Mengenal Cherophobia, Penyebab Takut Bahagia

Sahabat Sehat, meski kebahagiaan sering dijadikan tolak ukur kesuksesan hidup di dunia, ternyata ada loh orang-orang yang justru takut merasa bahagia karena berbagai alasan tertentu. Kok bisa? Yap, hal ini biasa dikenal sebagai cherophobia. Yuk, kenalan dengan kondisi ini.

Apa itu cherophobia?

Kebahagiaan bisa dideskripsikan sebagai perasaan senang, puas, dan positif yang dikombinasikan dengan pemikiran bahwa hidup yang sudah dijalani cukup baik, berarti, dan berharga. Cherophobia merupakan salah satu jenis fobia atau ketakutan yang berlebihan dan ngga rasional terhadap kebahagiaan. Walaupun belum dianggap secara medis sebagai bagian dari gangguan mental, sudah cukup banyak studi yang meneliti tentang kondisi ini.

mengenal cherophobia
Foto: Pixabay.com

Seringkali, kondisi ini muncul dari kepercayaan bahwa jika ada sesuatu yang baik terjadi, maka akan diikuti dengan sesuatu yang buruk setelahnya. Akhirnya, mereka dengan sengaja menghindari hal yang berhubungan dengan kebahagiaan karena percaya itu bisa menghindarkan dari kejadian buruk.

Beberapa kepercayaan lain yang juga bisa mengarah pada cherophobia, yakni merasa bersalah ketika bahagia, merasa bahwa mengekspresikan dan mencoba mencari kebahagiaan bisa berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain.

Pemikiran seperti ini bisa muncul dari pengalaman atau trauma emosional di masa lalu. Mereka yang introvert dan perfeksionis biasanya sangat rentang mengalami kondisi ini. Introvert lebih menyukai melakukan banyak hal dan menyimpan kebahagiaannya sendiri, sementara kepribadian perfeksionis mungkin menganggap aktivitas yang membahagiakan hanya membuang waktu saja.

Apa saja gejalanya?

Orang dengan kondisi ini ngga selalu terlihat sedih dan murung. Tapi biasanya ada beberapa gejala khas yang bisa diamati, seperti merasa khawatir dan takut ketika akan pergi ke acara perkumpulan, menolak kesempatan yang bisa berdampak positif bagi dirinya, menolak ikut serta pada kegiatan yang dianggap menyenangkan oleh sebagian besar orang, dan menghindari menunjukan kebahagiaan diri.

gejala cherophobia
Foto: Unsplash.com

Bagaimana penanganannya?

Seperti halnya penyakit ketakutan yang berlebihan dan ngga rasional lainnya, cara mengatasi kondisi ini yakni dengan merubah pola pikir. Selain itu, kamu bisa mencoba jenis perawatan lain yang disarankan seperti cognitive behavioral therapy (CBT), latihan teknik relaksasi, journaling, dan hipoterapi. Aktivitas fisik juga diketahui bisa membantu mengobati gejala cherophobia.

Perlu diperhatikan pula, bahwa ngga semua orang yang menghindari kebahagiaan membutuhkan perawatan dan pengobatan medis. Terkadang ada juga beberapa orang yang merasa lebih aman dan bahagia dengan menghindari kebahagiaan itu sendiri.

Kalau kamu atau orang terdekatmu merasa bahwa kondisi ini ngga sampai mengganggu kehidupan sehari-hari, maka mungkin perawatan medis lebih lanjut belum diperlukan. Rasa takut dan khawatir akan kebahagiaan biasanya muncul sebagai sistem pembelaan diri alami dari trauma atau pengalaman buruk di masa lalu.

Nah Sahabat Sehat, sekarang sudah paham kan tentang cherophobia? Ternyata ada ya kondisi seperti ini. Kalau kamu ingin tahu lebih banyak tentang informasi dan pengetahuan baru dari dunia kesehatan, tetap scroll website dan kunjungi media sosial Linisehat ya!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Healthline. 2017. Cherophobia: Is Being Too Happy A Thing?https://www.healthline.com/health/cherophobia-causes-and-treatment. Diakses pada 5 Januari 2022

PositivePsychology.com. 2021. Cherophobia Explained: Fear of Happiness & How to Overcome It. https://positivepsychology.com/cherophobia/. Diakses pada 5 Januari 2022

Considerable. 2019. Cherophobia is the fear of being happy — because when you’re happy, something bad always happens. https://www.considerable.com/health/mental-health/cherophobia-fear-happiness/. Diakses pada 5 Januari 2022

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.