merah (Elaeis guineensis) yang biasanya tumbuh di negara tropis seperti Indonesia, Afrika, dan Malaysia. Warna merah pada minyak sawit berasal dari adanya kandungan karotenoid. Minyak sawit merah juga terbuat dari Crude Palm Oil (CPO), sama seperti minyak sawit atau minyak goreng biasanya. Tetapi, tidak melewati proses dekolorasi, karena dapat menghilangkan warna merah atau beta karoten yang terkandung.
Bagaimana dengan kandungannya?
Warna merah pada minyak sawit ini berasal dari senyawa karotenoid yang juga termasuk kedalam antioksidan. Setiap liter minyak sawit merah mengandung 500-700 mg karotenoid yang juga disebut sebagai provitamin A. Selain itu, minyak ini juga mengandung tokotrienol, asam lemak, dan squalene.
Minyak merah sawit memiliki manfaat untuk kesehatan diantaranya mencegah penyakit kardiovaskular, salah satunya penyakit jantung. Mengurangi tekanan darah sistolis karena kandungan tokoferol (vitamin E) dan tokotrienol. Dapat mengurangi efek stroke karena kandungan tokotreienol yang dapat melindungi saraf otak sampai 50%. Selain itu, dapat mencegah alzheimer, dementia dan Parkinson karena kandungan vitamin E dan tokotrienol serta vitamin A baik untuk kesehatan mata.

Penggunaan minyak sawit merah
Minyak sawit merah sebenarnya sudah lama digunakan terutama diluar negeri, hanya saja di Indonesia memang masih jarang. Biasanya minyak sawit merah dapat dibuat sebagai produk farmasi seperti suplemen. Namun, minyak jenis ini tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai minyak goreng karena kandungan gizinya lebih rentan rusak dibandingkan minyak sawit yang biasa digunakan bila dipanaskan. Sehingga, minyak ini lebih sering digunakan pada pembuatan salad atau makanan yang tidak menggunakan proses panas yang terlalu tinggi dan lama, contohnya seperti menumis. Selain itu, juga dapat dijadikan sebagai bahan yang dapat ditambahkan pada margarin atau selai kacang sebagai bahan fortifikasi. Fortifikasi sendiri merupakan proses penambahan zat gizi tertentu pada makanan untuk bantu memenuhi gizi.
Nah, itulah Sahabat Sehat mengenai minyak sawit merah yang rencananaya akan mulai masif diproduksi dan dipasarkan di Indonesia. Semoga info ini bermanfaat!
vi2dzr
dt5ln3