Burnout adalah istilah untuk menyebut kondisi kelelahan fisik dan mental yang terus-menerus akibat tekanan pekerjaan. Banyak orang yang mengesampingkan kondisi ini dan menganggapnya hanya kelelahan biasa yang akan segera hilang, padahal dampaknya pada kesehatan tubuh ternyata bisa sangat berbahaya loh, Sahabat Sehat!
Ciri Burnout
Burnout dipergaruhi oleh banyak faktor, seperti kepribadian, kondisi rumah tangga dan keluarga, atau depresi. Meskipun kondisi ini bukan merupakan hasil diagnosis medis, ada beberapa ciri yang biasa menjadi pertanda bahwa seseorang mengalami burnout. Misalnya seperti menjadi lebih kritis dan sinis di tempat kerja, merasa sulit untuk memulai kerja setiap harinya, atau menjadi sensitif dan ngga sabar saat berinteraksi dengan rekan kerja, customer, atau klien.
Selain itu, seseorang yang sedang burnout biasanya juga menglami penurunan produktivitas kerja, sulit fokus, ngga merasa puas akan pencapaian diri, bahkan mulai menggunakan makanan atau obat-obatan untuk membuat diri merasa lebih baik. Kondisi ini juga seringkali dibarengi dengan berubahnya pola tidur dan munculnya masalah kesehatan, seperti sakit kepala, masalah pencernaan, dan sebagainya
Dampak Burnout bagi Kesehatan
Para pekerja yang mengalami burnout memiliki kadar hormon kortisol yang lebih rendah. Padahal, hormon kortisol ini memiliki peran penting untuk membantu mengendalikan aktivasi dari sistem imun tubuh dan komponen lainnya sebagai respon dari stres.
Kurangnya kadar hormon kortisol ini bisa menghambat kerja fungsi kekebalan tubuh dan memicu hiperaktivitas dari respon inflamasi imun bawaan. Inflamasi ini adalah pusat dari perkembangan banyak penyakit berbahaya, seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
Dampak lainnya dari burnout yang ngga kalah berbahaya adalah pola hidup yang jadi kurang sehat dan pola tidur yang berantakan. Burnout yang terjadi dalam waktu lama juga bisa menciptakan siklus hidup yang ngga sehat, artinya bisa membuat kamu jadi semakin lelah dan ngga bersemangat, bahkan sampai memicu berbagai gangguan kesehatan.
Selain berdampak pada kesehatan fisik, burnout juga bisa menyebabkan dampak berbahaya pada kesehatan mental, seperti gangguan kecemasan dan depresi. Inilah sebabnya banyak yang menyamakan burnout dengan stres, padahal keduanya berbeda.
Ketika mengalami stres, kamu akan merasakan terlalu banyak perasaan sekaligus, mungkin kamu merasa bisa mengatasinya jika berusaha sedikit lebih keras. Sedangkan dalam keadaan burnout, kamu akan merasa kehilangan harapan dan emosi, kamu akan merasa semua yang kamu lakukan ngga akan cukup. Burnout bisa muncul karena stres yang dirasakan dalam jangka waktu lama, dan mungkin ngga disadari penderitanya.
Tips Mengatasinya
Sahabat Sehat, kalau kamu merasa mengalami burnout beberapa tips berikut bisa kamu lakukan untuk mengurangi dampaknya. Cobalah lakukan aktivitas yang menenangkan dan membuat tubuh relaks, seperti yoga atau meditasi, serta perbaiki pola tidur. Kamu juga bisa memberbaiki pola kerja yang dilakukan, misalnya meminta saran atau berdiskusi dengan atasan maupun rekan kerja untuk mendapat solusi terbaik. Kemudian, melakukan olahraga secara rutin bisa membantu kamu untuk lebih baik dalam mengelola stres.
Sahabat Sehat, akhir kata, bekerja itu memang penting tapi bukan berarti kamu harus mengorbankan kesehatan tubuh. Selalu jaga pikiran supaya tetap terbuka dan ingat kalau kamu punya pilihan untuk ngga melakukan apa yang berdampak negatif untuk dirimu!
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP