Fakta Gizi dibalik Minuman Kekinian

Teman Sehat, mungkin kamu sudah ngga asing dengan minuman kekinian. Selain ingin mengikuti tren, rasanya yang manis dan menyegarkan menjadi alasan minuman ini banyak digemari. Tapi sayangnya, sebagian besar minuman kekinian bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan, terutama karena banyak mengandung gula dan lemak.

Apa sih minuman kekinian itu?

Boba salah satu minuman kekinian yang banyak digemari masyarakat
Foto: Pexels.com

Berbagai jenis minuman kekinian saat ini terus bermunculan. Mulai dari yang ada di pinggir jalan hingga outlet khusus di dalam pusat perbelanjaan. jenisnya cukup beragam, seperti boba, cheese tea, kopi susu dengan tambahan brown sugar, thai tea, hingga regal drink. Saat ingin membelinya, biasanya kamu akan ditawarkan aneka topping dengan pilihan ukuran gelas dan gula tambahan yang bervariasi.

Berdasarkan hasil riset, beberapa hal yang mendorong seseorang mengonsumsi minuman kekinian adalah preferensi, pengaruh teman sebaya, akses dan paparan media massa. Minuman jenis ini menjadi salah satu minuman yang paling banyak digemari di Indonesia berdasarkan penjualan menurut Kementerian Perindustrian (2016), loh! Bahkan ngga jarang masyarakat menjadikan minuman kekinian teman sehari-hari saat melakukan berbagai aktivitas.

Kandungan gizi minuman kekinian

Sebagian besar minuman tersebut memiliki jumlah gula dan lemak yang tinggi. Tiap gelas, setidaknya mengandung 6 hingga 20 sendok makan gula pasir, yang berarti setara dengan 84 gram atau sekitar 300 kalori.

Belum lagi jika ditambah dengan aneka topping, seperti milk foam yang memiliki 203 kalori, cheese sekitar 180 kalori dan boba sekitar 156 kalori setiap 60 gram. Berarti dalam sekali konsumsi minuman kekinian, kalori yang masuk ke dalam tubuh sekitar 600-700 kalori, bahkan bisa lebih. Padahal rata-rata kebutuhan kalori orang dewasa sekitar 2000-2500 kkal.

Beberapa jenis minuman kekinian memiliki kalori tinggi dan lemak tetapi miskin akan zat gizi makro serta mikro seperti vitamin dan mineral. Minuman kekinian banyak mengandung pemanis seperti fruktosa, yang merupakan karbohidrat sederhana, mudah dicerna dan cepat menghasilkan energi.

tren cafe yang menyajikan minuman kekinian di kalangan masyarakat
Foto: Pexels.com

Minimnya zat gizi yang terkandung pada minuman kekinian, serta tingginya gula dan kalori sering kali ngga disadari oleh masyarakat. Apalagi, banyak minuman kekinian yang disajikan tanpa mencantumkan nilai gizi yang terkandung dalam minuman tersebut. Tentunya ini bisa menimbulkan efek yang buruk, terutama bila dikonsumsi setiap hari.

Hasil penelitian menyatakan, kewaspadaan akan tingginya asupan energi dari minuman berkalori tinggi bagi mereka yang mengalami kegemukan perlu ditingkatkan. Minuman kekinian bisa berkontribusi sebanyak ½ dari kebutuhan kalori sehari seseorang bahkan lebih.

Dampak bagi kesehatan

dampak terlalu banyak mengonsumsi minuman kekinian bagi kesehatan
Foto: Pexels.com

Gula yang masuk kedalam tubuh secara berlebihan akibat mengonsumsi minuman kekinian bisa menyebabkan banyaknya lemak yang terbentuk di dalam tubuh Pada akhirnya hal ini bisa membuat berat badan menjadi naik.

Hasil penelitian sudah banyak yang menyatakan minuman manis dengan kandungan gula dan lemak tinggi bisa menyebabkan terjadinya obesitas. Bahkan terlalu banyak mengonsumsi minuman manis bisa menyebabkan Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) dan sindrom metabolik lainnya seperti hipertrigliseridemia (tingginya kadar trigliserida dalam darah), hiperurisemia (kelebihan asam urat dalam darah) dan diabetes melitus. Hal ini juga bisa dialami oleh semua usia, loh!

