Belakangan ini buku The Journey of Fit Tya Ariestya menjadi bahan perbincangan yang cukup kontroversial. Pasalnya metode diet yang digunakan dirasa cukup ekstrim dan unik.
Pada 10 Maret 2021, topik ini menjadi salah satu pembahasan dalam siaran pers yang dilakukan oleh PERGIZI PANGAN Indonesia, dengan menghadirkan Tony Arjuna, MNutDiet, PhD, AN, APD (Ketua Program Studi Dietisien FK-KMK UGM) dan Prof Dr Hardinsyah MS (Ketua PERGIZI PANGAN Indonesia) sebagai narasumber. Lantas bagaimana pendapat pendapat narasumber mengenai metode diet ini?
Konsumsi kurang dari 500 kalori per hari
Dalam buku ini Tya menjelaskan bahwa ia telah berhasil menurunkan berat badan sebanyak 22 kg hanya dalam waktu 4 bulan. Saat menjalankan metode diet ini, makanann yang dikonsumsi setiap harinya kurang dari 500 kalori. Tentunnya jumlah tersebut jauh dibawah anjuran yang diberikan oleh Menteri Kesehatan yaitu sekitar 2150 kkal untuk perempuan dewasa normal berusia 30-49 tahun.
Diet ini termasuk dalam kategori very low calorie diet (VLCD), karena jumlah kalori yang dikonsumsi setiap harinya kurang dari 800 kalori. Menurut analisis Prof Dr Hardinsyah MS, ternyata hasil yang diberikan dari diet ini sebenarnya ngga jauh berbeda dengan metode low-calorie diet yang mengonsumsi sekitar 1000-1500 kalori per harinya.
Jadi, jika kamu bisa mendapatkan hasil yang sama dengan melakukan low-calorie diet, kamu ngga perlu terlalu menyiksa diri dengan hanya mengonsumsi makanan kurang dari 500 kalori per harinya, Teman Sehat.
Dipromosikan sebagai diet yang terbaik?
Pernyataan yang satu ini ngga bisa dikatakan benar, karena sebenarnya ngga ada satu metode diet “terbaik” yang berlaku untuk semua orang. Hal ini dikarenakan kondisi setiap orang itu berbeda.
Bila suatu metode diet berhasil dilakukan seseorang, bukan berarti metode diet tersebut akan efektif dan aman jika dilakukan oleh orang lainnya. Ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi keefektifan metode diet seperti usia, jenis kelamin, aktivitas fisik yang dilakukan hingga kondisi kesehatan orang tersebut.
Nah, oleh karena itu penting untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dietiseien, ahli gizi atau dokter sebelum kamu melakukan diet. Dengan begitu kamu bisa lebih tahu, manakah metode diet yang paling sesuai dengan kondisi kamu saat ini.
Sayuran dan diet
Sebenarnya ngga benar jika sayuran disebut bisa membuat kamu lebih susah untuk menurunkan berat badan, bahkan justru sebaliknya, loh! Kandungan serat yang tinggi dan kadar kalori yang rendah, membuat sayuran sangat cocok untuk dikonsumsi oleh seseorang yang sedang diet atau ingin menurunkan berat badan. Mengonsumsi sayur bisa membuat pencernaan kamu menjadi lebih lancar dan gula darah jadi lebih terkontrol.
Sayuran juga mengandung berbagai zat gizi yang diperlukan oleh tubuh seperti vitamin dan mineral. Tony Arjuna, MNutDiet, PhD, AN, APD juga menjelaskan bahwa, kekurangan komponen zat gizi esensial yang diperlukan oleh tubuh bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, terutama bila dilakukan dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Melakukan metode diet seperti ini sangatlah berisiko, terlebih jika dilakukan tanpa pengawasan dokter atau dietisien. Tentunnya ngga mau dong, kesehatanmu jadi terganggu hanya karena ingin menurunkan berat badan secara instan. Tetap jaga kesehatan ya, Teman Sehat!
