Ikan merupakan sumber protein hewani yang baik untuk kesehatan, selain kandungan proteinnya yang tinggi, kandungan omega-3 di dalmanya juga penting untuk kecerdasan. Namun, sifat ikan yang mudah rusak membuat para penjual perlu memutar otak supaya ikan yang dijualnya tetap terlihat segar dalam jangka waktu yang lama, misalnya dengan menambahkan pengawet.
Sayangnya, ada penjual “nakal” yang menambahkan bahan pengawet berbahaya seperti formalin. Tentu tindakan ini akan mengancam kesehatan pembeli yang mengonsumsi ikan tersebut. Tapi, Sahabat Sehat ngga perlu khawatir lagi, berikut ada tips untuk mendeteksi ada tidaknya formalin pada ikan yang bisa dilakukan sendiri di rumah.
Membedakan ikan berformalin secara fisik
Formalin berbahaya untuk kesehatan bila terkonsumsi karena memiliki kandungan zat beracun yang bersifat karsinogen sehingga mampu menyebabkan perubahan pada tingkat jaringan dan sel dalam tubuh manusia. Nah, untuk menghindari adanya kandungan formalin kamu perlu lebih jeli saat akan membeli ikan.
Jika dilihat secara kasat mata, ikan berformalin memiliki warna cenderung lebih pucat, daging sangat kenyal, dan memiliki warna insang merah tua bukan merah segar. Ikan juga jadi ngga mudah busuk dan ngga berlendir, biasanya lalat juga ngga mau mengerubungi ikan berformalin. Sayangnya, pengamatan secara langsung belum cukup untuk mencari tahu apakah ikan tersebut mengandung formalin atau tidak, karena penggunaan formalin dosis kecil ngga terlalu mempengaruhi penampilan fisik ikan.
Deteksi formalin dengan kulit buah naga merah
Selain daging buahnya yang segar, kulit buah naga merah juga memiliki manfaat. Salah satunya untuk mendeteksi kandungan formalin pada makanan. Kandungan antosianin pada kulit buah naga merah bisa menjadi penujuk adanya kandungan formalin melalui perubahan warna. Sifat asam formalin akan menyebabkan warna antosianin pada kulit buah naga tetap berwaran merah yaitu dengan pH 1 dan warna violet pada pH diatas 4.
Cara ujinya sederhana yaitu rendam dan haluskan 10 gram ikan. Setelah halus tambahkan 20 ml atau sekitar 5 sendok makan air ke ikan yang sudah dihaluskan. Selanjutnya, kulit buah naga diblender dan tambahkan sedikit air perasan jeruk nipis.
Basahi kertas saring atau tisu dengan cairan kulit buah dan letakkan di atas meja. Taruh ikan yang sudah dihaluskan dan dicampur dengan air di atas tisu tersebut, kemudian biarkan selama 10-20 menit. Cara membaca hasilnya yaitu tisu akan berwarna merah jika sampel mengandung formalin tapi jika warna tisu memudar dan cenderung putih berarti makanan bebas formalin.
Deteksi formalin dengan bunga terompet ungu
Sama halnya dengan kulit buah naga merah, bunga terompet ungu memiliki kandungan antosianin yang akan menujukkan perubahan warna saat berinteraksi dengan bahan bersifat asam atau basa.
Cara ujinya sangat sederhana yaitu tumbuh kelopak bunga dengan sedikit air lalu ambil sarinya, begitu pula ikan yang akan diuji. Teteskan ekstrak bunga pada ikan yang sudah halus dan amati warnanya.
Cara membaca hasilnya, yaitu positif formalin jika berubah warna menjadi coklat-kemerahan. Nah, kalau ngga terjadi perubahan warna atau tetap berwarna ungu sesuai warna asli, berarti ngga terdeteksi adanya kandungan formalin pada ikan tersebut.
Memilih ikan yang segar dan bebas formalin bisa membantu kamu untuk terhidar adanya gangguan kesehatan, seperti keracunan. Jika Sahabat Sehat sudah mencoba cara yang disebutkan di atas, jangan lupa bagikan hasilnya di kolom komentar ya!
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP