Teman Sehat, mungkin kamu sudah ngga asing dengan minuman kekinian. Selain ingin mengikuti tren, rasanya yang manis dan menyegarkan menjadi alasan minuman ini banyak digemari. Tapi sayangnya, sebagian besar minuman kekinian bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan, terutama karena banyak mengandung gula dan lemak.
Apa sih minuman kekinian itu?

Berbagai jenis minuman kekinian saat ini terus bermunculan. Mulai dari yang ada di pinggir jalan hingga outlet khusus di dalam pusat perbelanjaan. jenisnya cukup beragam, seperti boba, cheese tea, kopi susu dengan tambahan brown sugar, thai tea, hingga regal drink. Saat ingin membelinya, biasanya kamu akan ditawarkan aneka topping dengan pilihan ukuran gelas dan gula tambahan yang bervariasi.
Berdasarkan hasil riset, beberapa hal yang mendorong seseorang mengonsumsi minuman kekinian adalah preferensi, pengaruh teman sebaya, akses dan paparan media massa. Minuman jenis ini menjadi salah satu minuman yang paling banyak digemari di Indonesia berdasarkan penjualan menurut Kementerian Perindustrian (2016), loh! Bahkan ngga jarang masyarakat menjadikan minuman kekinian teman sehari-hari saat melakukan berbagai aktivitas.
Kandungan gizi minuman kekinian
Sebagian besar minuman tersebut memiliki jumlah gula dan lemak yang tinggi. Tiap gelas, setidaknya mengandung 6 hingga 20 sendok makan gula pasir, yang berarti setara dengan 84 gram atau sekitar 300 kalori.
Belum lagi jika ditambah dengan aneka topping, seperti milk foam yang memiliki 203 kalori, cheese sekitar 180 kalori dan boba sekitar 156 kalori setiap 60 gram. Berarti dalam sekali konsumsi minuman kekinian, kalori yang masuk ke dalam tubuh sekitar 600-700 kalori, bahkan bisa lebih. Padahal rata-rata kebutuhan kalori orang dewasa sekitar 2000-2500 kkal.
Beberapa jenis minuman kekinian memiliki kalori tinggi dan lemak tetapi miskin akan zat gizi makro serta mikro seperti vitamin dan mineral. Minuman kekinian banyak mengandung pemanis seperti fruktosa, yang merupakan karbohidrat sederhana, mudah dicerna dan cepat menghasilkan energi.

Minimnya zat gizi yang terkandung pada minuman kekinian, serta tingginya gula dan kalori sering kali ngga disadari oleh masyarakat. Apalagi, banyak minuman kekinian yang disajikan tanpa mencantumkan nilai gizi yang terkandung dalam minuman tersebut. Tentunya ini bisa menimbulkan efek yang buruk, terutama bila dikonsumsi setiap hari.
Hasil penelitian menyatakan, kewaspadaan akan tingginya asupan energi dari minuman berkalori tinggi bagi mereka yang mengalami kegemukan perlu ditingkatkan. Minuman kekinian bisa berkontribusi sebanyak ½ dari kebutuhan kalori sehari seseorang bahkan lebih.
Dampak bagi kesehatan

Gula yang masuk kedalam tubuh secara berlebihan akibat mengonsumsi minuman kekinian bisa menyebabkan banyaknya lemak yang terbentuk di dalam tubuh Pada akhirnya hal ini bisa membuat berat badan menjadi naik.
Hasil penelitian sudah banyak yang menyatakan minuman manis dengan kandungan gula dan lemak tinggi bisa menyebabkan terjadinya obesitas. Bahkan terlalu banyak mengonsumsi minuman manis bisa menyebabkan Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) dan sindrom metabolik lainnya seperti hipertrigliseridemia (tingginya kadar trigliserida dalam darah), hiperurisemia (kelebihan asam urat dalam darah) dan diabetes melitus. Hal ini juga bisa dialami oleh semua usia, loh!
Dampak yang ditimbulkan bagi setiap orang tentu berbeda-beda. Orang dengan status gizi berlebih dan memiliki riwayat sindrom metabolik tentunya akan lebih cepat merasakan dampak negatif setelah mengonsumsi minuman kekinian. Apalagi jika kamu cukup sering mengonsumsinya, seperti 2-3 kali dalam satu bulan atau lebih.
Lalu bagaimana dengan Teman Sehat yang ngga memiliki riwayat sindrom metabolik? Tentunya tetap perlu berhati-hati, ya!
Tips konsumsi yang aman
Bagi Teman Sehat yang ingin mengonsumsi minuman kekinian, sebaiknya lebih perhatikan penggunaan gulanya. Kamu bisa mengantisipasinya dengan memesan minuman dengan takaran gula yang lebih sedikit atau memilih topping dengan kadar kalori yang ngga terlalu tinggi dengan ukuran gelas sedang atau kecil.
Jika ada pilihan minuman kekinian yang mencantumkan nilai gizi, lebih direkomendasikan, sehingga kamu bisa lebih mengontrol kalori yang masuk ke dalam tubuh.
Perhartikan juga frekuensi mengonsumsi minuman tersebut, misalkan ngga lebih dari 2-3 kali dalam satu bulan. Jangan lupa imbangi juga dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan rutin melakukan aktivitas fisik atau olahraga, ya!