Yuk, Kenalan dengan Pangan Fungsional

pangan fungsional
Foto: Unsplash.com

Sahabat Sehat, apakah kamu pernah mendengar istilah pangan fungsional? Yap, meskipun sudah banyak beredar di pasaran, masih banyak dari masyarakat yang belum memahami fungsi dan makna dari pangan fungsional tersebut. Nah, biar ngga penasaran, yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Mengenal pangan fungsional

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pangan fungsional merupakan pangan olahan yang mengandung satu atau lebih komponen dengan fungsi fisiologis tertentu di luar fungsi dasarnya. Sebelum dinyatakan aman untuk dikonsumsi, perlu pembuktian secara ilmiah bahwa komponen ini ngga membahayakan dan bisa memberikan manfaat tertentu bagi kesehatan.

Komponen yang digunakan bisa berupa bahan (campuran) maupun substansi senyawa tertentu yang tetap terdapat di produk akhir walaupun sudah mengalami proses pengolahan. Beberapa fungsi fisiologis dari pangan fungsional antara lain bisa mencegah timbulnya penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh, memperlambat proses penuaan, mengatur kondisi fisik tubuh, dan mendukung proses penyehatkan kembali (recovery). 

Kalau begitu, kira-kira apa saja ya contoh makanan yang termasuk dalam kelompok pangan fungsional? Check it out!

Apa saja contohnya?

Berdasarkan dari sumbernya, pangan fungsional bisa dibedakan menjadi dua, yaitu pangan fungsional nabati yang berasal dari tumbuhan dan pangan fungsional hewani yang berasal dari bahan hewan.

Nah, berikut ini merupakan beberapa komponen bioaktif yang umum ditemukan pada pangan fungsional beserta sumbernya.

  1. Vitamin: Buah dan sayur seperti wortel, jeruk, hingga produk dairy seperti susu dan keju.
  2. Serat pangan: Sayur, buah, dan serealia (biji-bijian)
  3. Prebiotik: Pisang, asparagus, bawang merah, bawang putih dan bekatul.
  4. Probiotik: Daging, susu, sayuran, dan buah yang difermentasi.
  5. Asam amino: Daging, susu, telur, dan alga.
pangan fungsional
Foto: Unsplash.com

Apakah aman dikonsumsi?

Jadi secara umum, hampir setiap komponen makanan memiliki komponen bioaktif yang aman dikonsumsi. Komponen bioaktif tersebut pun sudah terbukti mampu memberikan efek kesehatan. Sebagai contoh, asam amino memiliki efek positif terhadap metabolisme hati (liver) dan vitamin yang mampu berperan sebagai antioksidan.

Berbeda dengan suplemen, pangan fungsional ngga memiliki dosis tertentu untuk dikonsumsi. Perlu diperhatikan pula bahwa mengonsumsi pangan fungsional tidaklah bersifat menyembuhkan, tetapi hanya mampu mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan.

Bagaimana Sahabat Sehat, apakah kamu tertarik untuk mengonsumsi pangan fungsional? Yuk, bagikan pendapat kamu di kolom komentar.

Editor & Proofreader: Zafira Rahrjnati STP

Referensi

https://media.neliti.com/media/publications/341647-sifat-sifat-substansi-pangan-fungsional-a5cb090f.pdf

https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/ID3_19501231197602100323091304927makalah-gizi.pdf

https://www.researchgate.net/publication/345493178_POTENSI_PANGAN_FUNGSIONAL_DAN_PERANNYA_DALAM_MENINGKATKAN_KESEHATAN_MANUSIA_YANG_SEMAKIN_RENTAN-MINI_REVIEW

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.