Teman sehat, istilah lemak baisanya identik dengan zat yang ngga baik bagi tubuh. Padahal lemak merupakan zat gizi makro yang berguna untuk kesehatan tubuh, loh. Lemak memiliki beberapa fungsi seperti sebagai sumber energi, melindungi tulang dan saraf, hingga membantu metabolisme zat gizi lain. Masing-masing jenis lemak memberikan efek yang berbeda saat dikonsumsi. Yuk, simak berbagai jenis lemak berikut ini!
Lemak jenuh (saturated fat)
Lemak jenuh sering disebut juga sebagai lemak padat karena bentuknya yang padat di suhu ruang. Lemak jenis ini banyak ditemukan pada daging-dagingan, produk susu, hingga processed food seperti snack kemasan dan kentang goreng.

Kamu harus tahu asupan lemak jenuh yang tinggi bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh. Hal ini mampu meningkatkan risiko penyakit stroke dan kardiovaskular. American Heart Association (AHA) juga merekomendasikan agar ngga mengonsumsi lemak jenuh lebih dari 13 gram/hari atau setara dengan 2 sendok makan mentega.
Lemak tidak jenuh (unsaturated fat)
Berbeda dengan lemak jenuh yang berbentuk padat, lemak tidak jenuh berbentuk cair pada suhu ruang. Banyak profesional kesehatan yang mengatakan bahwa lemak ini tergolong ke dalam lemak ‘baik’. Lemak tidak jenuh terbagi menjadi 2 jenis, yaitu lemak tidak jenuh rantai tunggal (monounsaturated fat) dan rantai ganda (polyunsaturated fat).
Monounsaturated fat banyak ditemukan pada minyak zaitun, kacang-kacangan, hingga alpukat. Mengonsumsi lemak jenis ini bisa menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik di dalam tubuh, loh.
Sedangkan polyunsaturated fat bisa ditemukan di kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan seperti sarden dan makarel. Ahli gizi menyebutkan bahwa polyunsaturated fat baik untuk kesehatan, terutama yang berasal dari ikan dan ganggang karena mengandung omega-3.
The Office of Dietary Statistics mengatakan bahwa konsumsi omega-3 dapat membantu meningkatkan kesehatan otak, sendi, dan mata. Selain itu, omega-3 juga bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan peradangan tubuh.
Lemak trans (trans fat)
Lemak jenis ini tergolong lemak tidak esensial dan memberikan dampak kesehatan yang kurang baik ketika dikonsumsi. Lemak trans banyak ditemukan terutama pada makanan cepat saji. Konsumsi lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan menurunkan kadar kolesterol baik sehingga berpotensi menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

American Heart Association juga menyarankan konsumsi lemak trans ngga boleh melebihi 5-6% dari total asupan kalori harian.
Teman Sehat, sekarang sudah tahu kan berbagai jenis lemak dan contoh bahan pangannya, serta dampak baik dan buruk bagi kesehatan. Para profesional kesehatan juga merekomendasikan untuk mengurangi konsumsi lemak jenuh dan lemak trans dan menggantinya dengan jenis lemak tidak jenuh. Kalau kalian merasa artikel ini bermanfaat, jangan lupa bagikan ke orang-orang terdekat kalian ya.
Editor & Proofreader: Mega Kurniawati, SGz