Cegah PJK bagi Pekerja dengan Hidrasi dan Tidur Cukup

Halo Sahabat Sehat! Tahukah kamu, Penyakit jantung koroner (PJK) menjadi ancaman kesehatan serius bagi para pekerja. Para pekerja seringkali melupakan kesehatannya sehingga meningkatkan risiko mengalami Penyakit Jantung Koroner. Padahal, banyak langkah preventif sederhana untuk menjaga kesehatan jantung, seperti menjaga hidrasi dan tidur yang cukup.

Bagaimana Hubungan Hidrasi dan Kurang Tidur terhadap PJK di kalangan Pekerja?

Rutinitas pekerja sering kali menyebabkan pola hidup tidak sehat. Tekanan pekerjaan yang tinggi membuat banyak pekerja mengabaikan kebutuhan mendasar tubuh seperti asupan cairan dan waktu tidur. Ketika asupan cairan tidak mencukupi, dehidrasi terjadi, menyebabkan hipovolemia (penurunan volume darah) kemudian meningkatkan viskositas (kekentalan) darah, yang dapat membuat jantung tegang dan meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner (Garcia et al. 2022).

Foto: Pexels

Sementara itu, kurang tidur dapat mengubah kadar hormon yang mengatur stres dan nafsu makan, seperti kortisol dan ghrelin. Peningkatan kadar kortisol dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung, sementara perubahan hormon pengatur nafsu makan dapat mengakibatkan penambahan berat badan, faktor risiko lain untuk Coronary Artery Disease (CAD) (Ujjawal et al. 2024). Untuk mengurangi risiko PJK, pekerja perlu memprioritaskan dua kebiasaan sederhana namun sangat penting.

Hidrasi yang Cukup

Minum air yang cukup membantu menjaga sirkulasi darah dan meringankan beban kerja jantung. Kebutuhan cairan tiap orang berbeda-beda. Pada orang dewasa, konsumsi air putih yang disarankan yaitu sekitar delapan gelas berukuran 230 ml per hari atau total 2 liter. Selain dari minuman, makanan juga dapat memberikan asupan cairan pada tubuh yaitu sekitar 20%. Cairan dari makanan terutama diperoleh dari buah dan sayur (Kemenkes 2018). Membawa botol air ke tempat kerja dan minum secara berkala dapat menjadi langkah mudah untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi sepanjang hari.

Foto: Pexels

Tidur yang Cukup

Tidur yang optimal, didefinisikan sebagai tidur 7 hingga 8 jam per malam, sangat penting terkait dengan peningkatan fungsi kekebalan tubuh, kesejahteraan emosional, dan kesehatan kardiovaskular (Balasubramani et al. 2024). Kebiasaan tidur yang konsisten, seperti mempertahankan waktu tidur yang teratur dan meminimalkan penggunaan gadget sebelum tidur, dapat secara signifikan meningkatkan kualitas tidur (Park et al. 2022).

Berdasarkan studi meta-analisis yang dipublikasikan dalam International Journal of Cardiology oleh Wang et al. pada tahun 2016, menunjukkan bahwa terdapat hubungan berbentuk U antara durasi tidur dan risiko penyakit jantung koroner (PJK), dengan risiko terendah pada durasi tidur 7 hingga 8 jam per hari. Dibandingkan dengan durasi tidur 7 jam per hari, risiko PJK meningkat sebesar 11% untuk setiap penurunan durasi tidur satu jam, dan meningkat sebesar 7% untuk setiap penambahan durasi tidur satu jam.

Nah Sahabat Sehat, jadi hidrasi dan tidur cukup adalah dua langkah sederhana namun memiliki dampak besar dalam mencegah PJK, terutama bagi pekerja dengan beban kerja tinggi. Yuk jadikan kesehatan sebagai prioritas agar produktivitas tetap terjaga! Mulai pastikan tubuh tetap terhidrasi dan mendapatkan waktu istirahat yang optimal, untuk melindungi kesehatan jantung dan meningkatkan kualitas hidup yang baik!

Ditulis Oleh:

Fathimah Uswah Zahidah, S.Gz
S1 Gizi Masyarakat, IPB University. Mahasiswa Program Studi Profesi Dietisien, IPB
University

Referensi

Balasubramani SP, Seithikurippu, Pandi‐Perumal R, John, Williams L. 2024. Optimal Sleep as a Determinant of Healthy Lifespan. https://doi.org/10.20944/preprints202404.0643.v2

García RMM, Ortega AIJ, Lorenzo-Mora AM., Laura M. Bermejo. 2022. Importance of
hydration in cardiovascular health and cognitive function. Nutricion Hospitalaria.
https://doi.org/doi:10.20960/nh.04304

Kemenkes RI. 2018. Berapa takaran normal air agar tidak kekurangan cairan dalam tubuh ?. Jakarta (ID): Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic/apa-definisi-penyakit-jantung-koroner-pjk
[diakses pada: 3 Januari 2024].

Park M, Martyn-Nemeth P, Hayman LL. 2022. Sleep and Cardiovascular Disease. Journal of Cardiovascular Nursing. 371(1): 3-4. https://doi.org/10.1097/jcn.0000000000000870

Ujjawal A, Lobo T, Yaggi HK, Neeland IJ. 2024. The connection between sleep deficiency and coronary artery disease: Complexities and controversies. Progress in Cardiovascular Diseases. https://doi.org/10.1016/j.pcad.2024.10.002

Wang D, Li W, Cui X, Meng Y, Zhou M, Xiao L, Ma J, Yi G, Chen W. 2016. Sleep duration and risk of coronary heart disease: A systematic review and meta-analysis of prospective cohort studies. International Journal of Cardiology. 15 (9): 219-231.
https://doi.org/10.1016/j.ijcard.2016.06.027

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.