Mengenal Resiliensi Dalam Kesehatan Mental

Halo Sahabat Sehat! Kesehatan mental meliputi kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial yang ada pada diri seseorang. Mental yang sehat berpengaruh terhadap pola pikir, perasaan, dan tindakan. Cara mengatasi stres, bersosialisasi dengan orang lain, hingga pilihan hidup adalah serangkaian efek yang melibatkan kesehatan mental.

Bersikap tenang dalam menghadapi masalah dan pengelolaan stres dengan baik adalah kemampuan atau keterampilan yang dimiliki seseorang dalam mengatasi tantangan kehidupan. Dalam dunia psikologi, kemampuan ini disebut dengan resiliensi.

mengenal resiliensi dalam kesehatan mental
Foto: Freepik.com

Apa itu resiliensi?

Resiliensi merupakan proses adaptasi secara baik dalam menghadapi pengalaman negatif, trauma, ancaman, atau sumber pemicu stres. Kemampuan bertahan dan bangkit kembali adalah cara seseorang beresiliensi dalam kondisi hidup yang sedang menurun atau kurang baik. Misalnya keadaan kehilangan pekerjaan, perekonomian buruk, terkena penyakit, bencana alam, perceraian, dan kematian seorang yang dicintai.

Kecakapan seseorang untuk tetap tangguh dalam mengatasi permasalahan hidup menjadi keterampilan yang perlu dibangun, dilatih, dan dipelajari. Bisa melalui pengalaman, pengembangan pikiran, perilaku,  maupun tindakan yang disengaja.

Tanpa resiliensi, seseorang akan merasa cukup sulit dan lambat untuk segera pulih dari kemunduran, tekanan psikologis, yang berakhir depresi. Faktor yang turut berkontribusi terhadap seseorang yang mengalami kesulitan beradaptasi, yakni cara pandang dan keterlibatannya dalam dunia, kualitas sumber daya sosial, dan strategi koping tertentu.

tips membangun resiliensi dalam diri
Foto: Freepik.com

Bagaimana cara meningkatkan resiliensi?

Salah seorang ahli psikologi, Ikhsan Bella Persada menyampaikan beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk melatih resiliensi. Pertama, yaitu menjalin hubungan baik dengan lingkungan positif. Poin ini akan membantu memberikan dukungan kepada seseorang untuk bisa tangguh dan ngga merasa sendirian dalam menghadapi berbagai tekanan.

Kedua, membuat perencanaan hidup. Menetapkan tujuan yang perlu dicapai akan membantu kamu supaya lebih mampu berhadapan dengan tantangan dan masalah hidup.

Ketiga, menjadikan masalah sebagai media belajar dari pengalaman. Melatih diri untuk menerima apapun kondisi dan kesulitan yang dialami dan terjadi pada diri sendiri untuk melangkah menjadi pribadi lebih baik.

Keempat, Memberikan dan menjaga motivasi dalam diri untuk bisa melakukan hal positif. Kepercayaan dan kemampuan diri perlu diapresiasi sebagai bentuk memahami terhadap kelebihan dan kekurangan.

Kelima, menjadi seorang yang proaktif. Lebih aktif merencanakan dan mencari tahu hal dan tindakan apa saja yang dibutuhkan saat masalah datang. Waktu pulih yang lama dari keterpurukan jangan dijadikan sebagai penghalang, karena kondisi ini akan berangsur membaik dan membuat kamu menjadi lebih resilien terhadap apapun.

Sahabat Sehat, setiap orang tentu pernah mengalami tekanan hidup di masa lalu. Resiliensi adalah peta menuju jalan untuk beradaptasi dengan beragam situasi pengubah hidup. Yuk, bangkit lebih kuat dari sebelumnya!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

American Psychological Association. Resilience. https://www.apa.org/topics/resilience. Diakses 6 Okt 2022.

Lestari TY. 2021. Cara Melatih Resiliensi Agar Kondisi Mental Lebih Stabil. https://www.klikdokter.com/psikologi/kesehatan-mental/cara-melatih-resiliensi-agar-kondisi-mental-lebih-stabil. Diakses 6 Okt 2022

CDC. Resilience: build skills to endure hardship. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/resilience-training/in-depth/resilience/art-20046311. Diakses 6 Okt 2022

Hurley K. 2022. What is resilience? Your guide to facing life’s challenges, adversities, and crises. https://www.everydayhealth.com/wellness/resilience/. Diakses 6 Okt 2022

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.