Dampak yang ditimbulkan bagi setiap orang tentu berbeda-beda. Orang dengan status gizi berlebih dan memiliki riwayat sindrom metabolik tentunya akan lebih cepat merasakan dampak negatif setelah mengonsumsi minuman kekinian. Apalagi jika kamu cukup sering mengonsumsinya, seperti 2-3 kali dalam satu bulan atau lebih.

Lalu bagaimana dengan Teman Sehat yang ngga memiliki riwayat sindrom metabolik? Tentunya tetap perlu berhati-hati, ya!

Tips konsumsi yang aman

Bagi Teman Sehat yang ingin mengonsumsi minuman kekinian, sebaiknya lebih perhatikan penggunaan gulanya. Kamu bisa mengantisipasinya dengan memesan minuman dengan takaran gula yang lebih sedikit atau memilih topping dengan kadar kalori yang ngga terlalu tinggi dengan ukuran gelas sedang atau kecil.

Jika ada pilihan minuman kekinian yang mencantumkan nilai gizi, lebih direkomendasikan, sehingga kamu bisa lebih mengontrol kalori yang masuk ke dalam tubuh.

Perhartikan juga frekuensi mengonsumsi minuman tersebut, misalkan ngga lebih dari 2-3 kali dalam satu bulan. Jangan lupa imbangi juga dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan rutin melakukan aktivitas fisik atau olahraga, ya!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti STP

Referensi

Maitri, AK, Dewi, FTS, Latifah, L. 2018. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Konsumsi

Minuman Berpemanis pada Siswa SMA Kota Samarinda. Tesis Program Pasca Sarjana. Universitas Gadjah Mada.

Masri, E. 2018. Faktor Determinan Perilaku Konsumsi Minuman Berkalori Tinggi pada Mahasiswa. SCIENTIA, 8(1):53-63.

Gamboa-Gamboa, T., Blanco-Metzler, A., Vandevijvere, S., Ramirez-Zea, M., & Kroker-Lobos, M. F. 2019. Nutritional Content According to the Presence of Front of Package Marketing Strategies: The Case of Ultra-Processed Snack Food Products Purchased in Costa Rica. Nutrients, 11(11), 2738. MDPI AG. Retrieved from http://dx.doi.org/10.3390/nu11112738

Zakaria, Hikmawati H, Rauf S, Salama M. 2015. Gambaran Pola Makan Dan Asupan Zat Gizi Makro Pada Remaja Gemuk Di Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar Jurusan Gizi. Media Gizi Pangan; 20 (2):68-72.

Dhingra R, Sullivan L, Jacques PF, Wang TJ, Fox CS, Meigs JB, et al. 2007. Soft Drink Consumption and Risk of Developing Cardiometabolic Risk Factors and The Metabolic Syndrome in Middle-Aged Adults in the Community. Circulation ;116:480–8.

Bantle JP, Raatz SK, Thomas W, Georgopoulos A. 2000. Effect of Dietary Fructose on Plasma Lipids in Healthy Subjects. Am J Clin Nutr ;72: 1128–34.

Choi JWJ, Ford ES, Gao X, Choi HK. 2008. Sugar-Sweetened Soft Drinks, Diet Soft Drinks, and Serum Uric Acid Level: The Third National Health and Nutrition Examination Survey. Arthritis Rheum;58:109–16.

Nguyen S, Choi HK, Lustig RH, Hsu CY. 2009. Sugar-sweetened beverages, serum uric acid, and blood pressure in adolescents. J Pediatr ;154:807–13.

Johnson RJ, Segal MS, Sautin Y, Nakagawa T, I Feig D, Kang D. 2007. Potential role of sugar (fructose) in the epidemic of hyper tension, obesity and the metabolic syndrome, diabetes, kidney disease, and cardiovascular disease. Am J Clin Nutr ;86:899–906.

Brown CM, Dulloo AG, Yepuri G, Montani J. 2008. Fructose ingestion acutely elevates blood pressure in healthy young humans. Am J Physiol Regul Integr Comp Physiol;294: R730-737.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.