Sahabat Sehat, tahukah kamu bahwa meskipun bir jawa menggunakan kata bir, tetapi minuman ini tidak mengandung alkohol? Bir Jawa merupakan minuman khas dari Yogyakarta. Bir Jawa sendiri memiliki penampakan seperti alkohol, yakni kuning transparan dengan buih udara pada permukaannya.
Sejarah Bir Jawa
Keberadaan Bir Jawa muncul pada era Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (HB VIII). Saat itu perjamuan dengan Belanda selalu dibarengi dengan minuman beralkohol, sebagai seorang muslim HB VIII, kemudian menciptakan bir-nya sendiri yang halal, yang kemudian dikenal sebagai Bir Jawa. Dengan demikian bias dikatakan bahwa adanya Bir Jawaadalah bentuk asimilasi dengan budaya kolonial.
Bir Jawa diciptakan semirip mungkin dengan bir pada umumnya. Sebelumnya disebutkan Bir Jawa secara sekilas memang nampak seperti bir beralkohol, tetapi dalam proses pembuatannya tidak ada satu pun bahan dan proses yang menghasilkan alkohol. Minuman ini halal dan aman dikonsumsi karena berasal dari bahan berupa rempah yang menyehatkan.
Cara Pembuatan Bir Jawa
Bir Jawa dibuat dari campuran serai, kulit kayu secang, mesoyi, kayu manis, kapulaga, jeruk nipis, cengkeh, dan jahe. Jeruk nipis dan kayu secang lah yang berperan memberikan warna kuning kemerahan pada Bir Jawa. Kesemua rempah yang sudah ditakar kemudian direbus dan hasil akhirnya, air disaring. Jeruk nipis kemudian ditambahkan dalam gelas dan dikocok, hingga menghasilkan buih di permukaan. Bir Jawa dapat disajikan hangat atau dingin dengan tambahan es sesuai selera.
Bir Jawa dulunya hanya dikonsumsi keluarga Keraton Yogyakarta, sekarang masyarakat umumpun dapat mencobanya. Bagi wisatawan yang ingin mencobanya dapat pergi ke Pasar Kangen Jogjakarta, di Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Satu gelas Bir Jawa dibanderol dengan kisaran harga mulai dari Rp8.000.
Manfaat Rempah pada Bir Jawa
Kandungan rempah dalam Bir Jawa tentunya membawa berbagai kesehatan. Kapulaga bermanfaat untuk mengatasi gangguan pencernaan (dispepsia, mual, muntah), memiliki efek siuretik, senyawa anti-inflamasi, mencegah bau mulut dan gigi berlubang, serta meningkatkan imunitas. Kayu secang (Caesalpinia sappa) memiliki kandungan senyawa pereda peradangan dan nyeri, memiliki senyawa antibakteri (Salmonella, Streptococcus, dan E.coli), bersifat antioksidan, menurunkan dan mengontrol gula darah, dan meredakan diare. Jahe mengandung gingerol yang terbukti melancarkan pencernaan, mengurangi rasa mual dan membantu melawan flu dan demam. Gingerol memiliki efek anti inflamasi dan antioksidan.
Cengkeh dapat membantu memperlancar proses pencernaan, mengurangi peradangan, menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida, dan meredam nyeri sendi. Komponen eugenol dalam cengkeh berefek ekspektoran yang membantu mengeluarkan dahak, selain itu eugenol dapat membantu rileks melalui efek relaksan otot. Jeruk nipis kaya akan mineral (diantaranya kalsium, fosfor, kalium), vitamin (diantaranya beta karoten, vitamin C, retinol), dan antioksidan. Kandungan vitamin C dan flavonoid dapat memperkuat kolagen dan menghidrasi kulit, meningkatkan sistem imunitas, dan meningkatkan kecepatan metabolisme. Kalium dan magnesium pada jeruk nipis dapat membantu menjaga kesehatan jantung.
Sahabat Sehat, setelah mengetahui bahwa Bir Jawa itu dibuat dari campuran rempah dengan segudang manfaat, baik bagi kesehatan dan tidak beralkohol. Bolehlah mencoba ketika berkunjung ke Jogja.