Sahabat Sehat, mungkin kamu sudah sering mendengar istilah be kinder to yourself. Sebagai manusia, seni berbaik hati tentu hal yang sudah familiar untuk diterapkan. Namun, terkadang compassion (berbaik hati) ini tidak diterapkan pada diri sendiri.
Definisi Self-Compassion
Self-compassion dapat dianalogikan dengan memperlakukan diri sendiri dengan cara yang sama seperti memperlakukan anak kecil saat jatuh, tentara yang terluka, atau orang tua yang baru saja kehilangan anaknya. Contoh tersebut bisa menjadi dasar memperlakukan diri sendiri dengan perhatian, kebaikan, dan pemahaman tentang pengalaman umum kesulitan. Itu berarti tidak mengabaikan rasa sakit dan perjuangan Sahabat Sehat sendiri sebagai hal yang tidak berarti dan remeh, atau menilai diri kamu dengan keras atas kesalahan.
Apa Manfaatnya?
Orang yang memiliki self-compassion yang lebih tinggi cenderung lebih termotivasi, bukan pemalas, dan secara umum lebih sukses. Mereka mampu mengenali letak kesalahan, tetapi tidak terjebak dalam penyesalan dan self-blaming. Mereka belajar dari pengalaman, beradaptasi serta memformulasikan strategi lebih baik di kemudian hari.
Self-compassion memungkinkan seseorang menerima perasaan dan pemikirannya dengan lebih positif. Manfaat lainnya, yakni bisa meringankan stres, lebih berani menghadapi kesulitan, merasa lebih puas terhadap apa yang dimiliki, dan terhubung dengan diri sendiri.
Penggolongan Self-Compassion
Self-compassion dibagi dalam tiga aspek yakni self-kindness (kebaikan pada diri sendiri), common humanity (kemanusiaan umum), dan mindfulness. Self-kindness adalah kehangatan dan pengertian ketika dihadapkan pada kecemasan, perasaan tidak mampu, dan kegagalan. Common humanity adalah berusaha melawan perasaan yang mengganggap diri lebih buruk daripada orang sekitar dan menjadi paling menderita. Sebaliknya, kamu berusaha terhubung dengan perasaan bahwa penderitaan adalah manusiawi.
Sedangkan, mindfullness berarti mendekati emosi negatif dengan keseimbangan. Biarkan diri untuk menrasakan perasaan negatif dan lepaskan kemudian. Bersikaplah terbuka terhadap pemikiran dan perasaan negatif dan gunakan ini memperluas perspektif terhadapnya.
Cara Memulainya
Dua hal kecil untuk memulai self-compassion dapat berupa menulis jurnal dan menemukan me time. Membuat jurnal meningkatkan kesehatan mental dan bahkan fisik. Jurnal dapat digunakan untuk memproses peristiwa yang mengecewakan dan mengungkapkan perasaan. Deskripsikan secara jelas situasi yang membuat kamu merasa buruk atau menilai buruk diri sendiri.
Lalu gunakan tiga aspek self-compassion untuk menganalisisnya. Mindfullness berusaha menilai tanpa judge, common humanity menyadari bahwa situasi itu mungkin juga dialami orang lain, serta self-kindness memberikan argumentasi positif terhadap tindakan dan memberi kritik membangun bila memang melakukan kesalahan.
Selanjutnya, lewat me time usahakan menemukan hobi yang bisa menjadi istirahat konstruktif yang teratur—bukan duduk di depan TV, tetapi melakukan sesuatu yang membuat bersemangat, seperti berkebun, melukis, atau berolahraga. Hobi ini akan membantu kamu menjadi lebih produktif dan lebih kreatif, mereduksi stres serta memberikan kepuasan.
Sahabat Sehat, yuk mulai sayangi diri dengan self-compassion!
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP