Apakah kamu perlu alarm untuk membangunkanmu di pagi hari? Jika alarm sudah berbunyi, apakah langsung beranjak dari tempat tidur? Adakah yang memilih snooze alarm? Tindakan memilih snooze alarm ini bagian dari procrastination atau penundaan. Jika terjadi terus menerus, maka kondisi kesehatan akan terganggu. Yuk, simak penjelasan berikut!

Alasan Banyak Orang Memilih Snooze Alarm
Alasan terbanyak mengapa seseorang memilih snooze alarm adalah masih mengantuk dan malas gerak. Hal ini bisa terjadi saat tubuh kelelahan atau kekurangan waktu tidur. Tubuh juga memerlukan waktu beberapa saat untuk mengembalikan kesadaran sepenuhnya. Inilah pilihanmu apakah akan tetap tidur atau bangun untuk beraktivitas. Jika tidak ada kemauan untuk tersadar sepenuhnya, maka akan tetap mengantuk dan memilih snooze alarm, tanpa mempedulikan waktu. Tubuh akan memproses untuk tidur kembali.
Kaitan Tahapan Tidur dengan Snooze Alarm
Proses tidur akan lebih cepat jika dalam kondisi rileks. Setelah berhasil tidur pulas, seseorang mencapai fase tidur rapid eye movement (REM). Selama fase REM ini, otak sangat aktif dan bisa mengalami mimpi intens. Jika dapat mencapai fase ini, maka kondisi tubuh bisa pulih kembali. Umumnya, fase REM terjadi dalam 90 menit sejak mulai terlelap dan berulang beberapa kali sepanjang malam.
Saat alarm berbunyi dan kamu memilih untuk bangun dari tempat tidur, maka siklus REM berakhir. Akan tetapi, jika memilih snooze alarm dan meneruskan tidur, maka akan kembali ke siklus REM. Saat alarm berbunyi kedua kalinya, kamu akan terbangun di tengah-tengah fase REM, bukan di akhir REM, sehingga kamu justru merasa linglung dan bingung. Ini tentu memengaruhi kondisi kebugaranmu.
Efek Buruk Snooze Alarm
Meskipun terlihat sepele, tindakan snooze alarm memang cukup meresahkan. Jika tindakan ini menjadi kebiasaan, kondisi kesehatan tubuh akan terganggu. Inilah berbagai efek buruknya.
Tubuh Tidak Bugar Saat Bangun
Ternyata, snooze alarm membuat tubuh tidak bugar saat bangun. Saat seseorang menunda bangun dengan mengundur waktu alarm, otak akan bingung dengan ritme tersebut. Tidak pasti kapan akan bangun dari tidur. Pada akhirnya, muncullah pusing, linglung, dan pegal-pegal.
Hormon Tidak Teratur
Saat terbangun, hormon melatonin menurun secara alami. Sebaliknya, hormon yang membuatmu terjaga sepanjang hari, seperti kortisol, serotonin, dopamin, dan adrenalin, justru meningkat. Akan tetapi, jika kamu sering menunda bangun pagi, otak bingung dalam menyesuaikan. Akibatnya, tubuh tidak memicu pelepasan hormon seperti biasa, sehingga tubuh lemas dan tidak bersemangat.
Meningkatkan Stres dan Memicu Depresi
Peningkatan stres dapat terjadi jika sering menunda bangun pagi, bahkan bisa memicu depresi. Hal tersebut karena tubuh menjadi lemas dan terlanjur malas. Saat dipaksa untuk bangun setelah menunda, kamu menjadi merasa frustasi karena dituntut segera beraktivitas.
Cara Mengurangi Kebiasaan Snooze Alarm

Membuat Jadwal Teratur
Buatlah jadwal teratur, termasuk tentukan pada pukul berapa kamu akan bangun di pagi hari. Meskipun hari libur, tetaplah bangun pagi agar tercipta konsistensi. Kamu tidak akan tergoda untuk menunda beraktivitas. Tentukan juga rangkaian kegiatan yang akan dilakukan setelah bangun tidur secara rinci. Hal ini akan memotivasimu.
Menerapkan Sleep Hygiene
Sleep hygiene adalah rangkaian aktivitas yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas tidur. Aturannya adalah menyediakan waktu tidur yang cukup yaitu sekitar 7—8 jam setiap malam. Berikutnya, lakukan serangkaian aktivitas yang membuatmu rileks, seperti mandi air hangat, menyikat gigi, memakai skincare, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, dan membatasi konsumsi makanan berat dan pedas.
Jangan Tidur Larut Malam
Cobalah tidur lebih awal agar waktu tidurnya tidak kurang. Hindari tidur larut malam agar paginya kamu bisa bangun tepat waktu. Tubuh akan bugar dan mampu mengaktifkan kesadaran secara efektif.
Jangan Meletakkan HP di Samping Tempat Tidur
Sebaiknya, jangan bermain HP saat sudah bersiap untuk tidur. Hal ini demi merelaksasi tubuh dan terhindar dari paparan radiasi. Saat alarm berbunyi keesokan harinya, kamu juga tidak mudah menekan snooze alarm karena posisi HP yang cukup jauh. Jadi, secara otomatis kamu beranjak dan tubuh sudah memproses kesadaran lebih banyak.
Pastikan Sinar Matahari Bisa Masuk ke Kamar
Pastikan kamarmu nyaman untuk tidur. Salah satu yang terpenting adalah sinar matahari bisa masuk ke kamar. Paparan sinar matahari memicu jam biologis tubuh (ritme sirkadian) untuk bangun dan membuat lebih berenergi.
Meskipun menggoda, snooze alarm tidak baik jika dijadikan kebiasaan. Mulailah untuk tidak mager dan beristirahat dalam waktu yang cukup demi kesehatan dan kebugaran tubuh. Lakukan berbagai tips di atas untuk mengurangi kebiasaan snooze alarm agar terhindar dari berbagai efek buruk yang mengintai.