Waspada Restless Legs Syndrome Bikin Susah Tidur

Halo Sahabat Sehat! Pernah ngga sih kamu ngerasa sulit tidur karena punya keinginan yang ngga terkontrol untuk menggerakkan kaki kamu? Kamu perlu waspada mengingat kondisi ini dikenal sebagai restless legs syndrome yang dapat menyebabkan rasa ngga nyaman pada kaki sampai gangguan tidur jika ngga diberi penanganan yang tepat. Oleh karena itu, yuk gali lebih dalam mengenai kondisi ini!

mengenal restless legs syndrome
Foto: Pixabay.com

Mengenal restless legs syndrome

Restless legs syndrome atau sindrom kaki gelisah merupakan merupakan gangguan neurologi sensorik motorik yang ditandai dengan adanya gejala seperti sensasi ngga nyaman pada anggota gerak bagian bawah seperti kram otot, nyeri, dan kesemutan sehingga memaksa penderitanya untuk menggerakkan kaki secara terus-menerus. Hal ini seringkali terjadi di malam hari saat kamu ingin tidur, sehingga membuat kamu bisa mengalami kurang tidur di malam hari dan merasa lebih lelah di siang hari.

Empat tanda yang umum terjadi pada penderita restless legs syndrome, diantaranya adanya dorongan berlebihan untuk menggerakkan kaki, kondisi memburuk ketika kamu dalam keadaan duduk, berbaring, dan beristirahat, kondisi membaik ketika kamu melakukan aktivitas, seperti berjalan atau gerakan-gerakan lainnya, dan kondisi seringkali memburuk di waktu sore dan malam hari.

Apa sih penyebab restless legs syndrome?

Penyebab dari sindrom kaki gelisah ini belum diketahui secara pasti. Tapi, penelitian menunjukkan bahwa kurangnya asupan zat besi pada tubuh kamu bisa berpotensi terhadap restless legs syndrome. Selain itu, faktor genetik juga kemungkinan berperan pada munculnya sindrom ini. Adapun beberapa kondisi medis yang bisa memicu terjadinya restless legs syndrome adalah gagal ginjal, diabetes, penyakit parkinson, rheumatoid arthritis, dan neuropati perifer.

atasi restless legs syndrome
Foto: Pexels.com

Perawatan rumahan untuk atasi restless legs syndrome

Kamu bisa melakukan beberapa hal ini sebagai perawatan rumahan untuk mengatasi sindrom ini. Pertama, hindari zat yang dapat memicu gejala, seperti alkohol, tembakau, dan obat bebas lainnya. Kedua, batasi asupan kafein kamu. Kemudian, berolahragalah secara teratur, misalnya dengan latihan aerobik sedang di siang hari untuk mengurangi gejala sindrom. Kamu juga bisa melakukan teknik relaksasi seperti yoga, meditasi yang dapat mengontrol respon bawah sadar dan membuat kamu lebih tenang. Terakhir, jangan lupa untuk menerapkan kebiasaan pola tidur yang sehat dan baik dengan memperhatikan waktu tidur yang baiknya adalah tujuh sampai sembilan jam per malam.

Tapi perlu diingan ya, sebaiknya hindari melakukan self diagnosis atau mendiagnosis diri sendiri terhadap sindrom kaki gelisah. Kamu bisa berdiskusi dengan dokter supaya bisa mendapat perawatan dan penanganan yang tepat terhadap kondisi kamu, apalagi jika kondisi ini sudah mengganggu waktu tidur kamu dan mempengaruhi kualitas hidup kamu dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

Sahabat Sehat, itulah seputar informasi mengenai restless legs syndrome, jangan lupa untuk bagikan informasi bermanfaat ini ke teman-teman kamu, ya!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

American Thoracic Society. 2015. Restless Legs Syndrome. Am J Respir Crit Care Med. https://www.thoracic.org/patients/patient-resources/resources/rls.pdf

Ariani, D., & Maliya, A. 2021. Gambaran Karakeristik Responden dengan Restless Legs Syndrome pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa di Rumah Sakit UNS Surakarta. Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. http://hdl.handle.net/11617/12454

Kwatra, V., Khan, M., Quadri, S., & Cook, T. 2018. Differential Diagnosis and Treatment of Restless Legs Syndrome: A Literature Review. Cureus. https://www.researchgate.net/publication/327650499_Differential_Diagnosis_and_Treatment_of_Restless_Legs_Syndrome_A_Literature_Review

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.