Staph Food Poisoning, Kenali Tanda dan Gejalanya!

Halo Sahabat Sehat! Sering merasa mual, sakit perut, bahkan sampai diare? Mungkin kamu akan menganggapnya biasa ya, tapi ternyata ada kemungkinan kamu sedang keracunan makanan, loh! Kok bisa? Yap, makanan yang kamu konsumsi kemungkinan sudah terkontaminasi bakteri Staphylococcus aureus. Keracunan makanan atau food poisoning karena kontaminasi bakteri tersebut dikenal dengan istilah Staph Food Poisoning. Baca tulisan berikut yuk, supaya kamu ngga salah mengartikan sakit perutmu.

Apa sih Staph food poisoning itu?

Staph food poisoning merupakan jenis keracunan makanan yang disebabkan oleh kontaminasi bakteri Staphylococcus aureus (S. aureus). Bakteri tersebut bisa berkembang biak di dalam makanan dan memproduksi toksin terutama jika makanan tersebut disimpan pada suhu ruang. Meskipun banyak toksin tersebut dalam makanan, tidak ditemukan tanda-tanda pembusukan seperti noda atau bercak hingga bau pada makanan.  

Keberadaan bakteri S. aureus bisa diminimalisir dan hilang selama proses pemasakan suhu tinggi, tapi sayangnya toksin yang dihasilkan tidak dapat hilang selama proses pengolahan tersebut.

Penyebab Staph food poisoning

Penyebab utamanya yaitu karena konsumsi makanan yang terkontaminasi S. aureus. Kondisi tersebut terjadi apabila kamu mengonsumsi makanan yang ngga diolah atau disimpan pada suhu yang cukup hangat (60°C atau lebih) atau suhu yang cukup dingin (4°C atau kurang). Ada beberapa jenis makanan yang perlu diwaspadai karena sangat mudah terkontaminasi oleh bakteri tersebut, seperti daging, produk unggas, produk susu dan olahannya, ikan, kelompok isian pada produk bakery seperti krim pies, krim pastri, dan eklair cokelat dan isian produk sandwich.

mengenal staph food poisonoing
Foto: Unsplash.com

Gejala dan treatment untuk penderita

Gejala Staph food poisoning muncul secara tiba-tiba sekitar 2 – 8 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Gejala tersebut seperti mual dan muntah dengan kondisi parah. Gejala lain yang muncul meliputi kram perut, diare, dan terkadang disertai sakit kepala dan demam. Kehilangan cairan selama gejala muncul juga dapat berakibat pada kondisi lemas dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini berlangsung kurang dari 12 jam, dan jika segera ditangani maka kondisi akan mudah membaik.

Jika kamu merasakan gejala tersebut kamu harus segera menghubungi dokter dan jangan lupa selalu minum terlebih sumber elektrolit untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Konsumsi makanan pereda mual dapat dilakukan sebelum kamu mendapatkan penanganan dari dokter dan mendapatkan obat yang sesuai. Antibiotik tidak digunakan dalam kondisi ini karena jika keracunan disebabkan toksin, maka antibiotik ngga akan bekerja pada toksin yang masuk ke dalam tubuh.

Mual menjadi salah satu gejala Staph food poisoning
Foto: Freepik.com

Bagaimana mencegahnya?

Cara terbaik untuk mencegah Staph food poisoning yaitu dengan menjaga makananmu pada suhu yang aman ya. Hindari menyimpan mereka pada suhu ruang lebih dari 2 jam. Beberapa hal yang perlu kamu ingat nih Sahabat Sehat, seperti tetap jaga makanan hangatmu pada suhu hangat dan makanan dinginmu pada suhu dingin. Saat kamu menyiapkan bahan makanan segar jangan lupa mencuci, memisahkan makanan sesuai jenisnya, dan menyimpannya dalam suhu rendah.

Pastikan kamu ngga luoa mencuci tangan sebelum, dan setelah kamu menyiapkan bahan makanan atau makan. Sebaiknya, jangan menyiapkan makanan saat kamu merasa dalam kondisi ngga fit terutama jika kamu sedang diare. Gunakan sarung tangan jika saat menyiapkan makanan kamu memiliki luka di bagian tangan.

Lengkap ya pengetahuan tambahan baru untuk Sahabat Sehat tentang Food Poisoning kali ini. Jaga makananmu ya, supaya kesehatanmu juga terjaga. Salam Sehat!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.