Sahabat Sehat, perlu kamu tahu meski nga sepopuler virus dan bakteri, parasit seperti Entamoeba juga bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan. Sanitasi buruk seringkali dikaitkan dengan penyakit diare karena Entamoeba histolytica.
Apa itu Entamoeba?
Entamoeba adalah parasit protozoa bersel tunggal yang mampu menginfeksi berbagai macam inang. Semua spesies Entamoeba dicirikan oleh siklus hidup yang bergantian antara dua tahap yang berbeda. Stadium kista adalah bentuk parasit yang menular, tetapi tidak berkembang di usus inang, kemudian menjadi trofozoit aktif yang mampu bereplikasi. Trophozoites berkembang biak dengan pembelahan biner dan juga dapat menghasilkan kista.
Dinding kaku melindungi kista, yang memungkinkan tetap hidup di lingkungan yang lembab selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Bentuk kista ini bisa tahan dari pembekuan dan ngga selalu terbunuh oleh klorinasi. Tapi tidak bertahan dalam pengeringan atau suhu di atas 50 °C.
Meskipun setidaknya terdapat 8 spesies Entamoeba yang dapat menginfeksi manusia, hanya satu spesies, Entamoeba histolytica, yang menyebabkan penyakit invasif pada manusia. E. histolytica secara morfologi identik dengan non-patogenik E. moshkovskii dan E. dispar. Meskipun spesies ini biasanya dianggap spesies non patologis, terdapat peningkatan laporan tentang infeksi E.moshkovskii yang terkait dengan gejala penyakit saluran pencernaan pada manusia di daerah endemik.
Bahaya Entamoeba histolytica
Entamoeba histolytica, penyebab disentri dan abses hati, tergolong sebagai patogen signifikan klinis. Bukti serologi (cabang imunologi terkait reaksi antigen-antibodi secara in vitro) menunjukkan 10% dari populasi dunia dan 60% anak di daerah sangat endemik terinfeksi E. histolytica.
Menurut World Health Organization (WHO), infeksi E. histolytica (amebiasis) merupakan penyebab kematian ketiga akibat penyakit parasit secara global. WHO memperkirakan bahwa sekitar 50 juta orang di seluruh dunia menderita infeksi amuba invasif setiap tahunnya, dan mengakibatkan 40.000 hingga 100.000 kematian per tahun.
Kontaminasi dan Gejala Penyakit
Infeksi E. histolytica terjadi akibat menelan kista dalam air atau makanan yang terkontaminasi atau melalui kontak fekal-oral. Cara utama infeksi adalah rute fekal-oral. Baik kista maupun trofozoit dikeluarkan melalui feses, tetapi trofozoit ngga bisa bertahan saat terkena asam lambung.
Penyakit ini adalah endemik di banyak bagian dunia dengan sanitasi buruk. Anak-anak termasuk yang paling rawan terjangkit. Di negara industri, infeksi ini paling umum di antara imigran dari daerah endemik dan turis yang mengunjungi negara endemik.
Gejala sakit seperti diare ringan hingga diare berat bercampur lendir dan darah, disertai perut bengkak. Kebanyakan orang yang terinfeksi akan mengalami parasit keluar dari usus dalam waktu 12 bulan. Infeksi kronis sering menyebabkan penurunan berat badan dan kelelahan. Pada beberapa orang, penyakit ini berkembang menjadi kolitis amuba. Jika mencapai organ hati, dapat menyebabkan demam, nyeri, dan nyeri tekan di perut bagian kanan atas, dan mual.
Upaya Pencegahan
Penyebaran Entamoeba dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri. Mencuci tangan dengan baik setelah buang air besar dan mengikuti tips keamanan pangan – termasuk tidak mengosumsi makanan mentah. Dikarenakan suhu di atas 50°C dapat membunuh Entamoeba. Perlu diketahui bahwa penggunaan klorin untuk membersihkan kamar mandi ngga efektif untuk membunuh Entamoeba.
Sahabat Sehat, yuk semakin peduli dan aktif dalam menjaga sanitasi diri dan lingkungan supaya terhindar dari Entamoeba.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
