Fenomena Psikologis: Ketika Rasa Empati Menurun

Hai Sahabat Sehat! Kehidupan tidak akan terlepas dari yang namanya interaksi sosial. Terlebih lagi sekarang era digital, membuat segala hal yang jauh terasa dekat. Dalam berhubungan dengan sesama, tersdapat istilah empati yang merupkan kondisi ketika seseorang dapat memahami apa yang dirasakan orang lain, dari segi emosi dan pikiran.

Kenapa sih empati ini begitu penting ada dalam diri manusia? Bagaimana jika empati kita rendah atau terlalu tinggi? Fenomena psikologis apa yang berkaitan dengan empati? Yuk simak penjelasannya sampai selesai!

empati
Foto: Unsplash.com

Peran Penting Empati

Empati menjadikan seseorang mampu merasakan apa yang dirasa orang lain, sehingga menjadikan hubungan keduanya akan menjadi lebih baik. Sebab, ketika menunjukkan empati, orang lain merasa dihargai sehingga ikatan sosial semakin kuat. Dengan berempati, bagi yang menerima empati, akan mendapatkan dukungan sosial yang sangat penting untuk kesehatan mentalnya.

Mungkin ada kalanya ketika seseorang merasa cemas, berempati bisa mejadi sebuah suntikan semangat untuk membantu orang tersebut mengurangi kecemasannya. Berempati juga bisa meminimalisir adanya konflik. Bayangkan saja kalau tidak ada empati, mungkin semua kesalahan-kesalahan seseorang tidak akan bisa kita maklumi, yang ada menjadikan hubungan menjadi lebih runyam.

Kadar Empati

Empati tetap ada batasannya. Sebaiknya tidak kurang dan juga tidak berlebih. Meskipun merupakan hal positif, rasa empati berlebihan juga efeknya menjadi tidak baik. Terlalu banyak memikirkan penderitaan atau perasaan orang lain, akan membuatmu lelah secara emosional.

berempati
Foto: Unsplash.com

Seseorang yang memiliki empati berlebihan, ada kecenderungan untuk mengesampingkan kebutuhan dirinya dan lebih mengutamakan kebutuhan orang lain. Orang yang memiliki empati terlalu tinggi juga mungkin menjadi sasaran mudah bagi orang lain yang memanfaatkan empatinya untuk keuntungan pribadi. Minimnya empati juga bisa menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti contoh hubugan yang tidak harmonis, dikelilingi konflik dengan orang sekitar, sulit bekerja sama.

Fenomena Psikologi Compassion Fade

Compassion fade merupakan fenomena ketika seseorang mengalami penurunan tingkat empati ketika jumlah penderitanya banyak. Jumlah tentunya berpengaruh dalam hal ini. Seseorang cenderung lebih mudah berempati pada korban yang bisa diidentifikasi melalui ekspresi wajah, cerita yang diutarakan, berbeda dengan ketika jumlah korbannnya banyak. Ketika jumlah penderita besar, ada juga perasaan bahwa tidak tahu harus berbuat apa dan merasa usahanya buat membantu tidak signifikan sehingga menjadikan empati cenderung menurun.

Sahabat Sehat era digital ini juga menjadi salah satu fenomena sosial yang mengubah perilaku masyarakat menjadi individualis dan kurang berempati. Yuk tetap jaga empati dengan batasan yang tepat, juga berlatih berempati pada diri sendiri. Jangan segan untuk menolak karena kamu pun memiliki batasan dalam membantu orang lain.

Referensi

BBC News. 2020. Mengapa empati berlebihan bisa berakibat buruk bagi Anda dan orang lain? https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-54405854

CXO Media. 2023. Sulitnya Menunjukkan Empati di Era Digital. https://www.cxomedia.id/human-stories/20230323141509-74-178258/sulitnya-menunjukkan-empati-di-era-digital

Wikipedia. https://en.wikipedia.org/wiki/Compassion_fade

Sukmawati, Fitri. Bulliying Di Media Sosial: Potret Memudarnya Empati.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.