New Year Vibes: Seputar Makanan yang Dibakar

Halo, Sahabat Sehat! Malam tahun baru selalu identik dengan terompet, kembang api dan berbagai petasan yang menambah euphoria. Selain itu, pasti kamu sudah ngga asing dengan tradisi “bakar-bakaran” atau barbecue-an di malam pergantian tahun. Mulai dari berbagai jenis daging, sayuran seperti paprika dan jagung, hingga frozen food melengkapi menu barbecue-an. Nah, berikut ini ada beberapa hal menarik mengenai makanan yang dibakar. So, let’s check it out!

seputar makanan yang dibakar
Foto: Pixabay.com

Benarkah memicu penyakit tidak menular?

Tahu ngga sih? Menurut WHO, non communicable diseases (NCD) menjadi penyebab utama kematian di dunia dengan kasus terbanyak yaitu kanker, penyakit saluran pernapasan, diabetes, dan stroke. Pola makanan dan gaya hidup sebagai salah satu faktor risikonya. Banyak informasi jika makanan yang dibakar atau gosong itu mengandung karsinogenik yang bisa menyebabkan kanker. Benar begitu ngga sih?

Menurut Kemenkes, kandungan protein pada ayam, ikan, dan daging yang biasa dibakar dapat bereaksi dengan suhu panas saat pembakaran dan membentuk senyawa karsinogenik. Stroke juga menjadi salah satu penyakit yang bisa terjadi jika banyak mengonsumsi makanan yang dibakar atau panggang. Menurut salah satu penelitian di Panel Gizi Makan, pasien stroke iskemik hampir semuanya makan makanan yang dibakar atau dipanggang setiap minggu. So, jangan terlalu sering mengonsumsi sate, ayam bakar, dan sejenisnya ya guys!

Zat gizinya bisa menghilang?

Apa benar membakar makanan bisa menghilangkan kandungan zat gizinya? Nah, suhu pemasakan pada proses grilling atau memanggang dengan kontak langsung antara bahan dan sumber api yang tinggi inilah penyebabnya. Memasak dengan suhu diatas 130°C memungkinkan ada zat gizi yang hilang atau rusak dalam pangan yang dioalah. Salah satunya kandungan protein dari berbagai jenis daging. Kamu bisa mensiasatinya dengan membakar pada api kecil namun waktunya lebih lama supaya tetap matang merata dan sempurna.

Mengenal HCAs dan PAHs

mengenal bahaya makanan yang dibakar
Foto: Pixabay.com

Proses pemanggangan suhu tinggi mengakibatkan terbentuknya heterocyclic amines (HCAs) dan polycyclic hydrocarbons (PAHs). Kandungan HCAs dan PAHs inilah yang meningkatkan risiko kanker melalui perubahan DNA tubuh. Lebih jelasnya, HCAs terbentuk dari asam amino, glukosa, dan kreatin pada daging yang bereaksi dengan suhu tinggi. Selanjutnya, PAHs terbentuk dari lemak daging yang terkena api secara langsung seperti pada proses grilling. Selain itu, PAHs juga bisa ditemukan pada makanan hangus (gosong), asap rokok, dan asap kendaraan.

Tips Aman Barbecue-an

Berikut ini ada beberapa tips yang bisa Sahabat Sehat coba untuk mengurangi terbentuknya senyawa berbahaya saat barbecue-an. Memasak daging dalam suhu tinggi dengan waktu yang lama perlu dihindari, karena hal itu bisa meningkatkan terbentuknya senyawa karsinogenik. Hindari pula pemasakan bahan dengan api secara langsung. Ketika memasak (membakar) sebaiknya sering dibolak-balik untuk mengurangi pembentukan HCAs.

Pastikan daging matang merata untuk menghindari kontaminasi akibat daging yang masih mentah. Membakar daging mentah yang ngga tepat bisa menimbulkan potensi keracunan akibat cacing maupun larva cacing masih hidup. Hindari juga memakan bagian yang hangus karena mengandung PAHs dan HCAs yang tinggi.

Nah, gimana Sahabat Sehat? Semoga bisa menambah informasi kamu ya. So, bagi kamu yang tahun baru kali ini akan mengadakan barbecue-an, jangan lupa tetap terapkan protokol kesehatan ya untuk mencegah munculnya gelombang baru COVID-19. Happy New Year!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP

Referensi

Kemenkes RI. 2019. Kenali bahaya terlalu sering memakan makanan yang dibakar. https://promkes.kemkes.go.id/kenali-bahaya-terlalu-sering-memakan-makanan-yang-dibakar. Diakses pada 18 Desember 2021

Budiman B, Karyana M, Muljati S. 2014. Riwayat konsumsi makanan penderita strok yang masuk rumah sakit. Panel Gizi Makan. 37(2)101-108. https://media.neliti.com/media/publications/223545-none.pdf

Fakultas Keperawtaan UNAIR. 2021. Benarkah makanan yang dibakar atau gosong bisa menyebabkan kanker.http://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/1147-benarkah-makanan-yang-dibakar-atau-gosong-bisa-menyebabkan-kanker. Diakses pada 18 Desember 2021 

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.