Sayangi Jantungmu, Perhatikan Konsumsi Dua Zat Gizi Ini!

Halo Sahabat Sehat, tahukah bahwa jantung merupakan organ vital di tubuh kita yang bekerja 24 jam non stop. Kesehatan jantung menjadi semakin penting seiring bertambahnya usia, dan salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan jantung adalah dengan memperhatikan apa yang kita konsumsi sehari-hari. Dua zat gizi yang tidak boleh diabaikan dalam menjaga kesehatan jantung adalah lemak tak jenuh dan serat. Mari bahas lebih dalam mengapa kedua zat gizi ini sangat penting bagi kesehatan jantung.

Foto: Freepik

Lemak Tak Jenuh: Sahabat Jantung Anda

Lemak sering kali dianggap sebagai “musuh” dalam pola makan sehat dan seimbang, namun tidak semua lemak berbahaya bagi tubuh. Ada jenis lemak yang justru bermanfaat bagi kesehatan, yaitu lemak tak jenuh. Lemak tak jenuh terbagi menjadi dua jenis utama: lemak tak jenuh tunggal (MUFA) dan lemak tak jenuh ganda (PUFA).

Lemak tak jenuh tunggal banyak ditemukan dalam minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Lemak tak jenuh ganda, termasuk omega-3 dan omega-6 ditemukan dalam ikan berlemak seperti salmon, makarel, dan sarden. Kedua jenis lemak ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.

Foto: Freepik

Serat: Pelindung Jantung yang Terabaikan

Selain lemak sehat, serat juga merupakan komponen penting dalam pola makan yang mendukung kesehatan jantung. Ada dua jenis serat: serat larut dan serat tidak larut. Serat larut bersumber dari oats, apel, dan kacang-kacangan. Sementara, serat tidak larut bersumber dari kulit sayuran dan biji-bijian. Berikut beberapa fakta menarik terkait serat yang jarang diketahui.

Serat Membantu Mengontrol Tekanan Darah

Penelitian terkait hal tersebut dibuktikkan dengan adanya pengaruh diet tinggi serat terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi oleh Cholifah dan Sokhiatun (2022). Mekanisme ini diduga berkaitan dengan kemampuan serat untuk meningkatkan sensitivitas insulin dan memperbaiki fungsi pembuluh darah.

Serat Meningkatkan Elastisitas Arteri

Konsumsi serat yangcukup berhubungan dengan peningkatan elastisitas pembuluh darah. Pembuluh darah yang elastis lebih mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tekanan darah, yang mengurangi beban pada jantung.

Serat Membantu Detoksifikasi Tubuh

Serat tidak hanya membantu pencernaan tetapi juga mengikat racun, lemak, dan zat berbahaya lainnya, mengeluarkannya melalui tinja. Hal ini membantu menjaga sistem kardiovaskular tetap bersih dan sehat.

Kombinasi yang Tepat untuk Kesehatan Jantung

Kombinasi antara lemak tak jenuh dan serat dapat menciptakan pola makan yang mendukung kesehatan jantung secara optimal. Misalnya, Sahabat Sehat bisa mengonsumsi salad alpukat yang kaya akan lemak tak jenuh tunggal, dipadukan dengan oatmeal atau buah-buahan kaya serat. Sahabat Sehat juga bisa mengonsumsi ikan lele, tuna, bandeng, atau tenggiri yang kaya akan omega-3 bersama dengan sayuran berdaun hijau yang mengandung serat larut dan tidak larut.

Mengonsumsi makanan yang kaya akan lemak tak jenuh dan serat juga dapat membantu untuk mempertahankan berat badan ideal dan status gizi normal. Selain itu juga kadar gula darah jadi lebih terkontrol. Ketiga hal tersebut turut berkontribusi pada kesehatan jantung yang lebih baik.

Sahabat Sehat, jadi mengonsumsi lebih banyak lemak tak jenuh dan serat dalam pola makan dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan menjaga jantung tetap sehat seiring bertambahnya usia. Mulailah dengan langkah kecil dan teratur untuk melindungi keehatan jantung karena jantung yang sehat adalah kunci untuk hidup yang panjang dan penuh energi!

Ditulis Oleh:

Muhammad Zaidan Ahsan, S.Gz
S1-Ilmu Gizi IPB University (2019)
Mahasiswa Profesi Dietisien IPB University (2024)

 

 

Referensi

PERSAGI dan ASDI. 2019. Penuntun Diet dan Terapi Gizi. Jakarta (ID): EGC Penerbit
Buku Kedokteran.

Azzahra J, Bamahry A, Pratama AA, et al. 2023. Hubungan asupan serat dengan kejadian konstipasi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Angkatan 2020. Fakumi Medical Journal. 3 (1): 72-79. DOI: https://doi.org/10.33096/fmj.v3i1.181.

Sinulingga BO. 2020. Pengaruh konsumsi serat dalam menurunkan kadar kolesterol.
Jurnal Penelitian Sains. 22 (1): 9-15. DOI: https://doi.org/10.26554/jps.v22i1.556.

Wiani UAA, Koerniawati RD, Siregar MH. 2024. Hubungan antara asupan zat gizi
dengan tekanan darah pada orang dewasa di Puskesmas Singandaru. Jurnal Gizi Kerja
dan Produktivitas. 5 (1): 129-137. DOI: http://dx.doi.org/10.62870/jgkp.v5i1.25285.

Cholifah N, Sokhiatun. 2022. Pengaruh diet tinggi serat terhadap tekanan darah pada
penderita hipertensi. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan. 13 (2): 412-420.

Tejani VN, Dhillon SS, Damarlapally N, et al. 2023. The relationship between dietary
fiber intake and blood pressure worldwide: a systematic review. Cureus Journal. 15 (9):
2-11. DOI 10.7759/cureus.46116.

Kieffer DA, Martin RJ, Adams SH. 2016. Impact of Dietary Fibers on Nutrient
Management and Detoxification Organs: Gut, Liver, and Kidneys. Advance in Nutrition.
7 (6): 1111–1121. doi:10.3945/an.116.013219.

Nurasmi, Sari AP, Rusmiati. 2018. Analisis kandungan asam lemak omega 3, omega 6,
dan omega 9 dari ikan lele (Clarias sp) pada peningkatan nutrisi balita. Journal of
Borneo Holistic Health. 1 (1): 96-100.

Ayu RNC, Surahman N. 2022. Hubungan asupan serat dengan kadar glukosa darah
pasien diabetes mellitus. Jurnal Kesehatan Tambusai. 3 (3): 529-533.

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.