Apakah Lansia Tetap Perlu Beraktivitas Fisik?

Halo, Teman Sehat! Tahukah kamu, lansia atau mereka yang berumur 65 tahun ke atas tetap perlu beraktivitas fisik? Yap, orangtua atau kakek dan nenekmu tetap perlu beraktivitas fisik, loh!

Apa itu aktivitas fisik? Apakah sama dengan olahraga?

Foto: Pexels.com

Aktivitas fisik merupakan sebagai setiap gerakan yang dihasilkan tubuh yang membutuhkan pengeluaran energi, termasuk saat bekerja, berpindah dari suatu tempat ke tempat lain, ataupun saat senggang. Jadi hampir semua kegiatan yang membuat badan bergerak bisa didefinisikan sebagai aktivitas fisik.

Lalu, samakah dengan olahraga? Olahraga membuat badan bergerak sehingga olahraga bisa dikategorikan sebagai aktivitas fisik. Tetapi ngga semua aktivitas fisik didefinisikan sebagai olahraga ya, Teman Sehat!

Apa manfaat aktivitas fisik untuk lansia?

Aktivitas fisik bisa membantu mencegah berbagai macam Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung, dan lainnya jika dilakukan secara rutin. Aktivitas fisik juga membantu mengurangi gejala depresi dan kegelisahan. Selain itu, aktivitas fisik dapat membantu tidur yang normal. Manfaat ini tentu sangat dibutuhkan para lansia supaya bisa hidup lebih lama dan sejahtera.

Apa rekomendasi aktivitas fisik untuk lansia?

World Health Organization menyarankan jumlah aktivitas fisik minimal untuk dewasa adalah sejumlah minimal 150 menit untuk aktivitas fisik dengan intensitas sedang dan 75 menit untuk aktivitas fisik dengan intensitas tinggi dalam seminggu. Nah, para lansia pun dianjurkan mengikuti rekomendasi waktu aktivitas fisik untuk dewasa. Lalu, apa perbedaan aktivitas fisik dengan intensitas sedang dan tinggi? Check it out!

  • Aktivitas Fisik dengan Intensitas Sedang

Aktivitas fisik dengan intensitas sedang didefinisikan sebagai aktivitas fisik yang membutuhkan tenaga fisik sedang, membuat tubuh sedikit berkeringat, denyut jantung dan frekuensi napas lebih cepat, tetap bisa berbicara, tetapi ngga bisa bernyanyi. Contoh aktivitas fisik dengan intensitas sedang adalah bersepeda dengan kecepatan normal, senam dengan intensitas sedang, mengangkat beban ringan.

  • Aktivitas Fisik dengan Intensitas Tinggi

Aktivitas fisik dengan intensitas tinggi didefinisikan sebagai aktivitas fisik yang membutuhkan banyak tenaga, membuat tubuh banyak berkeringat, denyut jantung dan frekuensi napas meningkat tajam lebih dari biasanya, bahkan bisa sampai terengah-engah. Contoh aktivitas fisik dengan intensitas tinggi adalah bersepeda dengan cepat, berkebun, berlari.

Apa yang perlu diperhatikan lansia untuk beraktivitas fisik dengan aman?

Selain mencukupi waktu rekomendasi beraktivitas fisik, para lansia perlu memperhatikan hal-hal berikut ini.

  • Lakukan pemanasan sebelum beraktivitas fisik. 

Pernahkah kamu mengalami sakit atau pegal pada bagian badan tertentu setelah beraktivitas fisik? Nah, kemungkinan besar hal tersebut terjadi karena tidak melakukan pemanasan sebelum beraktivitas fisik. Pemanasan sangat penting supaya tubuh ngga kaget saat mulai beraktivitas fisik. Jadi pastikan lakukan pemanasan sebelum beraktivitas fisik supaya ngga sakit atau pegal, ya!

  • Lakukan aktivitas fisik sesuai kemampuan dan kondisi kesehatan 

Salah satu hal terpenting dalam beraktivitas fisik adalah keamanan. Jadi pastikan lakukan jenis aktivitas fisik dalam kurun waktu yang sesuai kondisi kesehatan, ngga perlu dipaksakan, ya!

  • Lakukan beragam jenis aktivitas fisik, khususnya untuk meningkatkan fungsi keseimbangan dan kekuatan. 

Lansia cenderung mulai mengalami penurunan fungsi tubuh. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan aktivitas fisik yang bertujuan untuk melatih keseimbangan dan kekuatan. Contohnya seperti yoga, berkebun, latihan mengangkat satu kaki dengan posisi berdiri, dan lainnya. Aktivitas ini juga bertujuan untuk menghindari cedera dan peristiwa jatuh yang ngga diinginkan.

  • Lakukan pendinginan setelah beraktivitas fisik

Nah, jika pemanasan sebagai persiapan, pendinginan ini adalah penutupnya. Pendinginan berfungsi untuk menormalkan intensitas penggunaan otot dan sendi yang baru habis bergerak, juga denyut jantung dan napas yang awalnya bertambah cepat.

Sekian penjelasan singkat mengenai aktivitas fisik untuk lansia. Yuk, pastikan keluarga dan kerabatmu, maupun dirimu, yang sudah berumur lansia tetap beraktivitas fisik agar tetap sehat. Salam sehat!

Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti STP

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.